5. Jadi Istri Dia(?)

13.3K 642 14
                                    

"Begini umi, saya Muhammad Fahri Alatas ingin menjadikan anak umi Ifana Amanda untuk menjadi ISTRI saya umi." ujar Fahri dengan menekan kata 'istri'.

  Ifa membelalakkan matanya,Ifa benar-benar kaget mendengar ucapan Fahri. Istri katanya? Tanya Ifa dalam batinnya. Umi Ifa juga ikutan kaget sampai-sampai umi Ifa juga membelalakkan matanya seperti yang di lakukan Ifa. Namun, setelah itu umi tersenyum tulus.

  "Kamu beneran mau menjadikan Ifa.. sebagai istri kamu?" Tanya umi serius.

  Fahri mengangguk mantap sedangkan Ifa meneteskan air mata. Ifa pikir, Fahri ke rumahnya hanya ingin sekadar main-main, namun kenapa jadi begini? Antara marah dan sedih, itulah yang di rasakan Ifa detik ini. Jantungnya terus berdebar dan keringatnya mulai bercucuran, bagaimana kalau uminya menerima lamaran Fahri? Dia tidak bisa membayangkan dirinya akan menjadi istri Fahri. Istri seorang pemuda yang dulu adalah musuh bebuyutannya.
Ifa menoleh ke arah uminya yang tersenyum menatap Fahri.

"Jangan bilang umi setuju?" Ujarnya dalam hati dan mengerutkan keningnya.

  "Umi setuju nak."

  "Tuh kan benar! Umi setuju ya Allah." Ifa merutuki nasibnya dalam hati.

  "Tapi bagaimana dengan kamu Ifa?" Tanya umi kepada Ifa.

  "Iya Fa, kamu mau kan jadi istri aku?" Fahri juga ikut bertanya.

  Ifa menelan salivanya yang mendadak pahit dengan susah payah. Lalu, ia menarik napas panjang sebelum menjawab pertanyaan yang menurutnya sangat menyeramkan itu.

  "Lu beneran mau melamar gua? Kita baru kenal!"

  "Iyalah, masak aku bercanda! Ini itu gak becanda Fa, aku serius." hati Ifa benar-benar panas kali ini. Enak saja dia melamar gadis lain sedangkan dia masih pacaran dengan Leandra Anatasya, model yang cantik dan terkenal. Ifa? Dia kalah cantiknya dari Lea. Tapi, kalau soal hati Ifalah yang paling juaranya, dia baik hati dan tidak sombong he he. Tidak seperti Lea! Cantik sih, tapi sombong dan arogan.

  "Lu gausah sok melamar gua deh!! Lu urus dulu pacar lu! Gua gak mau menikah sama cowok yang masih punya pacar! Hati lu itu busuk banget ya, lu melamar gua sedangkan di luar sana ada pacar lu! Pacar lu Fahri!" Ifa benar-benar sudah tidak tahan dengan sikap Fahri yang tiba-tiba saja melamarnya. Amarahnya sangat berkobar-kobar kali ini.

  "Benar itu Fahri?" Tanya umi Ifa yang masih belum mengerti dengan ucapan Ifa.

  "Iya umi benar, tapi saya akan memutuskan dia umi. Saya janji." ujarnya memohon.

  Ifa tersenyum sinis ke arah Fahri. "Lu mau putus? bulshit! Lu itu cuma cowok yang suka mempermainkan hati cewek!"

  "Nggak Fa! Aku serius sama kamu, aku gak mau terus-terusan berada di lorong gelap Fa! Aku gak mau hidupku gelap terus, kalau aku sama Lea pacar aku itu menikah..." Fahri memberi jeda sedikit. "Aku akan terus-terusan berada dalam lorong gelap itu Fa. Dia dan aku itu sama! Sama-sama memiliki hidup yang gelap" Fahri menunduk lesu.

  Ifa merasa hatinya sedikit luluh. Luluh dengan apa yang di ucapkan Fahri. Fahri benar-benar tulus melamarnya.

  "Gua gak cinta sama lu! Dan lu juga gak cinta sama gua! Terus, kenapa lu pilih gua? Kenapa lu pilih gua jadi istri lu?" Tanya Ifa sambil menangis sesenggukan. Ifa menatap Fahri tajam.

  "Oke aku tau kita gak saling cinta, tapi cinta bisa muncul karena bertemu setiap hari. Kalau kita menikah dan bertemu setiap hari kita pasti akan saling jatuh cinta percaya sama aku."

  "Gak gua gak mau. Kita baru kenal, bahkan gua belum tau keluarga lu." Ifa menggelengkan kepalanya. Ia menolak Fahri.

"Please Fa, kamu itu adalah cahaya yang selama ini aku tunggu. Cahaya yang dapat mengeluarkan aku dari kegelapan."

Fahri dan IfanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang