Chapter sebelumnya :
Anggota Ghost at School Sudah berdiskusi tentang teror yang mereka dapat. Hasilnya mereka akan mencari cerita di balik bangunan ruang klub yang sering mereka pakai untuk berkumpul. Nathan yang pintar dan penyuka horror memberi usul untuk melihat berita di koran sekolah yang sudah lama. Sang ketua Hani mengusulkan untuk mencarinya di perpustakaan sekolah dan di setujui oleh semuanya. Tapi mereka tidak tenang malam itu mereka bersepuluh masih dihantui.
Chapter sebelumnya end
👻👻👻👻
Keesokan harinya di jam pulang sekolah. Para murid behamburan keluar kelas. Ada yang langsung pulang, ada juga yang melanjutkannya dengan kegiatan eskul yang bermacam-macam.
Seperti biasa, ke sepuluh anggota klub Gosh at School ini berjalan berdampingan melewati koridor untuk menuju ke ruangan mereka.
"Argggg kenapa ada ulhar dadakan sih" keluh Naya seraya keluar kelas dan disusul teman-temannya.
"Haah, kan gue belum siap-siap bikin contekan" lanjut Beni.
"Dasar kalian ini" Nathan hanya menggelengkan kepalanya. Pinter mah beda, walau dadakan pasti ia bisa mendapat nilai yang bagus. Namun, ada satu hal yang tidak di sukai oleh seluruh anak kelas tentangnya. Ketika ia mendapa nilai di bawah 95, walau itu 94 Nathan akan mengeluh bahwa nilainya buruk. Bukan maksud Nathan sombong, tapi dia memang tidak terbiasa mendapat nilai segitu.
"Iya tau yang pinter mah" sindir Dafit.
"Otak gue ngebul" keluh Rizki samil berjalan sempoyongan.
"Pusing pengen es krim" kata Lisa.
"Lelah dakuh" kata Nita lemas udah kek orang mau pingsan.
"Tak punya hati, masa ulhar dadakan, di jam pelajaran terakhir lagi" Angga juga mengeluh.
"Udah-udah jan pada ngeluh, ulharnya udah berlalu hasilnya mah gak usah di pikirin" Hani menenangkan. Hani memang bisa di andalkan, walau sebenarnya Hani pun sama seperti teman-temannya yang lain. Tapi, baginya saat ini, menyelesaikan masalah teror itu lebih penting.
Akhirnya, keluhan-keluhan itu reda. Mereka kembali bersemangat menuju ruang klub setelah mendengarkan perkataan Hani. Lalu, akhirnya mereka pun sadar. Orang yang akan paling banyak mengeluh, malah tidak terdengar suaranya sedikit pun.
"Eh Nifa diem aja dari tadi biasanya protes ini itu" sahut Nita menoleh ke belakang.
Sampai mereka keluar kelas tadi, Nifa berada di belakang Nita. Tapi, sekarang tidak ada. Tidak ada siapapun dibelakang cewek berisi itu.
"Lah, Nifa ngilang" seru mereka bersembilan kompak.
Langkah kaki mereka terhenti untuk melihat sekitar, siapa tahu saja Nifa ada disana hanya saja tidak terlihat karna dia manusia bertubuh pendek diantara yang tinggi. Dan mereka mulai mendengar suara yang sangat familiar ditelinga mereka.
"Hahahaha, mbok kencan ama gue yok" Nifa menempel pada tempok layaknya cicak dengan wajah prustasi, udah kayak orang mabok.
Teman-temannya yang sudah membuat jarak dengannya hanya bergumam malu demgan apa yang Nifa lakukan.
"Bukan temen gue, dudida" Lisa jalan diikuti yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Ruang Club (REVISI)
Misteri / ThrillerSebuah ruang club yang menyimpan sebuah mistery menyeramkan,terus menelan korban mencari tumbal yang cocok. Bagaimana anggota club itu menyelesaikan masalah ini???? Apa salah satu dari mereka akan menjadi tumbal???? Bagaimanakah rasanya terus ditero...