3. Chika Sakit

14.5K 734 8
                                    

 

  "Ifa!" Panggil Fahri yang berlari tergesa-gesa mengejar Ifa. Ia berusaha menyamakan langkahnya dengan Ifa. Di jalan menuju toko, Ifa tiba-tiba saja dikejar-kejar Fahri.

  Ifa menoleh dengan wajah kesalnya, hari ini Ifa sedang badmood dan di tambah lagi Fahri yang sudah mengganggunya di siang bolong dengan panas yang terik ini.

  "Ngapai?" Tanya Ifa datar.

  "Please bantu gua Fa"

  "Bantu apa? Udah deh gua lagi malas bantu-bantu orang." Ifa kembali berjalan. Namun di hentikan oleh Fahri yang sekarang berada tepat di depan Ifa. Ifa mendengus kesal melihat tingkah Fahri yang seperti anak-anak, Sangat menyebalkan.

  "Bantu gua ya Fa, Chika sakit. Dia gamau makan obat kalau bukan elu yang nyuapin." ujar Fahri yang memasang puppy eyesnya.

  "Kenapa harus gua? Kan ada elu? Terus knp gak Lea aja yang nyuapin?" Tanya Ifa yang sudah tau kalau Fahri itu pacaran dengan Lea, karena Lea dan Fahri kemarin di undang di talkshow salah satu station televisi swasta. Lea seorang model terkenal pastilah sering digosipin tentang hidupnya. Dan ketika itu tidak sengaja Ifa menonton acara tersebut.

  "Please Fa, gua juga heran kenapa Chika suka banget sama lu."

  "Percuma dong lu punya pacar?" Jlebb! Skakmat dari Ifa membuat Fahri menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu. Fahri sadar kalau Chika itu sangat benci dengan Lea, benar kata Ifa buat apa dia punya pacar? Kalau Chika adiknya yang sangat di sayanginya itu tidak pernah suka Lea pacaran dengannya.

  "Tolong dong Fa, lu tega sama Chika? Dia masih anak-anak Fa." Fahri mencoba membujuk Ifa. Dan bujukan Fahri berhasil, Ifa mau menuruti ajakan Fahri.
Fahri tersenyum lega.

  "Oke gua mau!" ujar Ifa datar.

  "Beneran? Serius lu? Aduh makasih Fa." Fahri spontan memeluk Ifa. Ifa yang sama sekali tidak menyangka akan dipeluk Fahri pun kaget bukan kepalang. Selama ini jangankan pelukan, pegangan tangan dengan yang bukan muhrim saja dia belum pernah.

  "Lepasin gua!" Ifa mencoba melepaskan pelukan Fahri. Fahri melepaskan pelukannya dengan wajah yang tidak merasa bersalah.

  "Gua mohon sama lu Fahri, lu hargai gua! Jangan asal peluk-peluk gua seenaknya! Gua dan lu itu bukan muhrim, jadi gua gasuka lo peluk-peluk atau nyentuh-nyentuh gua!" Ifa marah karena Fahri memeluknya. Dia merasa harga dirinya turun seketika.

  "Ma--maaf Fa gua gak tau kalau lu bakal semarah ini, tapi please lu bantu gua ya. Gua janji deh gabakal nyentuh-nyentuh lu." Fahri memohon semohon-mohonnya kepada Ifa. Ia menyatukan kedua tangannya.

  Ifa tak menjawab ia hanya masuk ke dalam mobil fahri. Dan itu artinya Ifa bersedia membantu Fahri. Fahri masih terpaku di tempatnya, ia melihat Ifa yang sudah berada di dalam mobil, ia tak menyangka Ifa mau membantunya dan itu membuat Fahri tersenyum lega.

  Di dalam mobil, tidak ada satu pun diantara mereka yang bersuara. Keduanya diam dan hening. Ifa sibuk dengan ponselnya sedangkan Fahri fokus menyetir sampai mereka tiba di rumah Fahri.

  "Mana Chika?" Tanya Ifa yang sekarang duduk di ruang tamu.

  "Loh kok lu malah duduk sih? Chika di kamarnya." ujar Fahri. Ifa mendengus kesal. Baru saja ia duduk beberapa detik yang lalu tapi Fahri sudah sibuk menyuruhnya untuk pergi ke kamar Chika.

  "Oke oke." Ifa memutar kedua bola matanya jengah kemudian ia beranjak dari tempat duduknya. Dan, ia mengikuti Fahri yang berjalan menuju kamar Chika.

Fahri dan IfanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang