41

3.8K 138 0
                                    

Dengan sangat-sangat terpaksa, jari-jari Grey bermain di atas keyboard sebuah laptop yang ada dipangkuannya. Demi apapun, ia sangat terpaksa melakukan ini karena nyawa keluarganya sedang terancam. Wajah tanpa ekspresi dan sepasang mata dengan serius menatap layar yang berisi rangkaian huruf dan angka yang orang-orang awam tidak akan ketahui.

Ada satu keuntungan yang Grey miliki saat ini. Pancaran sinyal dari ponsel Aaron berhasil ia sambungkan dengan laptop yang ada dipangkuannya. Grey tidak bodoh, ia sedang mencari-cari letak keberadaanya sekarang dan berusaha untuk mengirim pesan kepada istrinya. Yah, istri Grey juga seorang hacker. Kalau istrinya bisa menerima sinyal itu, maka kemungkinan ia bisa selamat.

"Kau yakin ia tidak menipu kita dad?" Tanya Bryan dengan lantang dan sudah jelas Grey juga bisa mendengarnya.

"Kalau ia menipu, keluarganya akan mati dalam hitungan menit." Ucap Aaron sambil tersenyum miring. Grey berusaha agar tidak terpancing emosi.

Ia harus berusaha menemukan cara agar bisa keluar dari sini hidup-hidup. Kalau mengirim sinyal pertolongan tidak berhasil, maka Grey akan melakukan rencana B. Ia harus pergi dari sini dengan sendirinya. Grey memerhatikan sekitarnya, terdapat satu jendela kaca diruangan ini. Tampaknya Aaron hanya memiliki satu senjata api dan begitu juga dengan Bryan. Dan Grey bersyukur milihat sebuah papan kayu yang cukup tebal dengan panjang sekitar 1.5 meter, mungkin ia bisa menggunakan itu sebagai tameng perisai jika terjadi adu tembak.

Dan satu buah ponsel. Ia sedang memikirkan cara untuk memusnahkan ponsel itu karena hanya itu cara agar keluarganya bisa aman.

Sudah dua puluh menit berlalu dan gotcha... ia berhasil menemukan lokasinya saat ini. Quil Forest yang memiliki jarak tidak terlalu jauh dari kota New York rupanya. Hanya berjarak 20 KM dari pusat kota. Grey berhasil membuat pesan singkat dan menyebarkannya pada sinyal tersebut.

Untungnya ia melakukannya dengan tenang tanpa ekspresi sehingga pak tua dan anaknya itu tidak akan sadar dengan apa yang Grey lakukan.

Aaron berdiri dari kursi dan menuju ke arah Grey. Dengan terpaksa, Grey kembali membuka sebuah web untuk meretas rekening Xavier. Sebenarnya hal ini memang tidak mudah untuk dilakukan. Karena semua harta Xavier sudah dilindungi oleh keamanan yang sangat tinggi dan seorang hacker profesionalpun akan kesusahan untuk menerobosnya.

"Tersisa seratus menit..... aku ingin sepuluh juta dollar sudah ada direkeningku saat waktumu sudah habis." Titah Aaron.

Grey hanya membuang napas dengan pelan. Jari-jarinya tidak berhenti bermain di atas Keyword. Aaron kembali duduk di atas kursi dan Bryan hanya cuek.

Grey sedikit kaget melihat sebuah respon sinyal miliknya. Ia segera menetralkan ekspresinya agar tidak ada yang curiga. Seseorang menerima sinyal tersebut dan Grey bisa melihat orang tersebut berada sekitar 17 KM dari lokasinya sekarang. Orang itu bisa mencapai lokasinya saat ini mungkin dengan waktu kurang lebih 85 menit, karena tampaknya ia sekarang berada di sebuah hutan yang cukup luas. Cukup untuk membantunya untuk meloloskan diri dan menggagalkan peretasan rekening Xavier.

Grey tersenyum tipis nyaris tak terlihat karena melihat orang tersebut mengirim pesan yang singkat.

'Wait for me, Mr.X'

Xavier....

Hanya satu nama yang terlintas dalam pikiran Grey. Xavier Alexander akan menyelamatkannya. Entah bagaimana Xavier bisa menerima sinyal itu. Apakah Xavier mengunjungi rumahnya? Grey hanya berharap, pria itu bisa sampai dengan selamat.

***

Xavier POV

Aku sedang mengemudikan mobil besi kesayanganku dengan cepat, aku sudah berusaha menghubungi Grey berkali-kali tetapi nomornya tetap tidak aktif. Ada apa dengannya? Ini pertama kali aku tidak bisa menghubunginya.

I'm Nothing Without You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang