Part 28

4.9K 204 15
                                    

Gaes jangan lupa klik bintang ya atau komen cerita ini agar aku semakin semangat cepat cepat mempost chapter selanjutnya 😁😊😊

Back to story


Dari hasil sembunyi sembunyi menguping sang kakek akhirnya menemukan satu nama yang dilontarkan berlian yaitu dava

Sang kakek yang merasa tidak asing dengan nama trsebut mulai membuat asumsi sendiri dengan menghubungkan antara ketiga cicitnya dan akhirnya ia dengan yakin mengetahui satu fakta siapa sosok bajingan yang tak bertanggung jawab kepada cucunya

"Dava senjaya"ucap sang kakek di kamarnya sendiri

"Ketemu kamu" ucap sang kakek lagi lalu mengambil hpnya yang tergeletak di mejanya

"Cari tau identitas sedetail detailnya tentang dava senjaya dari ia kecil hingga sekarang lalu serahkan ke saya besok"ucap sang kakek pada si penelpon yang tak lain adalah detektif kepercayaannya yang handal

"Apa mereka sudah tak punya logika lagi? Berani sekali mengganggu kehidupan keluargaku"ujar sang kakek sendiri setelah memutuskan panggilannya

"Mau main main ya oke biar aku ladenin"ujar Sang kakek tersenyum sinis

Sedangkan di indonesia

"Bagaimana keadaan ayah saya? Apa Sudah membaik dok?"ujar dava kepada salah satu dokter yang menangani penyakit ayahnya

" yah anda tenang saja semua sudah kembali normal"ujar sang dokter menenangkan dava

"Kalau dalama dua hari ini kondisinya semakin membaik kemungkinan ayah bapak bisa segera pulang"ujar sang dokter lagi

"Baik terimkasih"ucap dava bersyukur lalu ia kembali keruang inap ayahnya

"Gimana dava? Dokternya bilang apa?"tanya mama dava

"Semua sudah normal kita tinggal menunggu selama dua hari lagi jika penyakit ayah tidak kambuh maka ayah boleh pulang"ucao dava

"Ah syukur lah, itu dengar yah makanya minum obat yang teratur sama makan yang banyak"ucap sang mama kepada ayah dava

"Iya aku tau"ucap sang ayah

"Trus kamu gimana?"tnya sang mama

"Gimana apanya?"tanya dava bingung

"Ya hubungan kamu sama menantu mama,kamu mau kembali kesana?"tnya mama dava

"Ya kemungkinan besar iya.. melihat ko disi ayah dulu dan aku juga harus mengerjakan beberapa hal penting di perusahaan"ujar dava

"Yah kalau bisa lebih cepaat lebih baik"balas mama dava

"Doakan saja ma semua berjalan mulus"ucap dava

"Itu pasti sayang"balas sang mama

Keesokan harinya di Paris

Berlian menjalani hari harinya seperti biasanya namun ia merasa tidak enak badan, mulai dari bangun tidur yang mual hingga tidak sanggup untuk mengurus anak anaknya.. hingga akhirnya seharian ia terbaring di kasurnya sedangkan anak anaknya di biarin bermain sendiri atau bersama sang kakek

"Kamu kenapa?"tanya sang kakek

"Badan ku lemas sepertinya aku sakit"ujar berlian

"Makanya cari pasangan dong biar ada yang ngurusin"balas sang kakek

"Tanpa pasangan juga aku bisa mengurus hidupku kok.. aku hanya butuh istirahat saja"ujar berlian

"Tolong titip anak anak ya kek"ucao berlian lagi

"Iya"ucap sang kakek lalu meninggalkan kamar berlian

"Aku kenapa ya?"tanya berlian pada dirinya sendiri

"Rasanya kangen dava banget.. aneh"ujar berlian lagi
Tanpa ia sadari tangannya mulai meraih hpnya dan menghubungkan ke satu orang yang ia rindu

Saat panggilan berdering berlian merasa jantungnya berdetak sangat kencang namun naas panggilannya tidak dijawab

Ia pun mulai memanggil lagi namun tetap tidak dijawab hingga panggilan ketiga dengan rasa putus asa berlian menitikkan air matanya karena ia pikir sambungannya tidak diangkat lagi namun ternyata

"Halo"ucap seseorang yang tak lain adalah dava

"Halo"ucapnya lagi karna berlian tidak menjawab sapaannya

"Berlian ada apa?"tanyanya lagi

"Berlian aku sedang rapat... ada apa?"tanya dava yang tetap tak disahuti oleh berlian namun dava mulai bisa mendengar isak tangis berlian

"Kamu nangis? Kamu kenapa berlian?"tanya dava panik

"Apa anak anak sakit lagi atau kenapa kamu jangan nangis"ujar dava lagi ketika semakin jelas terdengar teriakan tangis berlian

Dava yang tak menerima respon dari berlian pun panik ia pikir ada sesuatu kabar yang ingin berlian sampaikan namun tak enak hati untuk disampaikan hingga berlian menangis dan jelas pikiran dava tertuju pada anak anaknya... apalagi coba

Tangis berlian  pun mulai terdengar hingga keluar kamar yang membuat sang kakek juga ikut panik dan terkejut

"Hei kamu kenapa"ujar sang kakek ketika melihat cucunya menangis bombay

"Huuuuuuhuuhuuhuu"tangis berlian tak menjawab pertanyaan dari orang sekitarnya. Dava yang mendengar ada suara laki laki pun terheran heran

"ada apa ini kenapa ada laki laki disamping berlian"ujar dava dalam hati namun ia tidak mengeluarkan suara

"Kamu sakit sayang..  hei kamu kenapa menangis? Kamu mau apa coba bilang"ucap sang kakek namun yang didengar dava adalah suatu perhatian yang berlebihan yang diberikan kepada berlian hingga membuat dava cemburu

"Apa ini sebuah penolakan darinya makanya ia bersikap seperti ini"ucap dava dalam hati

Bersambung

ONE NIGHT STANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang