Part 7

19K 610 2
                                    

Gaes jangan lupa klik bintang ya atau komen cerita ini agar aku semakin semangat cepat cepat mempost chapter selanjutnya 😁😊😊

Back to story


Sore hari di perusahaan Senjaya terlihat seorang pemuda tampan sedang sibuk memeriksa beberapa tumpukan berkas perusahaan, namun pemuda tersebut merasa sangat terganggu karena
Tok.. tokk.. tokk..
Suara ketukan pintu ruangan Dava membuat Dava meletakkan berkas dan pena yang ada ditangannya

"Ya... masuk" ucap Dava

"Halooo anaknya ayah, gimana hari ini? Kerjaan kamu lancar kan nak?" Ucap sang tamu yang ternyata adalah ayahnya Dava

"Ohhh ayah, semuanya lancar terkendali kok yah... ngomong-ngomong ayah ada perlu apa kesini?" Tanya Dava

"Tidak ada, ayah hanya kangen anak ayah aja" ucap ayah Dava dengan penuh senyuman

"Masa sih? Aku gak percaya, pasti ini berhubungan dengan mama deh, yakan?" Tanya Dava dengan curiga

"Hahahaha... kamu kok bisa tau? Kamu tau gak, gara gara kamu Mama kamu nangis-nangis keruangan ayah dengan dramanya" curhat sang ayah

"Lah terus masalahnya di aku apa?"tanya Dava dengan polosnya

"Kenapa kamu gak ikuti apa yang Mama kamu inginkan? Toh juga untuk kebaikan kamu Dava, kalau dipikir Mama kamu ada benarnya juga kamu tuh harus cari pasangan hidup, kami sudah tua dan pingin gendong cucu dari kamu Dava, kamu jangan sibuk kerja terus ayah sudah jarang lihat kamu keluar dari ruangan mu ini, sebegitu patah hatinya kah kamu sampai tidak memikirkan kesehatan bahkan kesenangan kamu?" Tanya sang ayah

"Apa sih ayah, kok jadi ngomongin masalah patah hati segala Dava itu Uda gak patah hati lagi, Dava cuma lagi pingin fokus di dunia karir saja toh jodoh tak akan kemana mana" bela Dava

"Memang jodoh tak akan kemana, tapi kalau tidak dicari bisa aja jodoh kamu malah nyangkut ke orang lain, ingat kamu makin tua lo" ucap ayah Dava

"Iya ayah nanti aku bawakan menantu buat kalian, tapi jangan pakai acara jodoh-jodohan ya, kalian jadi buat image ku turun aja, masa seorang Dava dijodohin berasa aku gak laku aja" ucap Dava

"Hahahaha... kamu bilangin sama mama kamu kayak gitu, yang suka jodoh-jodohin kamu kan Mama kamu" ucap sang ayah

"Iya tapi kan ayah suami tercintanya mama" balas Dava

"Ha-ha-ha kamu itu mirip Mama kamu banget, ya sudah ayah pulang duluan ya, kamu jaga kesehatan jangan kerja terus"ucap sang ayah

"Baik kapten" ucap Dava dengan mengangkat tangannya seperti sedang memberi hormat

Setelah ayah Dava keluar dari ruangannya, kemudian ia melanjutkan kegiatannya menyelesaikan berkas-berkas yang ada di atas mejanya sampai lupa waktu, ketika ia melihat jam tangannya ternyata sudah pukul 21.25 ia cukup terkejut karena ia bisa sampai tidak sadar waktu

kemudian diregangkan badannya lalu ia beranjak pergi menuju parkiran untuk cepat-cepat sampai ke rumahnya dan tidur nyenyak di kasur kesayangannya

Pada saat yang sama ditempat lain terlihat Berlian sedang menuruni tangga salah satu mall di Paris karena eskalator yang ada di mall sedang diperbaiki terpaksa ia harus menuruni tangga dengan hati-hati

Berlian baru saja berbelanja sendiri keperluan si bayi awalnya ia ke mall hanya karena ingin makan pizza namun saat selesai makan entah kenapa ia malah jadi belanja keperluan anak-anaknya

namun ketika berada di tengah tangga ia disenggol oleh seorang anak kecil yang sedang berlari menyelip kerumunan orang yang ada ditangga, membuat Berlian terhuyung jatuh ke depan dan membuat ia menjadi pendarahan, orang-orang sekitarnya menjadi panik karena melihat darah yang keluar dari selangkangan Berlian.

