20. Hutan Belakang Sekolah

82 12 7
                                    

Chapter Sebelumnya :

    Siapa sangka sekolah mereka menyimpan kisah mistis yang begitu banyak. Hantu di ruang kesenian, bayangan hitam yang mengejar mereka, dan hantu di hutan yang menyesatkan. Semuanya seakan saling bekerja sama untuk membawa mereka ke dalam hutan terkutuk.

     Karena setelah keluar dari ruang kesenian sosok bayangan hitam yang entah berasal dari mana mengejar, mereka pun terjebak dalam hutan yang sangat dijauhi semua orang. Tidak ada yang tau apa yang berada di dalam sana. Sekali saja menginjakkan kaki, apa kalian akan bisa kembali?

Chapter Sebelumnya END.

👻👻👻👻

     "Naya!?"  Rizki menghela nafas lega.

     "Lu kenapa Nay? Tiba - tiba lari gitu? Bikin khawatir aja." Ucap Rizki menyusul Naya.

     Dengan susah payah Rizki mendekati Naya yang tidak meresponnya. Cowok itu menyingkirkan ranting - ranting pohon yang menghalangi. Semakin dalam semakin susah untuk lewat.

     "Nay?" Sekali lagi Rizki memanggil.

     Naya berpaling, melihat Rizki, tapi ia tidak menyapa malah berbalik kembali. Linglung mencari sesuatu. Rizki mengangkat alis, bingung. Sedang apa gadis di depannya ini?

     "Lagi nyari apa?" Rizki bertanya heran, melihat ke arah yang sama dengan Naya.

     Walau Rizki sudah berada tepat di sampingnya, Naya tidak menggubris. Ia sibuk melihat ke segala arah, mencari sesuatu dengan wajah panik.

     Glegaaar......

     Petir menyambar, membuat kilatan di atas langit. Naya semakin panik, ketakutan, bahkan detak jantungnya bisa terdengar oleh Rizki. Nafasnya pun menderu. Rizki hendak memegang bahu Naya, ragu. Tapi tangannya yang ragu - ragu di tepis seseorang. Nathan dan kawan - kawannya sudah berhasil menyusul Rizki maupun Naya.

     "Hey, hey tenang." Nathan menyambar bahu Naya, memeganginya erat - erat, membuat cewek itu memandangnya. Tapi sayang, ia hanya menatap tanah. Ketakutan.

     Wajah Naya memucat, bibirnya bergetar, nafasnya tak teratur. Yang lain hanya memandangi tidak mengerti.

      "Nay?"

      "Hei ayo main."

     Naya semakin terlihat kebingungan. Saat ini ada dua suara yang terdengar di telinganya. Dia belum sadar, Rizki dan Nathan sudah memanggil sedari tadi. Bahkan sudah berada di depannya saat ini. Suara mereka seakan terhalau oleh suara lain, suara yang lebih keras dan lebih besar namun menyeramkan.

     "Lu gak papa Nay?"

     "Ayo, kita main."

     Lagi - lagi Naya mendengar dua suara yang sama, yang satu tidak jelas yang satu membuat gila. Naya terdiam sesaat, mencoba berkonsentrasi, memisahkan dua suara yang ia dengar. Tapi, baru dia mulai berkonsentrasi, tangannya ditarik entah oleh siapa. Naya menjauh, Nathan terkejut, yang lain pun sama.

     "Eh... loh.. NAY, LU MAU KEMANA??" Teriak Lisa.

      Naya terus melangkah menjauh. Berapa kalipun mereka mencoba untuk mendekat, Naya malah akan semakin menjauh. Mereka masuk terlalu dalam, tanpa sadar jalan keluar sudah tidak terlihat lagi. Burung-burung berterbangan heboh, angin bertiup kencang seakan-akan ingin menerbangkan pohon-pohon rindang, lalu langit menggelap.

     "NAYA TUNGGU, NAYA?!"

     "Hadeeeh, baru juga sampe." Keluh Wawan.

     Naya berhenti di sebuah gubuk tua. Dihutan yang horor ini... bagaimana bisa sebuah gubug tua berdiri dengan tegap. Di saat semuanya ikut berhenti, Naya malah melanjutkan langkahnya menuju belakang gubuk. Langkahnya memelan sekarang. Mau tak mau mereka yang sedari tadi sudah mengikuti pun mengikuti Naya dengan hati - hati.

Misteri Ruang Club (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang