11. Vano

101 17 7
                                    

Chapter sebelumnya :

     Angga, Lisa, Rizki, Nita, Nathan, Naya, Hani, Dafit, Nifa, dan Beni telah mendapat informasi baru dari ruang kurikulum lama. Tapi mereka dibuat ngeri karna ruang klub mereka yang berantakan oleh bercak darah, dan lain-lain. Tak hanya mereka bersepuluh saja tapi Vano juga ikut membantu karena entah sejak kapan Vano sudah berada disana.

     Vano tampak mencurigakan saat mereka membuat keputusan untuk berkunjung ke rumah Fiola. Lalu tiba-tiba Nifa menghilang dan ditemukan di bawah pohon besar taman belakang. Namun, setelah ia ditemukan Nifa pingsan ditengah hujan saat itu.

Chapter sebelumnya end

👻👻👻👻

     Nifa datang terlambat hari ini, teman-temannya itu sudah terlihat cemas karena Nifa tak kunjung datang. Mengingat ia pingsan secara  tidak masuk akal kemarin, membuat mereka bertanya-tanya.

     Tiga menit sebelum bel masuk berbunyi, cewek dengan rambut acak-acakan itu terburu-buru masuk kedalam kelas. Keringat sudah membasahi pelipisnya. Memang sih selain harus menaiki tangga, kelasnya itu berada jauh dari gerbang sekolah. Kesembilannya terkejut sekaligus lega, bahkan Beni yang sedang terduduk diatas meja pun langsung terlonjak turun dengan sigap. Cowok bertubuh agak pendek itu bukan terkejut karena Nifa datang, tapi ia terkejut karena mengira yang datang itu adalah guru.

     Nifa langsung menghampiri teman-temannya, bukan karena ia ingin bergabung tapi karena bangkunya memang berada disana. Ia akan lebih memilih diam dibangkunya untuk istirahat dari pada ikut bergabung.

     "Nifa, lu gak papa?" Tanya Beni yang tidak melepas pandangannya pada cewek itu.

     "I-ya, gak papa" jawab Nifa susah payah. "Utung masih sempat" lanjutnya.

     "Lu kalau masih sakit atau apa mending gak usah sekolah Nif, yuk gue anter UKS" ajak Nita.

     "Gue gak papa, tapi ya UKS boleh juga" Nifa melanjutkan "Tapi, ada yang mau gue tanyaain" Teman-temannya hanya menatapnya seolah-olah menrespon 'tanyakan saja'

     Dengan kepekaan Nifa, ia pun mulai menanyakannya, "Kemaren gue kenapa?"

     Kemarin ketika Nifa sadarkan diri, ia mendapati dirinya sudah berada dirumah, padahal seingatnya dirinya sedang berada di kurikulum lama. Ditambah kakaknya dan juga orang tuanya terlihat begitu heboh karna Nifa sudah bangun. Kemudian, tadi pagi orang tua Nifa mencagah Nifa untuk pergi kesekolah. Bahkan Nifa tidak dibangunkan seperti biasanya sehingga ia bangun terlambat. Lalu kakaknya juga melarangnya, jadi Nifa mencoba kabur untuk tetap pergi kesekolah.

     "Nih, Nif" Nita memberikan sebuah gelang yang sudah rusak.

     "Apaan nih?" Tanya Nifa bingung. Seingatnya ia tidak pernah mempunyai gelang tersebut.

     "Kemarin pas anak cowok ngegotong lu ke UKS, lu ngejatohin ini" jelas Nita.

     Nifa pun mulai mengingatnya, kemarin tanpa sadar tubuhnya berjalan sendiri ke taman belakang. Ia baru sadar ketika didepannya tumbuh kokoh sebuah pohon. Di bawah pohon dirinya mendapati sesuatu terkubur disana. Feelingnya berkata, ia harus menggali dan mengambilnya. Disana lah ia menemukan gelang yang sudah rusak tersebut. Ketika Nifa menggenggamnya, tubuhnya menjadi berat, semua yang ada disekitarnya bergoyang kencang, lalu ia pun pingsan.

     "Makasih Nita" ucap Nifa dengan senyumannya.

     "Itu gelang apa?" Tanya Hani.

      "Nemu" Hani sudah hendak mengajukan pertanyaan lagi, tapi niatnya itu di urungkan karna guru sudah tiba.

Misteri Ruang Club (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang