9

6.1K 288 1
                                    

Seorang pria dengan mimik wajah penuh kekhawatiran memegang terus tangan wanita yang ia cintai. Rasa sakit di lengan kirinya ia abaikan seakan-akan rasa sakit itu bukanlah apa-apa jika di bandingkan dengan melihat orang yang ia cintai tak sadarkan diri dengan beberapa luka bakar di sekitar tubuhnya.

"Cepatlah Jim! Kita harus segera sampai di rumah sakit."

"Baiklah Tuan." Jim, yang tak lain adalah sopir pribadi Keyra menancap gas dengan dalam membuat mobil yang ia kendarai melaju dengan cepat. Jim tidak peduli dengan umpatan orang lain akibat ia membawa mobil dengan gila-gilaan. Ia lebih mementingkan Tuan nya Xavier,jika tidak ia bisa di pecat karena tidak menuruti permintaan Tuan nya.

Berkat Jim yang membawa mobil seperti dalam film Fast in Fourious, akhirnya mereka sampai di rumah sakit dan Xavier segera menggendong Keyra yang sedang tak sadarkan diri.

Xavier membaringkan Keyra ke dalam bangkar rumah sakit, perawat yang melihat itupun segera membawa Keyra kedalam ruangan agar mendapatkan pertolongan pertama.

"Maaf sir, anda tidak boleh masuk." Seorang dokter menahan Xavier.

Xavier pun menatap tajam dokter tersebut dan menarik baju labnya sehingga sang dokter tertarik kedepan.

"Lakukan apapun agar ia selamat! saya tidak mau tahu." ucap Xavier dengan nada tajam.

Sang dokter yang melihat wajah sangar Xavier hanya menelan ludah dengan susah payah. "Baiklah, saya akan berusaha."

Xavier pun menarik tangannya dan membiarkan dokter itu mengobati Keyra.

Dari beberapa jarak radius meter, terlihat dua orang pria berlari seperti sedang mengikuti lomba marathon.
Dua pria itu tak lain adalah Orlan dan James.

Mereka menghampiri Xavier yang sedang duduk di kursi tunggu dengan kedua telapak tangan menutupi wajahnya.

"Bagaimana keadaan kamu Xavier?" Orlan menepuk bahu Xavier.

"Aku tidak apa-apa." ucap Xavier tanpa ekspresi sama sekali.

"Tidak apa-apa? lengan kiri mu luka parah bodoh!" jerit James histeris yang melihat tangan Xavier berlumuran darah.

"Sebaiknya kau obati dulu, nanti terkena infeksi." lanjut James.

"aku ingin menunggu Keyra." Walaupun Xavier mengucapkan dengan nada datar, tetapi terlihat jelas dalam kilatan matanya bahwa ia sangat khawatir dengan keadaan Keyra.

Orlan yang peka dan melihat itu pun hanya tersenyum dalam hati. Akhirnya sahabat temboknya sudah merasakan yang namanya jatuh cinta.

"Jangan keras kepala Xavier, kau harus tetap mengobati lukamu. Keyra sudah berada dalam penanganan medis, dia akan aman." kata Orlan dengan bijak.

"Apa perlu aku antar?" tanya James sambil memandang luka Xavier.

"Tidak perlu, aku akan pergi sendiri."
Xavier pun mengangkat bokongnya dan melangkahkan kakinya untuk mebgobati lukanya yang cukup parah.

Selama beberapa menit kedua sahabat Xavier hanya berdiam diri tanpa pembicaraan. Mereka sangat panik ketika mendapatkan kabar bahwa penthouse Sahabatnya terbakar.

Orlando sedang memikirkan siapa dalang dari kebakaran penthouse Xavier. Orang itu pasti memiliki kekuasaan karena akses untuk masuk ke dalam gedung Penthouse sangat ketat karena hanya orang tertentu saja yang bisa masuk ke dalam.

"Menurutmu, penthouse Xavier bisa terbakar karena apa?" tanya James.

"Entahlah, tapi menurut ku itu bisa terjadi karena penthouse Xavier sudah di sabotase oleh seseorang."

I'm Nothing Without You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang