14. Ngidam lagi(?)

9.9K 483 4
                                    

Pagi hari, Tyas pamit mau pulang ke rumahnya. Hari ini libur kuliah jadi dia rencananya akan pergi berkunjung ke rumah Adam, sekalian menjenguk umi Adam. Sedangkan Ifa, hari ini dia tidak memiliki rencana apapun, ia hanya ingin di rumah bersama suaminya. Bahkan dia menyuruh suaminya untuk tidak kerja hari ini.

Di ambang pintu Ifa dan Tyas ngobrol-ngobrol sedikit.

"Makasih ya mbak, udah mau nginap disini." Kata Ifa.

"Iya sama-sama Fa, mbak pulang dulu ya." Pamit Tyas.

Ifa dan Tyas berpelukan lalu cium pipi kanan dan kiri. Mereka akrab sekali, seperti layaknya kakak beradik.

"Kapan mbak nikah sama Adam?" Tanya Ifa ketika sudah di halaman rumah. Masih di rumah uminya.

"Ha ha ha apasih? Mbak gak pernah bilang kalau mbak mau nikah sama Adam." Tyas terkekeh geli.

Ifa hanya nyengir sambil mengusap perutnya itu.

"Mbak pamit ya, Assalamu'alaikum." Tyas berlalu dari hadapan Ifa, Ifa masuk ke dalam rumah menghampiri Fahri yang sedang sarapan.

Ifa duduk di sebelah Fahri. "Mas, hari ini kita pulang ke rumah yuk." Kata Ifa.

Fahri menoleh ke Ifa sebentar lalu kembali makan. "Tumben pingin pulang, bukannya kamu gak suka rumah kita?"

"Si baby pingin liat rumahnya." Ifa mengelus perutnya sambil tersenyum seolah janinnya itu meminta untuk pulang ke rumah.

"Emang dia udah bisa bicara apa?" Tanya Fahri polos.

"Bukan gitu ih!" Ifa memukul pundak Fahri.

"Ngidam lagi?" Tanya Fahri.

Ifa mengangguk mengiyakan, Fahri menanggapi dengan dengusan kesalnya.

Untung saja kali ini ngidam istrinya itu tidak aneh-aneh seperti kemarin. Kalau istrinya ngidam aneh-aneh lagi bisa-bisa Fahri mati kutu lagi kayak kemarin. Jam tiga di suruh minta rendang, untung ibu Aisyah sudah kenal Ifa dan tahu kalau Ifa hamil.

"Ayo kemasin barang-barang, kita antar dulu Chika sama Aqsal." Ajak Ifa, Ifa berjalan menuju kamar. Mengemasi semua barang-barangnya.

Selesai Ifa mengemasi barang-barangnya bersama Fahri, dia pergi ke kamar Chika dan disana Chika lagi main boneka.
Ifa menghampiri Chika yang bermain boneka barbie.

"Ayo pulang dek." Ajak Ifa.

"Ayo kak, Chika udah kangen rumah." Chika menyender di pundak Ifa. Ifa mengacungkan jempolnya. Chika mengemasi barang-barangnya lalu duduk di ruang tamu bersama Fahri dan Aqsal yang sudah rapi pakaiannya.

Setelah semuanya sudah selesai, mereka berangkat. Pertama mereka mengantarkan Aqsal yang rumahnya tidak terlalu jauh dari rumah umi Ifa. Dan terakhir mereka mengantarkan Chika sekalian mampir sebentar.

Sudah lama, setelah kepergian umi. Ifa tidak pernah lagi ke rumah mertuanya itu. Jadi, kali ini dia mampir sebentar ke rumah mertuanya. Sekalian dia minta saran bagaimana merawat janin dengan baik.

"Ma, pa Kita pulang dulu ya." Mereka pamit pulang.

"Iya hati-hati!"

"Assalamu'alaikum." Ujar Fahri dan Ifa.

"Wa'alaikumsalam."

Di mobil Ifa merengek-rengek minta mangga muda, Fahri frustasi seperti saat dia menghadapi ngidam Ifa yang pertama.

"Mas! Aku mau mangga muda." Ifa merengek-rengek kayak anak kecil. "Pokoknya mau mangga muda!" Dia menjambak rambut Fahri pelan.

"Iya-iya sabar, aku lagi nyetir sayang." Fahri berusaha menenangkan istrinya itu.
Fahri menepikan mobilnya di jalan perkampungan yang di tidak tau itu kampung apa, semua tampak asing. Dari pada ia tetap menyetir namun tidak fokus, lebih baik ia menepi dahulu.

Fahri dan IfanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang