Untuk wanitaku.
Ada beberapa doa yang terbang disetiap malam akhir-akhir ini. Di setiap doanya ada namamu bersama harapan kecil yang saling berpelukan. Dingin malam mengiringi doa yang terbang seolah bintang adalah muaranya. Berkumpul menjadi gemerlap cahaya yang bertaburan dilangit malam. Aku memandanginya, melihat bayanganmu terukir dari gemerlapnya cahaya.
Aku menahan diri agar tak merindu, dan ini yang ku benci; karena aku tak pernah bisa berhenti merindukanmu sampai detik ini.
Sudah seperti kebiasaan yang menjadi hobby.
Mengumpulkan serpihan rindu dari hari ke hari, kemudian menanamkannya pada harapan, dan tumbuh pada setiap doa.
Semoga malam menyiraminya, agar tumbuh menjadi nyata.
19 Mei 2017

KAMU SEDANG MEMBACA
Tentangmu; Masalalu Yang Tak Pernah Usai.
PuisiTentangmu, masalalu yang tak pernah usai.