12. Syarat?

97 17 4
                                    

Chapter sebelumnya :

      Anggota Ghost at School pergi mengunjungi kediaman Sekar Wangi dengan tujuan mengiterogasi Adiknya yang ternyata adalah orang yang baru mereka temuai di KiFC saat itu, Vano.

     Selama dirumah Vano, Nifa bertingkah terlalu terburu-buru. Vano mengajak semuanya pergi ke suatu tempat setelah Fiola menampakkan diri pada Nifa.

Chapter sebelumnya end

👻👻👻👻

Brukkk.....

      "Aaaa Nifa" Lisa sudah susah payah menahan Nifa yang berada di depannya itu tiba-tiba hilang kesadaran. Tapi, tidak ada yang membantunya, bahkan samapai dirinya ikut terjatuh karna keseimbangannya tidak kuat untuk ia pertahankan.

       Mereka hanya melihatnya tanpa memahami situasi. Ini sudah kedua kalinya cewek itu pingsan. Sebenarnya apa yang Nifa lakukan belakangan ini. Pingsan dua hari berturut-turut itu tidak wajar, Nifa tidak punya penyakit yang bisa menyebabkan hal itu terjadi, jadi apa yang sebenarnya terjadi pada Nifa?.

      "Ayo bawa masuk" Vano bergerak lebih dulu untuk menggendong Nifa.

      Dengan tubuh yang lemas Nifa ditidurkan di atas kursi yang berada di dalam sana. Sebagai anak PMR Nita tidak tinggal diam. Nita sangat paham bagaimana menangani orang pingsan.

      "Dia kenapa sih? Ini udah kedua kalinya" keluh Lisa.

      "Sama kayak lu di kiFC waktu itu" Vano menunjuk Lisa. "Kalian engga bisa liat, tapi gue dan dia bisa"

      "Lihat ap?" Beni memotong "Fiola!?" Semuanya hanya bisa melongo kaget. Fiola kan sudah tidak ada, dia kakak Vano yang sudah meninggal beberapa tahun lalu.

      "Tapi, kenapa lu dan Nifa bisa liat?" Tanya Dafit.

      "Gue indigo, kalau Nifa...." Vano menggantungkan ucapannya "Ini gawat, kakak bakal nyerang Nifa" lanjutnya sambil melirik Nifa di sampingnya berdiri.

      "Gawat? Nyerang? Kenapa? Kok bisa?" Tanya Hani beruntun.

      Mengetahui Vano seorang indigo saja mereka sudah sangat terkejut dan lagi ditambah Nifa yang dinyatakan dalam bahaya oleh Vano. Mereka benar-benar tidak mengerti.

     "Kapan kejadian aneh ini terjadi?" Tanya Vano.

     "Emm, 3 hari lalu?" Jawab Naya ragu.

     "Haaah, ini terlalu cepat" gumam Vano. "Begini..."

     Vano terlihat sangat-sangat serius. Tidak ada yang menyela atau bergerak. Lalu Vano menjelaskan. Ucapan yang sama seperti yang ia katakan pada Nifa tempo hari.

     "Seperti yang udah kalian tau, kakak gue Fiola adalah korban tumbal. Kakak menjadi korban akibat kesalahan pihak sekolah. Mereka membuat kesalahan dengan membangun bangunan baru disana. Banyak kejadian aneh dan mengerikan sebelum meninggalnya kakak gue. Seperti di film-film, kakak gak tenang karna sudah di tipu. Kak Fio engga mau pergi sendirian." jelas Vano menahan emosi dan rasa sedihnya. Dibandingkan dengan orang tuanya, Vano lebih sedih dengan kematian kakaknya. Terutama karena jasadnya yang tidak ditemukan. Dan sampai sekarang pun pihak sekolah masih tetap bungkam.

      "Ini sudah kejadian yang kedua kalinya" karena tidak ada yang mengajukan pertanyaan, Vano tetap terus menjelaskan.

     "Sama seperti kalian, sebelumnya orang-orang itu di teror terus menerus sampai mereka lelah dengan semua itu. Lalu hal yang semakin buruk terjadi. Untuk kalian, ini terlalu cepat. Baru 3 hari tapi kakak sudah menemukan targetnya. Padahal, sebelumnya sampai 1 bulan"  jelas Vano.

Misteri Ruang Club (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang