Part 8

18.3K 619 14
                                    

Gaes jangan lupa klik bintang ya atau komen cerita ini agar aku semakin semangat cepat cepat mempost chapter selanjutnya 😁😊😊

Back to story


Dava prov

Perlahan kubuka mata ku, aneh tempat apa ini?, Kulihat sekelilingku hanya ada kabut tebal saja

"Ayah... ayah... ayah..." kudengar suara anak kecil dekat dengan tempat ku sekarang namun tak ku lihat sama sekali sosoknya. Suara siapa itu?

"Ayah...!!!" Kurasakan ada tangan kecil memeluk kaki kanan ku, ku lihat ke bawah Oh my.... betapa terkejutnya aku ada anak kecil yang sangat mirip dengan ku memeluk erat kakiku OH... jangan lupa ia juga menatap dan memanggil ku dengan sebutan AYAH!!

"Halo sayang... kamu siapa? Mana orang tua mu? Kenapa kamu disini sendiri?" Tanya ku panjang lebar dan berjongkok didepannya, namun ia hanya mengedipkan matanya yang malah membuat ku menjadi gemas sendiri... jangan lupa aku merasa melihat diriku versi kecil sekarang... oh sungguh aneh

"Ayah... kakak rindu ayah, ayah kemana aja? Ayo ikut kakak ke sana, disana ada adek sama mama" ucap anak laki-laki ini menunjuk ke arah pohon yang entah kenapa tiba-tiba bisa ada disana

"Baiklah, Ayok biar aku temani" ucapku menggenggam tangan dan berjalan menuju tempat yang dia tunjuk tadi

"Ayah... !!!" Ucap dua anak lainnya yang memeluk kaki ku sama seperti anak laki-laki tadi

"Hei.. kenapa kalian memanggil ku ayah, aku bukan ayah kalian" ucapku berjongkok mensejajarkan tubuhku didepan ketiga anak laki-laki kecil yang sangat mirip dengan ku, ku rasa mereka kembar

"Ayah kemana aja? Mama sering sedih karena gak ada ayah" ucap anak laki-laki yang kutebak adik bungsu mereka

"Kalian ngomong apa? Mama siapa? Aku bukan ayah kalian, kalian jangan sedih"ucapku memeluk mereka bertiga, entah kenapa ada perasaan aneh saat aku memeluk mereka seperti perasaan tidak mau lepas dari mereka

"Ayah ayo kesana... ketempat Mama" ucap mereka sambil menarik ku kesebuah pohon, entah dari mana pohon itu tiba-tiba ada dan bisa kulihat ada seorang wanita cantik yang tersenyum kearah ku

"Seperti nya aku pernah melihatnya" ucapku pelan sambil menyipitkan mata dan mengingat-ingat wajahnya

"Tiba-tiba anak-anak itu melepas tanganku, berlari dan memeluk mamanya. Namun entah kenapa badanku seperti ditarik kebelakang menjauh dari mereka, bisa kulihat wajah mereka tampak sedih dan anak-anak itu memanggil manggil namaku

Aghhh.....!!!!
Kurasakan tubuhku seperti tertimpa beban yang sangat berat ohhh apakah ini neraka? Kenapa badan ku sangat sakit semua, tangan dan kakiku tak bisa ku gerakkan.

Perlahan lahan kubuka mataku sungguh sangat silau, kulihat ruangan berwarna putih menyadarkan ku bahwa aku sedang berada di rumah sakit

"Emmmpp..." lenguhku menyadarkan orang tua ku bahwa aku baru sadar

"Sayang, kamu sudah sadar sebentar Mama panggil dokter dulu" ucap Mama ku panik

Tidak menunggu lama terlihat seorang dokter dan perawat masuk keruangan ku dan mulai memeriksa keadaan ku

"Keadaannya sudah mulai normal dan luka ditubuh bapak sudah mulai mengering" ucap sang dokter padaku dan aku hanya bisa tersenyum

"Dari hasil pemeriksaan besok bapak sudah bisa pulang, mungkin ibu bisa mengkontrol kondisi bapak supaya tidak terlalu banyak bergerak dan berpikir karna dapat memperlambat penyembuhan... oh dan jangan lupa untuk teratur minum obat"ucap sang dokter ke Mama ku

" Baik dok terimakasih" ucap mamaku dan dokter tadi pun meninggalkan ruangan ku

"Mama" panggilku

"Iya sayang?" Ucap Mama berjalan mendekati ranjang ku

"Tadi Dava mimpi aneh" ucap ku mulai curhat

"Kamu mimpi apa sayang?" Balas Mama ku yang mulai penasaran

"Dava mimpi anak kecil mirip Dava, tapi ada 3 orang panggil Dava ayah" ucap ku

"Anak? 3? Kamu hamili anak orang Dava?" Tanya mamaku

"Tidak la ma... mana mungkin Dava menghamili anak orang pacar aja belum punya" ucap Dava

"Dengar ya Dava, biasanya kalau kita mimpi didatangi anak-anak berarti kita akan menjadi orang tua, hal itu karena sang anak kangen orang tuanya atau orangtuanya yang kangen anaknya" ucap Mama ku

"Ihh Mama percaya begituan, itu mitos Mama" bela ku

"Kamu nih ngeyel kalau dibilangin, coba kamu ingat-ingat kamu pernah buang benihmu ke siapa aja? Siapa tau ada yang kelupaan atau kecolongan"ucap Mama ku

"Ihh... Mama apaan sih, udah deh mending Dava lanjut tidur aja" ucapku mulai memejamkan mata

"Dava kamu jangan sampai kelupaan atau kecolongan kamu gak kasihan sama mama dan papa mu, kami juga pingin cucu... kamu kapan sih nikahnya?" Ucap Mama ku

"Ihh .... Mama nih jangan gitu dong, Dava lagi sakit jangan mulai deh, biar aja Dava cari jodoh sendiri, jodoh tidak akan lari kemana-mana Mama ku sayang" ucapku membela diri

"Susah emang ngomong sama kamu, kalau gitu Mama pulang dulu kamu disini aja sendirian sudah besarkan"ucap mamaku sambil bergegas pergi dari ruangan ku

"Iya Mama hati-hati" ucapku dan hanya dibalas anggukan dari mamaku

Ku pejamkan mataku namun tak bisa tertutup, entah kenapa ucapan Mama membuatku berpikir apakah aku punya anak, tapi sama siapa

"Apakah mungkin dengan perempuan itu?"ucapku dalam hati, entah kenapa aku mengingat kejadian di club

"Aku membuangnya didalam atau didalam ya? Tapi seingatku aku tidak pakai pengaman" ucap ku salam hati yang sedang berpikir keras

"Aghh... lebih baik besok kusuruh anak buahku mencari tau identitas perempuan itu biar semakin jelas" ucapku seorang diri dan aku mulai kembali tidur

ONE NIGHT STANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang