Part 5

22.6K 638 11
                                    

Gaes jangan lupa klik bintang ya atau komen cerita ini agar aku semakin semangat cepat cepat mempost chapter selanjutnya 😁😊😊

Back to story

Kerjaan Berlian setelah mengetahui bahwa dia hamil hanya bermurung ria di dalam kamar sesekali ia akan pergi ke kantor untuk keperluan metting di perusahaannya setelah itu semua pekerjaannya akan dibawa kerumah, asisah selaku sekertarisnya terkadang kerepotan juga harus bolak balik antara rumah bosnya dan kantor.

Belum lagi bosnya sering mengalami ngidam yang sangat merepotkan bayangkan Berlian ngidam makan pecel lele sedangkan pecel lele mana ada di jual di Paris adanya di Indonesia, karna bosnya ngotot dan tak ada bantahan terpaksa asisah harus melakukan eksperimen sendiri didapur dengan bantuan mbah google dan untung masakannya diterima oleh dedek bayi yang ada di perut bosnya.

"asisah temani saya chek up sekarang" ucap Berlian dengan perut buncitnya yang sangat besar orang yang melihat Berlian sekarang akan mengira ia sedang hamil 9 bulan namun faktanya ia baru hamil 5 bulan

"baik bos" ucap asisah bergegas merapikan berkas perusahaan yang berantakan di meja tamu Berlian

"asisah bisakan kamu memanggil saya tanpa embel" bos mu itu? Kita sedang diluar kantor" ucap Berlian sambil memajukan bibirnya

"tapi bos tidak baik jika reken kerja saya yang lain tau saya tidak memanggil anda dengan embel" bos, saya bisa dicap tidak sopan bos" asisah memberi pengertian tapi

"yang gaji kamu siapa? Yang terima kamu kerja siapa? Kan saya jadi suka suka saya mau menyuruh kamu apapun, jadi tidak ada penolakan kecuali kamu mau saya depak dari perusahaan saya" ucap Berlian tegas dan tidak menerima penolakan

"hehe baiklah bos Eh.. Mbak Berlian, maaf tapi mbak lebih tua dari saya jadi tetap saya harus pakai embel" mbak hehehe" ucap asisah cepat

"baiklah terserah kamu saja. Ayo cepat saya tunggu didepan, Jangan lama!"

"baik mbak Berlian" ucap asisah sambil tersenyum manis.

Entah kenapa ia merasa senang saat mbak berlian menyuruhnya memanggil tanpa embel" bos seperti biasa, apa mungkin ini effec hamil ya? Maklum sifat bosnya itu banyak berubah saat hamil begini.

Setiba dirumah sakit, Berlian langsung masuk ke ruang dokter kandungan tanpa perlu mengantri karna rumah sakit ini salah satu milik keluarganya.

"selamat siang ibu Berlian, bagaimana keadaannya sekarang? Apa masih suka pusing?" tanya dokter pribadi Berlian

"sudah tidak pernah lagi dok, hanya akhir" ini saya merasa kram dibagian perut saya dan mengapa saya merasa sedang hamil tua ya dok? Perut saya kok gede amat padahal isinya cuma satu"

"oh kalau begitu mari kita periksa kita liat kondisi janin ibu dulu, silahkan berbaring dulu ibu dan tolong bajunya diangkat sedikit" ucap sang dokter mengarahkan Berlian dan mengoles gel keperutnya

"coba dilihat bu, ini janinnya sehat dan kuat kok bu dan sepertinya ibu salah ini bukan satu tapi ada tiga bu" ucap sang dokter sambil menggerakkan suatu alat di sekitar perutnya

"anak ibu Berlian kembar tiga sepertinya, makanya perut ibu terlihat lebih besar dari pada umumnya dan rasa keram mungkin karena janin ibu sedang bergerak" lanjut sang dokter sambil tersenyum sedangkan raut wajah Berlian langsung pucat pasi

"apa dok? Kembar tiga? Kok bisa banyak dok? Dua bulan lalu kayaknya cuma satu deh kok bisa jadi tiga dok? Lahirinnya gimana?" tanya Berlian bingung

"mungkin saat ibu periksa keadaan janin berdempetan makanya dikira hanya satu, ibu bisa lihatkan janin ibu dibulan ini sudah mulai berkembang dan ibu tenang saja, semua bakal baik baik aja asal ibu jangan stres, selalu minum vitamin, makan makanan yang bergizi, kalau bisa ikut senam ibu hamil bu, jangan lupa diusia kehamilan lima bulan ini ibu sudah bisa mengajak anak ibu bicara karna janin diusia segini sudah bisa merespon dengan menendang nendang bu" ucap sang dokter dengan senyum menenangkannya

"baiklah dok" ucap Berlian sambil merapikan bajunya

"dan ini resep penguat janin dan vitamin silahkan ditebus dan jangan lupa selalu chek up tiap satu bulan sekali ya bu biar bisa lihat perkembangan si janin dan tidak keliru lagi bu"

"baik dok, terima kasih" ucap Berlian dengan muka setengah syok dan asisah dengan senyum manisnya

Sedangkan ditempat lain Dava terlihat pucat karna selalu merasa mual, wajah pucatnya menjelaskan kondisinya yang sangat buruk.

ia sudah memeriksa kedokter namun dokter mengatakan Dava tidak memiliki penyakit apa pun, malah dokter mengatakan mungkin mual yang diderita Dava karena istrinya yang sedang hamil sedangkan semua orang tau bahwa Dava belum menikah sama sekali.

Hal itu membuat Dava merasa kesal, apalagi ia merasa sangat sensitif akhir" ini.

ONE NIGHT STANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang