Kepergian tak selamanya sakit. Meskipun pasti ada, barangkali hanya sedikit.
Yang membuatku masih sekokoh ini, karena kamu.
Aku suka caramu berpamitan sebelum kemudian meninggalkan. Kamu baik tak seperti yang dulu pernah datang lalu pergi, tapi mereka lupa cara berpamitan.
Bagaimana bisa aku menganggapmu jahat? Kamu datang dengan cara yang baik dan pergi pun dengan cara yang baik pula. Jadi kamu pantas merasakan kebahagiaanmu, aku tak berani mengganggu.
Bagaimana bisa memohon agar tetap tinggal, jika kamu memilih berpamitan? Ah mana tega, rasanya terlalu memaksakan kehendak padahal kamu tak menginginkan. Aku tak memohon, untuk kesekian.
Bagaimana bisa aku berharap kamu kembali? Lagipula kamu lebih baik tanpa ada aku, bukankah begitu? Ya benar saja, kau bisa dapat kebahagiaan dari siapa saja. Mungkin itu alasannya kamu tak butuh aku.
Silahkan berbahagia, aku tak berharap sesuatu lagi darimu.
29 April 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentangmu; Masalalu Yang Tak Pernah Usai.
PoetryTentangmu, masalalu yang tak pernah usai.