Keyra mengambil sendok dan sesekali memasukkan ke mulutnya, ia mengangkat sedikit wajahnya melihat keadaan sekitar. Hanya ada suasana hening sedari tadi. Tidak ada yang berani membuka mulut karena peraturan yang di buat oleh John 'tidak ada yang boleh berbicara saat sedang makan'.
James dan Orlando juga sedang ikut makan malam bersama mereka. Keyra melihat Kate yang duduk disampingnya hanya diam dengan wajah datar, sangat berbeda dengan sikap Kate yang seperti biasanya. Ia masih sangat penasaran mengapa Kate dan John seperti tampak 'bermusuhan' padahal mereka adalah ayah dan anak.
Tidak terasa hidangan mewah buatan Laura yang tertata rapi di atas meja sudah hampir habis. John mengambil serbet yang ada disampingnya untuk mengusap tangan dan mulutnya.
"Bagaimana keadaan Xavier?" Tanya John entah kepada siapa.
Kate tersenyum miring karena ayahnya menanyakan kabar Xavier. Sedangkan ia yang notabennya anak kandung tidak pernah ditanya keadaannya oleh John.
Pria itu sangat mengagumi Xavier karena kerja keras pria itu. Ia megetahui perjuangan hidup Xavier yang membanting tulang untuk mendirikan XA Corp hanya dalam beberapa tahun. Tentu saja itu tidak mudah. Collins Corp yang didirikan oleh Ayah John hampir dua puluh tahun agar bisa berdiri jaya seperti XA Corp yang sekarang ia turunkan kepada anaknya James. Sedangkan Xavier hanya mendirikan perusahaan raksasa dalam beberapa tahun saja. Sangat patut diacungi jempol.
"Xavier baik-baik saja, walaupun ia tadi hampir ter-. Aww...." James menghentikan ucapannya karena kakinya diinjak oleh Orlando yang duduk disampingnya.
Orlando menatap James dengan tajam. Ia tidak ingin sahabatnya kecoplosan. Ia sangat yakin bahwa Keyra belum mengetahui kejadian tadi pagi. Ia tidak ingin membuat kekasih sahabatnya panik karena mulut James yang ceplas ceplos.
"Hampir apa?" Tanya Keyra penasaran. John, Laura dan Kate juga ikut penasaran.
Keyra tidak tahu sama sekali dengan kabar Xavier hari ini. Biasanya jika sedang waktu istirahat di kantor pasti Xavier mengirim pesan atau sekedar menelpon menanyakan kabar Keyra tetapi Sudah berhari-hari pria itu bahkan tidak mengirim pesan untuknya.
James menatap tajam balik Orlando, injakan pria itu sangat kuat hingga membuat kakinya berdenyut. "Whats wrong with you?"
"Xavier tadi hampir tertembak di kantor, tetapi untung saja dia baik-baik saja karena Orlando berhasil melindunginya dan Orlando lah yang terluka." ucapan James yang polos dan membuat semua orang berhenti melakukan kegiatannya. Keyra mematung dan Kate tersedak oleh makanannya sedangkan Laura menutup mulutnya tidak percaya.
Orlando hanya menarik napas dalam dan memaki James dalam hati. Sahabatnya memang sangat bodoh dan tidak peka.
"A-apa?" Cicit Keyra. Jantungnya terasa berhenti terpompa dan padangan dihadapannya terasa buram.
James meperhatikan keadaan sekitar dengan terheran, apakah ia salah bicara?
"Keyra Winston!" Teriak seorang pria yang membuat semua orang serentak bebalik menuju suara tersebut.
"Kak Xavier!" Ucap Kate pertama kali.
Xavier melangkahkan kakinya dengan sedikit berbalik menuju tepat dimana Keyra duduk yang mematung.
"Kenapa kamu tidak menghubungiku? Aku sangat panik!" Ucap Xavier.
Keyra berdiri dari duduknya dan menghela napas lega melihat pria itu dalam keadaan baik-baik saja. Walaupun ia bisa melihat raut wajah Xavier yang panik. Ia mengutuk dirinya dalam hati, ia lupa meminjam ponsel Kate untuk menghubungi pria itu.
Tanpa menunggu jawaban Keyra, Xavier menarik tangan wanita itu "Kita pulang sekarang." ucapnya dengan nada tegas. Demi jenggot merlin, ia sangat panik saat melihat jarum jam dinding kamarnya sudah ada di angka tujuh dan ia mendapatkan kabar bahwa Keyra belum pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Nothing Without You [COMPLETED]
RomanceCOMPLETED #myfirststory Xavier Alexander. Orang-orang pasti mengira ia adalah orang yang paling beruntung karena memiliki kekayaan yang berlimpah dan wajah tampan bak Dewa yunani. Tetapi semua itu salah. Dia hanya pria yang ingin merasakan cinta yan...