2. Cewek Durian

17.2K 860 23
                                    

  Fahri baru saja selesai mengantarkan adiknya ke Sekolah. Biasanya Fahri jam segini pergi ke rumah pacarnya. Pacar Fahri seorang model, baju yang di pakai selalu modis dan tidak pernah memakai hijab, gadis modern yang jauh dari agama.

  Fahri berasal dari keluarga yang kurang ilmu agamanya. Itulah yang membuat Fahri pacaran dan terkadang sering menghabiskan sebagian waktunya di Diskotek. Orang tuanya selalu sibuk dengan pekerjaan, bahkan adik Fahri yang masih berumur enam tahun harus merasakan sedihnya kurang diperhatikan oleh orang tua. Fahri sangat benci dengan sikap orang tuanya yang selalu mementingkan pekerjaan mereka, menurutnya jika dia saja yang merasakan pedihnya seorang anak yang kurang diperhatikan orang tuanya tidak apa-apa asal jangan adiknya. Karena, Fahri sangat sayang kepada adik perempuannya yang bernama Chika. Untuk itulah Fahri selalu mencari hiburan agar pikirannya tenang. Salah satunya dengan pacaran, agar dia bisa terhibur dan tidak kesepian. Mengisi hari-harinya yang tampak tak berwarna. Kehidupannya hanya mengenal abu-abu, warna yang tidak jelas antara putih atau hitam.

  Fahri sekarang sudah sampai di rumah pacarnya.

  "Sayang!" panggil seorang cewek yang sedang duduk di teras rumahnya, cewek itu memakai gaun berwarna baby pink yang kira-kira panjangnya di atas lutut. Dan kalung yang melingkar indah di lehernya.

  "Lea kamu bukannya ada pemotretan ya? Biar aku antar." Tanya Fahri sambil duduk di sebelah Lea dengan merangkul Lea mesra. Sudah lama sebenarnya ia bosan dengan hubungannya dengan Lea, namun ia tidak memiliki alasan untuk menjauh dari Lea. Dia harus berpura-pura seakan sangan mencintai, padahal cinta itu sudah lama hilang, entah kemana. Sekarang, semua terasa hambar.

  "Aku malas sayang, aku itu pingin kita jalan-jalan hari ini." Lea sangat manja dengan Fahri. Terkadang Fahri tidak suka dengan sikap Lea yang manja.

  "Oke." ujar Fahri sambil tersenyum.

  "Ahhh aku makin cinta deh sama kamu." Lea memeluk Fahri.

  Mereka berpacaran sudah sekitar dua tahun, jadi Fahri dan Lea sudah cukup dekat. Bahkan, Lea sangat optimis bahwa Fahri adalah jodohnya. Berharap kelak ia akan menjadi pasangan hidup Fahri, berharap cinta yang dipupuknya berujung di Pelaminan.

  "Kita mau kemana sayang?" Tanya Lea yang masih memeluk Fahri dari samping dan menenggelamkan kepalanya di dada bidang milik Fahri.

  "Kita ke Cafe aja yuk minum kopi." ajak Fahri. Lea hanya mengangguk.

  Fahri dan Lea sekarang sudah di dalam mobil. Mereka siap untuk pergi ke cafe. Di cafe Fahri dan Lea duduk berhadapan, mereka saling tatap dan terkadang Lea menggenggam tangan Fahri. Mereka tidak segan menampakkan kemesraan di depan umum.

  Terdengar suara seorang cewek yang sedang mengobrol dengan salah satu pelayan cafe "Mbak pokoknya tenang aja pancakenya bakal saya antar secepat mungkin." ujarnya.

  "Itu kayak suara si cewek durian?" Gumam Fahri yang ternyata di denger oleh Lea.

  "Siapa sayang?" Tanya Lea sambil melihat ke arah pandangan Fahri. Fahri sedang memandang Ifa yang mengobrol dengan pelayan.

  "Eh nggak, bukan siapa-siapa." elaknya. Lea tak menggubris ia kembali menatap Fahri.

  "Sayang aku ke toilet dulu ya." ujar Fahri. Lea hanya mengangguk.

  Fahri berjalan ke toilet. Kebetulan toilet terletak tidak jauh dari tempat Ifa berdiri.

  Fahri menarik tangan Ifa lalu membawa Ifa ke Toilet yang bertuliskan 'Wanita'. Ifa yang sedang mengobrol langsung panik karena tarikan dari Fahri yang cukup kencang.

Fahri dan IfanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang