35. Akhir dari Kisah

10.2K 357 13
                                    

3 tahun kemudian.....

Ifa menghela nafas lega sambil menatap dirinya di depan cermin. Ia bersyukur hari ini dia akan menjadi Sarjana. Di hari wisudanya ia ingin didampingi suaminya dan anak tercintanya.

Ifa memakai polesan bedak dan sedikit lip cream di bibirnya. Ia tampak cantik dan anggun dengan dress panjang berwarna biru langit dan hijab peach yang membuat kesan manis pada Ifa.

Ketika Ifa sedang sibuk memoles wajah agar tampak cantik di hari spesialnya, Fahri memeluk Ifa dari belakang sehingga Ifa kaget dan seketika langsung berhenti berdandan.

"Mas.. Apasih?" tanya Ifa.

Fahri yang tangannya masih melingkar kuat di perut Ifa menjawab. "Jas aku mana?"

Ifa lupa kalau Fahri sekarang adalah seorang dokter, walaupun masih koass. Ia pun langsung melepaskan pelukan suaminya dan mengambil jas dokter di lemari.

"Nih jasnya." Ifa menyodorkan jas itu ke Fahri.

Fahri menggeleng. "Pakein dong sayang." kata Fahri. Ifa tersipu malu.

"Manja banget." Ifa memakaikan jas itu ke Fahri. Fahri menuju ke tempat tidur melihat Zena yang sedang duduk sambil memainkan boneka.

"Anak abi lagi main apa?"

"Maen boneka." jawab Zena yang sudah lancar bicara.

"Udah mandi belum?"

"Udah abi, tadi Zena mandi cama umi."

Fahri bahagia melihat anaknya yang sekarang sudah besar.

"Mas, kamu datang ya ke acara wisuda di kampus." Ifa menghampiri Fahri.

Fahri mendadak diam. Ia mengambil tas lalu pamit ke Ifa.

"Mas pergi dulu ya sayang. Sukses buat kamu." katanya sebelum pergi.

Ifa menyalim tangan Fahri dengan ekspresi bingung. Ifa jadi tidak semangat, karena tampaknya Fahri tidak bisa hadir di acara wisudanya nanti. Ia kecewa, padahal ia sangat bahagia jika wisudanya didampingi suami.

"Resiko punya suami dokter, dikit-dikit ke rumah sakit, sampai istri mau wisuda pun gak peduli." cerocosnya sembari bersiap untuk pergi ke kampus.

Ifa pergi bersama tantenya dan Aqsal yang sudah menunggu di ruang tamu.
Mereka segera memesan taxi online dan pergi ke kampus Ifa.

"Fa kamu kok kayak gak semangat gitu?" tanya Mira pada keponakannya.

"Gapapa tante, aku cuma kepikiran sama mas Fahri." jawabnya lalu ia memilih untuk memandang pemandangan dari kaca mobil.

Tidak lama, akhirnya mereka sampai.

"Ifa.... Happy Graduation!" ujar teman-teman Ifa yang satu kelas dengannya.

"Ahhh makasih, happy graduation juga buat kalian." Ifa menggendong Zena. "Nih liat aku wisuda didampingi anak. Kalian mana?ha ha.."

"Yaelahh Fa, kita nikah aja belum." kata salah satu teman Ifa.

Ifa menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tertawa. "Makanya cepat Nikah! Biar punya anak yang lucu kayak anak aku." Ifa semakin membuat teman-temannya iri.

"Aduhh Fa, kita mah nunggu jodoh ajalah, pasti ada kok."

"Ha ha ha... iya iya, siip deh."

"Suami kamu mana?"

Ifa sedikit kesal jika ditanya soal suaminya. "Hmmm dia koass di Rumah Sakit."

"Oiya suami kamu kan dokter muda."

Fahri dan IfanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang