Bibit Rindu.

221 16 0
                                    

Dari beberapa sajak tentang rindu, aku memejamkan mata untuk mengingat pertama kali kamu menebar bibit kerinduan sehingga rindu yang kamu tanam menjadi hutan yang subur dipikiranku.

Didalam hutan dikepalaku, terdapat beberapa pohon yang disebut kenangan, penghasil akar kuat yang membuatnya tetap berdiri kokoh tanpa rapuh sedikitpun. Padahal ada rayap yang bernama lupa ingin mencoba mengrogoti disetiap inci.

Dan, bibit yang kamu tebar beberapa waktu lalu, sekarang menjadi pohon besar penghasil buah yang bisa kamu nikmati bagaimana manisnya.

Untuk kamu,
Aku masih merawatnya dengan baik sampai sekarang. Untuk kesekian kalinya, kembalilah dan mari kita nikmati buah manis dari bibit yang dulu kamu tebar. Mungkin kita bisa menebarkan bibitnya lagi agar lebih rimbun dikemudian hari.

Agar kita dapat mengulanginya lagi.

24 juni 2017
-ciptokarto

Tentangmu; Masalalu Yang Tak Pernah Usai.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang