12

16.2K 501 18
                                    

Kris berjalan ke kamar hotel dengan sempoyongan, hari ini dia benar-benar mabuk berat. Ia berjalan dengan meraba-raba dinding hotel

"Hana... Hana Liu, kau adalah milikku, hahaha"

Kris berjalan dengan menggumam tidak jelas dan cukup keras, membuat kebisingan di lorong hotel.

Melihat kekacauan yang ditimbulkan oleh Kris, staf hotel pun turun tangan. Ia menuntun Kris berjalan ke kamarnya

"Yi Fei brengsek, aku akan membunuhmu sebelum kau menyentuh budak ku"

Kris kembali bergumam saat tubuhnya di rebahkan di atas ranjang oleh staf hotel tersebut.

Setelah tugasnya selesai, staf itu pun pergi dari kamar Kris

"Ohh, Hana. Apa kau menungguku?"

Kris kembali bergumam tak jelas, ia menarik guling yang terletak disampingnya yang ia anggap sebagai Hana

"Apa kau ingin merasakan juniorku memasuki lubangmu lagi sayang?"

Kris mengecupi bantal guling tersebut, ia melihat bantal guling itu sebagai sosok Hana yang sedang tersenyum kepadanya

"Ahh, tapi aku terlalu pusing sayang. Kau tidur saja dipelukanku hmm?"

Kris menarik guling itu lebih erat, ia memeluk guling itu lalu mengecupinya beberapa kali sebelum tertidur

***

Tao melirik Hana yang duduk di sampingnya. Ia menatap wajah Hana yang terlihat cantik walaupun sedang tertidur. Tao tersenyum dibalik maskernya

"Hana..."

"...Aku benar-benar sudah berjanji pada diriku sendiri, aku akan membuatmu bahagia"

Tao membelai pucuk kepala Hana, menatap Hana dengan penuh kasih sayang. Ia menurunkan masker yang menutupi wajahnya lalu mencondongkan tubuhnya

Cup

Tao mengecup bibir Hana sekilas. Lalu kembali menarik tubuhnya, membenarkan posisi duduknya dan kembali memakai maskernya

"Manis..."

"...Aku menyukainya Hana"

***

Kris mengerang, merasakan pusing di kepalanya. Ia memijiti pelipisnya, berharap rasa nyeri dikepalanya dapat sedikit membaik.

Merasa sudah agak membaik. Kris bangkit, berjalan menuju wastafel

Ia mencuci wajahnya lalu menatap bayangan dirinya pada cermin didepannya

"Kau tampan Kris"

Kris begumam, memuji betapa dirinya sangat tampan walau wajahnya terlihat kacau sehabis mabuk

Kris berjalan keluar dari kamarnya, ia pergi ke kamar sebrang. Kamar dimana Hana pernah berada.

Tok Tok Tok

"Hana, apa kau sudah bangun? Jika sudah keluarlah. Kita sarapan bersama"

Tidak seperti biasanya. Kris yang biasanya masuk seenaknya ke kamar Hana, kali ini ia bersikap sopan dengan mengetuk pintu kamar Hana dan memilih untuk menunggu Hana keluar

Trafficking [NC 21] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang