4. Perintah

13.3K 735 13
                                    

 

  Chika dalam beberapa hari ini, berangsur-angsur membaik. Suhu badannya yang awalnya sangat panas, sekarang sudah turun. Chika sudah bisa berlari ke sana kemari. Bahkan, dia sudah bisa menjahili Fahri seperti biasanya.

    "Kak Fahri!" Panggil Chika dari depan pintu kamar Fahri yang terbuka. Namun, Fahri yang sibuk memainkan ponselnya tidak memperdulikan panggilan Chika.

  "KAK FAHRI!!!" Chika berteriak memanggilnya tapi Fahri tetap tidak menggubris. Akhirnya, Chika memutuskan untuk masuk saja ke kamar Fahri. Toh! Jika Fahri bertanya mengapa dia masuk sesuka hati(?) Dia bisa menjawab kalau kakaknya itu tidak mendengar panggilan maupun teriakannya.

  Fahri mengutak-atik ponselnya. Chika menyelidiki dari belakang bahu Fahri yang sedang telungkup di atas ranjang. Fahri semakin asik dengan dunianya sendiri sehingga gerakan yang diciptakan Chika di atas kasur Fahri pun sama sekali tidak merasa terganggu.

  "HAYOOO! Kak Fahri ngapai?" Fahri kaget dan spontan melempar ponselnya. Untung saja ponselnya mendarat mulus di atas kasur. Kalau saja tidak, ponselnya akan menjadi keping-keping yang tak berharga.

  "Chika! Kamu ngapai disini?" Tanya Fahri.

  "He he, kak Fahri ketauan! Kakak lagi stalking ig kak Ifa 'kan? Ayo ngaku!" Chika mengambil ponsel Fahri lalu melihat aplikasi yang baru saja dibuka oleh kakaknya itu. Dan yap! Benar dugaan Chika, ternyata Fahri sedang stalking instagram Ifa. @ifanaamanda01 itulah nama ignya.

  "Wahh benar ternyata kak Fahri stalking ignya kak Ifa. Acieeee...senang deh Chika liatnya." goda Chika. Fahri hanya salah tingkah karena ketauan. Dia seperti maling saja pakai ketauan.

  Fahri merampas ponselnya dari tangan mungil Chika. "Hei kamu itu masih anak kecil! Jangan kepo deh ini urusan kakak." Fahri menonaktifkan ponselnya.

  "Udah kamu sana gih, main-main kek apa kek." fahri menuntun Chika yang enggan keluar dari kamarnya.

  "Keluar ya adekku sayang, kakak mau bobo siang" lanjutnya.

  Chika mendengus kesal bersamaan dengan Fahri yang sudah terbaring di atas kasurnya. Kakak macam apa itu? Adiknya diusir dari kamarnya dan dia malah tidur santai di atas kasurnya tanpa merasa bersalah.

  "KAK FAHRI! CHIKA BAKAL NGADU KE KAK IFA!" Ancam chika.

  Fahri yang sudah mendapat posisi ternyaman untuk tidur pun langsung terperanjat dengan matanya yang terbuka lebar. Tanpa ba-bi-bu Fahri segera mengejar Chika yang katanya ingin mengadukan kepada Ifa.

  "Chika!" Cegat Fahri. "kamu jangan ngadu dong!"

  "Oke tapi kak Fahri harus ikutin semua perintah Chika." Chika melipat kedua tangannya di atas dadanya.

  "Perintah? Perintah apa?" Tanya Fahri yang masih belum paham.

  "Kakak harus bantuin kak Ifa ngantar pesanan pancake." ujar chika dengan wajah sok songong.

  "Hah! Gadak yang lain apa dek?" Fahri menolak perintah tersebut dan meminta perintah yang lain. "ya kayak nyuci piring, masakin mi instan atau apalah! Yang penting jangan berurusan sama Ifa."

  "Gadak!"

  "Please..."

  "Gak!"

  "Please!"

  1 menit

  2 menit

  3 menit.

  Fahri masih betah memohon-mohon kepada Chika. Chika itu salah satu anak yang keras kepala. Dan Fahri seharusnya mengalah.

Fahri dan IfanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang