Chapter Sebelumnya :
Pukul setengah 1 mereka berangkat dari rumah Nifa menuju SMA Nusantara Bakti. Karena tidak ada kendaraan yang memadai, mereka memutuskan untuk naik angkot saja.
Namun, siapa sangka yang mengendarai angkot tersebut bukanlah manusia, melainkan sesosok hantu yang berniat mencelakai mereka.
Chapter Sebelumnya end
👻👻👻👻
Kondisi mereka sangat buruk. Angkot yang di naiki anggota Ghost at School di tambah Vano, Tio, dan Wawan menabrak sebuah pohon besar di pinggir jalan. Bagian depan angkot penyok parah, semua penumpang jatuh pingsan tak sadarkan diri.
"Eunghhh" Yang pertama sadar adalah Vano.
Vano berusaha bangkit, namun tubuhnya terasa berat dan susah di gerakkan. Bagaimana tidak, Dafit dan Angga sudah menjepit Vano yang terduduk tidak etis di lantai angkut.
"Aduuh..." Ringis Dafit sambil mengusap - usap kepalanya yang terasa nyeri.
Satu persatu dari mereka pun tersadar. Beni yang sudah berada di ambang pintu angkot, menyelinap keluar dengan susah payah.
"Eungh... Apa ini surga? Kenapa di surga ada syaiton?" Ucap Nita ngawur.
"Maksud lu apa Nit?" Ucap Lisa yang berada tepat di depan Nita, tidak terima.
"Aduh sakitt punggung gue." Keluh Wawan seraya keluar menyusul Beni.
"Semuanya keluar dulu, pelan - pelan." Dengan intruksi Nathan, mereka keluar satu persatu dengan sangat hati - hati.
Di luar semuanya sudah meringis kesakitan. Mereka saling menanyakan kondisi satu sama lain. Beruntung tidak ada yang terluka parah, mereka hanya tergores dan keseleo saja.
Nita membuka tasnya dan mengeluarkan beberapa barang yang akan berguna disaat seperti ini, contohnya plester, betadin, minyak kayu putih, alkohol, dan lainnya. Nathan juga ikut membuka tasnya, mengeluarkan beberapa botol air. Sebagian untuk diminum dan sebagian untuk membersihkan luka. Ternyata barang bawaan mereka benar - benar akan berguna.
Selagi mereka mengobati luka satu sama lain, sebuah teriakan terdengar dari dalam angkot.
"Aaaaaaaaa!!"
Semua orang sontak menengok ke arah angkot. Hani, Nathan, Wawan, dan Nita bergegas menghampiri.
"Lu gak papa Ki?" Tanya Nita khawatir.
"D-darah... ada darah... banyak banget." Ucapk Rizki terbata - bata.
Mereka terkejut, buru - buru Wawan membuka pintu depan angkot. Rizki sudah lemas hampir menangis. Darah segar benar - benar mengotori pakaian dan juga kursi jok yang diduduki Rizki.
"Astaga, gimana nih?" Seru Hani tak percaya.
"G-gue bakal mati ya? Iya kan? Tolong bilangin ibu gue, anaknya yang ganteng ini mati dengan terhormat." Air mata sudah hampir jatuh. Suasana menjadi serius.
Namun, tiba - tiba Nathan menyempeleng kepala Rizki. "Terhomat apanya."
Rizki batal nangis, semua yang melihatnya terkejut setengah mati. Bagaimana bisa Nathan berperilaku sekasar itu pada orang yabg sedang sekarat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Ruang Club (REVISI)
Mystery / ThrillerSebuah ruang club yang menyimpan sebuah mistery menyeramkan,terus menelan korban mencari tumbal yang cocok. Bagaimana anggota club itu menyelesaikan masalah ini???? Apa salah satu dari mereka akan menjadi tumbal???? Bagaimanakah rasanya terus ditero...