Chapter sebelumnya :
Nifa tiba-tiba saja datang memberi tanda bahaya. Papan nama tiba-tiba jatuh, barang-barang yang melayang dan bergetar tidak masuk akal. Fiola lah yangmenjadi sebabnya.
Mereka melarikan diri ke sebuah padang rumput tersembunyi.
Chapter sebelumnya end
👻👻👻👻
Kemarin sore di rumah sakit, suasana didalam ruangan menjadi canggung. Nifa hanya menatap kakanya bingung, sedangkan Alfi sama sekali tidak memperhatikan adiknya.
"Menyerah? Soal apa?" Setelah memberanikan diri Nifa pun mulai bertanya.
"Kakak tau apa yang sedang kamu dan temen - temen kamu lakuin."
Nifa menjadi panik, apa? Apa yang kakaknya ketahui? Soal Fiola? Sejauh apa ia tahu? Ia terus berdoa dalam hati berharap kakaknya ini tidak akan terlibat karena sudah mengetahui nya. Berdoa agar hanya kakaknya saja yang tahu. Tapi, siapa juga yang akan percaya soal itu.
"A-apa sih? Emang Nifa ngapain?" sanggah Nifa. Ia masih berusaha untuk tidak membuat Alfi curiga. Tapi sayangnya, Alfi sudah mengetahui semuanya.
"Fiola itu temen SMA kakak, dia benar - benar bernasib buruk. Ekonomi keluarganya saat itu sedang krisis, makannya dia berakhir di sekolah terlantar itu. Tapi, dia malah berakhir mengenaskan juga." Alfi terus bercerita tak peduli seberapa kagetnya Nifa saat itu.
Nifa memang sangat terkejut, bahkan saat Alfi menyebutkan nama itu Nifa sudah sangat terkejut. Mengetahui Fiola adalah teman Alfi sanagt tidak terduga. Padahal Alfi masih terus mengoceh soal Fiola tapi Nifa sudah hilang fokus sejak tadi. Tidak terdengar apa yang kakanya bicarakan.
"S-STOPP!" Teriak Nifa menghentikan. Alfi pun berhenti dan menatap Nifa.
"Bagaimana kakak tau soal Kak Fiola?" Tanya Nifa panik.
"Dia temen kakak."
"Apa kakak tau dia meninggal kenapa?"
"Kamu gak dengerin ya? Dia di jebak lalu dijadikan tumbal oleh kepala sekolah."
"K-kenapa?"
"Gak penting. Nifa, kamu harus berhenti sebelum terlambat!" Ucap Alfi serius. Bahkan dirinya tidak pernah terlihat seserius ini.
"Ini penting!"
"Nurut sama kakak, Nif..."
"Gak bisa, kasih tau kenapa?"
"Gak terima penolakn, ini terlalu bahaya buat kamu atau temen - temen kamu itu."
"T-tapi.."
"Jangan terlibat terlalu jauh, Nifa..." Alfi mencoba tetap berkata lembut.
"Sudah..." Nifa memotong kalimatnya, gelisah. "Aku sudah terlibat jauh, jadi katakan pada ku."
"Apa?" Alfi terkejut.
Walau Nifa setia menunggu Alfi mengatakannya, tapi ia tidak kunjung membuka mulut. Nifa yang sedari tadi berdiri pun mendudukkan tubuhnya. Ia menghela nafas.
"Beritahu aku kak." Pintanya lagi.
Alfi tak kunjung memberitahu, kalau terus begini ibu mereka akan datang. Nifa pun meraih tangan kakaknya dengan lembut. Alfi menoleh lirih, tetap keras kepala tidak mau memberitahu.
"Aku..." Nifa berkata ragu - ragu. Hening sejenak.
"Bisa mati"
Alfi membelalakan matanya, sekarang ia mengerti apa yang dimaksud Fiola sebelumnya. Setelah berpikir beberapa menit. Dengan ragu - ragu akhirnya Alfi mulai bercerita. Untuk sekarang tidak ada lagi yang bisa di lakukan untuk mencegah akibat yang paling buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Ruang Club (REVISI)
Mystery / ThrillerSebuah ruang club yang menyimpan sebuah mistery menyeramkan,terus menelan korban mencari tumbal yang cocok. Bagaimana anggota club itu menyelesaikan masalah ini???? Apa salah satu dari mereka akan menjadi tumbal???? Bagaimanakah rasanya terus ditero...