"Bagaimana kabarmu?"
"Aku masih baik-baik saja." Kamu menjawab dengan senyum tapi tetap seperti dulu, tak pernah mau melihat mataku.
"Aku ingin mengingat kita yang dulu"
"Bukan kah itu akan membuatku berharap kamu akan memperbaikinya? Sudah lupakan saja, aku takut itu"Aku diam, menebak apa yang sebenarnya ada dikepalamu. Ku pikir ia tak mungkin melupakan itu dengan mudah, apalagi tentang caraku membuatnya tersenyum dari perkara remeh yang ku upayakan.
Tenggelamlah rasa, semua sudah menjadi basi sejak kemarin. Seperti susu yang lupa kamu minum karena katamu terlalu kenyang, rasanya tak lagi sama, kamu memilih membuangnya. Memang seharusnya begitu, bakteri dan kuman sedang bersekongkol didalamnya, datang dari angin yang dihembuskan malam dan berhasil membuat susumu basi.
"Rasa juga bisa basi kan?"
"Iya, aku menyerah." Aku mengalah dari rasaku sendiri.1 juni 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentangmu; Masalalu Yang Tak Pernah Usai.
PoetryTentangmu, masalalu yang tak pernah usai.