Beberapa kali aku memencet tombol backspace dalam keyboard, berharap setiap kalimat mempunyai makna yang dapat dengan mudah dimengerti. Aku merangkai kata dengan setiap hal yang sama; yaitu merindukanmu. Mungkin beberapa dari pembaca bosan dengan kalimat pujian tentangmu, tapi mau bagaimana lagi, merindukanmu adalah bagian dari pikiranku.
Aku meminum secangkir kopi dan membiarkan setiap angan berkeliaran begitu saja. Dingin malam membuatnya terbang, semakin melayang, menuju alam bersemayam bintang.
Kopi adalah teman terbaik ketika bercerita tentangmu, kepada alam dan dingin mendengarkannya dengan baik. Hanya saja, kopi tak seperti pelukanmu yang hangatnya membekas. Kopi hanya hangat pada awal saja dan kemudian hanyut dalam kesunyian malam.
Jika boleh memeluk, aku ingin menanamkan angan disetiap pelukan. Agar kamu menjaganya dengan hangat dan agar anganku tumbuh menjadi sebuah mimpi yang nyata.
10 Mei 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentangmu; Masalalu Yang Tak Pernah Usai.
PoetryTentangmu, masalalu yang tak pernah usai.