Author POV
21.00 PMBisa dikatakan bahwa keadaan Fiona Emerald sangat tidak baik-baik saja. Setelah memeriksa tubuh Fiona agar memastikan tidak ada senjata apapun dan memastikan mereka tidak diikuti oleh siapapun, Xavier memutuskan untuk membawa wanita paruh baya itu ke mansionnya.
Secangkir teh hangat yang ada digenggaman wanita itu terlihat gemetar. Ia bahkan menundukkan wajahnya yang terlihat beberapa lebam bekas pukulan yang membuat orang-orang melihatnya cukup miris. Bibi Withney membantu wanita itu untuk membersihkan badan dan menggantikan pakaian wanita itu yang memiliki beberapa sobekan.
"Kau yakin membawa wanita ular itu kesini?" Bisik Orlando kepada Xavier dengan waspada.
Xavier sebenarnya tidak yakin, tetapi ia juga masih memiliki hati agar tidak membiarkan wanita itu sendirian di tengah jalan yang gelap dengan hujan yang cukup deras. Ditambah lagi, mereka tidak sengaja menabrak Fiona.
Xavier, Orlando, James, dan Fiona beserta Bibi Withney berada di ruangan tamu. Sedangkan Keyra berada di dalam kamar karena Xavier ingin wanita itu beristirahat.
"Fiona, katakalah sesuatu." Ucap Xavier dengan dalam.
Wanita yang diajak bicara itu hanya menunduk dengan tubuh gemetar yang ketakutan.
Apakah Fiona takut kepadanya? Pikir Xavier. Tetapi jika wanita itu takut pasti ia tidak ingin ikut dengannya pulang ke mansion.
Xavier berusahan menepis pikiran negatif yang ada dikepalanya. Sudah hampir satu jam mereka hanya duduk diam tanpa ucapan apapun.
"Fiona..." Kesabaran Xavier rupanya sudah mulai habis. Apakah wanita itu hanya ingin mempermainkannya?
"Kami tahu bahwa Aaron dan Bryan berada di New York. Anda juga bersama dengan mereka bukan? Tolong katakan apa yang terjadi." Ucap Xavier.
Sepertinya ucapan Xavier mampu menarik perhatian Fiona. Wanita itu perlahan mengangkat sedikit wajahnya dengan tatapan kosong mengarah ke Xavier.
"Pria brengsek itu memukuli dan mencapakkanku." Ucap Fiona pelan.
"Kau ? Dicampakkan ?" Orlando menatap Fiona dengan tajam.
James meninju pelan bahu Orlando untuk mengingatkan pria itu agar tidak bertindak bodoh.
Xavier bisa melihat air mata yang siap tumpah ke pipi wanita itu. "Kau tahu apa yang sedang mereka rencanakan ?"
Fiona hanya menggeleng sambil terisak. Xavier tidak bodoh, ia tahu bahwa Fiona sedang melindungi suami dan anaknya. Pasti wanita itu tahu tentang sesuatu.
"Jujurlah." Xavier menatap wanita itu dengan intimidasi. Ia harus segera tahu apa yang direncanakan pria tua bangka itu sebelum ada yang menjadi korban.
"Mereka tidak merencanakan apapun." Kekeuh Fiona. Xavier bisa melihat dari sorot mata wanita itu. Ia sedang berbohong.
"Kalian sudah menjadi buronan yang paling dicari di kota ini Ny. Emerald. Tentu saja Suami anda mengetahui hal itu. Ia tidak akan kembali kesini jika tidak ada hal yang penting." James akhirnya buka mulut sedari tadi. Ia juga tahu ada sesuatu yang tidak beres.
Xavier mengangguk setuju. Sedangkan Orlando hanya berusaha tidak terpancing emosi karena luka tembakan yang berbekas di bahunya yang nyaris membuat Xavier ataupun ia dapat terbunuh, sudah pasti hasil dari kelakuan Emeralds.
"Tadi siang Aaron murka dan melampiaskan dengan memukuli wajahku hingga babak belur. Aku berusaha mencari cara untuk kabur darinya. Sebelum aku pergi, aku mendengar ia mengatakan sesuatu kepada Bryan." Akhirnya Fiona berhasil terpancing dan buka mulut.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Nothing Without You [COMPLETED]
Roman d'amourCOMPLETED #myfirststory Xavier Alexander. Orang-orang pasti mengira ia adalah orang yang paling beruntung karena memiliki kekayaan yang berlimpah dan wajah tampan bak Dewa yunani. Tetapi semua itu salah. Dia hanya pria yang ingin merasakan cinta yan...