"Aghh... sakit perutku sakit, tolong... tolong anak ku, tolonggg.. aghhh..." ucap Berlian meminta tolong

"Baik bu, tolong jangan banyak bergerak, saya sudah hubungi ambulan" ucap seseorang yang berada di tempat kejadian

Beberapa saat kemudian ambulan datang dan dengan cepat membawa Berlian kerumah sakit, kondisi Berlian sendiri sudah pingsan saat melihat darahnya sendiri

Sedangkan ditempat lain Dava merasa tidak nyaman, ia sedang berada di dalam mobil menuju rumahnya

"Ada apa ini, kenapa perasaan ku jadi tidak enak begini" ucap Dava

Saat ia menyetir dengan perasaan yang tidak enak tiba-tiba ada truk yang melaju dengan cepat dan tak terkendali mengarah ke arah Dava dan

Drrrr.... Bummm...

Mobil yang dibawa Dava menabrak pohon yang berada ditepi jalan karena menghindari truk tersebut, dan beberapa menit kemudian dengan seluruh tenaga Dava berusaha keluar dari mobil, ketika ia sudah keluar dari mobil tiba-tiba kesadaran Dava pun mulai hilang...

Drrrrrttt... drrrrrttt.... drrrrrttt...

"Halo?" Ucap Mama Dava

"Apa? Anak saya kecelakaan? Tidak mungkinnn... " ucap sang Mama berteriak tidak percaya, namun sang suami langsung merebut hp istrinya

"Haloo... ia saya keluarganya... anak saya di bawa ke rumah sakit mana? Oke baik... terimakasih" ucap sang ayah menutup telfon dari rumah sakit

"Mama tenang, jangan panik seperti ini... Mama lihat ayah, anak kita bakal baik-baik saja... percaya sama ayah, anak ayah itu kuat... jadi Mama tenang ya... ayo sekarang kita kerumah sakit" ucap sang ayah sambil membopong tubuh istrinya menuju kerumah sakit

Sedangkan ditempat lain

"Apa? Cucu saya masuk rumah sakit? Bagaimana keadaannya? Dirumah sakit mana cucu saya dibawa?" Ucap Kakek Berlian panik saat mengetahui kabar cucu kesayangannya yang mengalami kecelakaan

Setibanya dirumah sakit

"Dokter bagaimana keadaan anak saya?" Ucap Mama Dava dengan panik

"Keadaan pasien baik-baik saja ibu sama bapak tidak perlu panik, anak ibu hanya mengalami syok dan keadaan tubuhnya yang tidak fit membuat ia pingsan di tempat tadi, tidak ada masalah serius.. anak ibu dan bapak juga sudah di pindahkan diruang inap dan kita hanya tinggal menunggu pasien sadar saja Bu"ucap sang dokter dengan senyum menawannya

"Aghh... syukurlah anak ku baik-baik saja" ucap sang Mama

"Terima kasih banyak dok" ucap sang ayah

" Sama-sama pak, kalau gitu saya tinggal duluan.. permisi" ucap sang dokter dengan sopan

Ditempat lain dengan suasana rumah sakit

"Bagaimana keadaan cucu saya dokter?"tanya Kakek Berlian

"Keadaan cucu Anda baik-baik saja, walaupun tadi kami kira anak dalam kandungan cucu Anda tidak bisa diselamatkan namun puji Tuhan semuanya berjalan lancar dan semua selamat" terang sang dokter dengan tersenyum

"Hah? Anak? Kandungan? Maksud dokter apa? Cucu saya hamil?" Tanya sang Kakek bingung

"Hah? Anda tidak tau? Cucu Anda sedang hamil dan kehamilannya sudah masuk bulan ke 7, bagaimana mungkin Anda tidak tau... perut cucu Anda juga sudah sangat besar karena mengandung 3 nyawa" terang sang dokter

"Apa? 3 nyawa? Maksud dokter kembar 3 begitu?" Tanya sang Kakek dengan wajah tidak percayanya

"Iya pak, dan cucu Anda sudah kami pindahkan ke ruang inap.. jadi Anda bisa melihat langsung cucu dan calon cicit anda" jawab sang dokter

"Baiklah, terimakasih banyak dok" ucap sang Kakek

"Bagaimana mungkin kamu menyembunyikan berita yang sangat penting begini Berlian, apa saja yang sudah kamu lakukan selama ini, siapa laki-laki berengsek yang menghamili kamu, kenapa aku bisa kecolongan begini" ucap sang Kakek dalam hati

ONE NIGHT STANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang