15. Surat Kehamilan Lea(?)

10.2K 457 9
                                    

Hari ini adalah hari istimewa bagi Tyas, Adam akan mengkhitbah Tyas siang ini. Ifa sebagai sahabat sejatinya Adam, turut merasa gembira atas apa yang terjadi dengan sahabatnya itu. Sudah lama Ifa menunggu hari ini, hari dimana sahabat dan orang yang sudah ia anggap seperti kakaknya, akan tunangan.

Sementara menunggu Fahri bersiap-siap, Ifa menyapu halaman terlebih dahulu. Walau sudah dilarang Fahri agar tidak terlalu capek, tapi Ifa tetap keukeuh mau menyapu halaman. Disaat sedang menyapu Ifa melihat ada sebuah kertas yang diletakkan dikotak surat depan rumahnya. Ifa dengan sigap menggambil surat berwarna putih yang di bungkus amplop berwarna putih juga.

"Ini surat apa?" Gumamnya. Dengan perlahan ia membuka surat itu, namun gagal karena Fahri memanggil namanya dari dalam rumah.

"IFA." Panggil Fahri, Ifa langsung berjalan dengan membawa surat yang tadi dan menemui Fahri yang sedang memakai sepatu di dekat pintu.

"Mas, aku dapat surat." Ifa memberikan surat itu kepada Fahri. Fahri mengernyit bingung menatap surat itu.

"Surat dari siapa?" Tanya Fahri membuka surat itu perlahan.
Ifa menggeleng menjawab pertanyaan Fahri.

"Ini surat keterangan hamil." Ujar Fahri melirik Ifa.

Ifa terbelalak. "Punya siapa mas? Gak mungkin kan itu punya aku? Kita kan udah periksa ke dokter kemarin." Ujar Ifa mulai khawatir. "coba liat namanya."

Fahri melihat nama yang tertera disurat itu. Setelah membacanya jantung Fahri berdetak kencang, darahnya seketika berdesir. "Ini gak mungkin." Batinnya.

Ifa yang penasaran menggoyang-goyangkan tubuh Fahri yang mendadak kaku itu. "Mas siapa namanya? Itu punya siapa?" Ifa menyerang dengan pertanyaan. Ifa langsung merampas surat itu dari tangan Fahri yang tampak lemas itu. Seketika mata Ifa terbelalak melihatnya, apa ini semua(?) itulah pertanyaan yang terlintas dipikirannya setelah membaca nama yang tertera disurat itu.

"Leandra Anastasya." Gumam Ifa. Hatina seketika remuk mendengar nama itu, nama wanita yang pernah dicintai suaminya. Rasa khawatir mulai menjalar dihatinya. "punya Lea mas." Kata Ifa bersamaan dengan air matanya yang jatuh membasahi wajahnya.

"Apa Lea hamil?" Tanya Fahri tidak percaya. "lantas dia hamil anak siapa?" tanyanya lagi. Ia mengusap wajahnya gusar dan menghela nafas kasar.

"Itu anak kamu mas?" Ifa bertanya langsung to the point. Fahri seketika pucat mendengar pertanyaan Ifa. Ia takut itu adalah anaknya, bagaimana jika benar Lea mengandung anaknya(?) Mengingat bahwa Fahri dan Lea berpacaran dengan perbuatan yang sudah melampaui batas. Fahri berharap itu bukan anaknya, jika benar Lea hamil anaknya. Mengapa baru sekarang diberi tahu, mengapa tidak ketika Fahri dan Lea putus agar Lea memiliki alasan supaya Fahri tidak jadi memutuskan hubungan mereka.

Fahri mendekap Ifa di pelukannya. "Tenang sayang, itu mungkin hanya cara Lea agar kita bertengkar." Fahri menghujani ciuman di kening Ifa.

"Iya mas, aku percaya kok sama kamu. Kamu gak mungkin melakukan zina dengan Lea ketika pacaran."

Fahri mengangguk. "Ayo kita kerumah Tyas." Ajak Fahri. Ifa berdiri dan berjalan menuju kamarnya untuk mengganti baju dan kembali lagi ketempat Fahri.

"Ayo mas."

"Ayo." Fahri menggenggam tangan Ifa erat, mereka pergi kerumah Tyas untuk melangsungkan acara pengkhitbahan Adam dan Tyas.

.........

"Ifa.." Tyas berlari kearah Ifa lalu memeluk Ifa. "akhirnya kamu datang juga, udah mbak tunggu-tunggu dari tadi lho!"

Fahri dan IfanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang