2

38.4K 801 37
                                    

Di part ini NC mulai muncul dan karena ini BDSM jadi ada adegan kekerasan.

Dihimbau untuk anak dibawah umur agar tidak membaca cerita ini!

--------------------


Hana melihat pantulan dirinya di depan cermin. Ia menggunakan dress ketat berwarna merah yang memamerkan lekuk tubuhnya. Belahan dadanya terlihat dan kaki jenjangnya nampak indah. Make up natural dan rambut hitam legam yang tergerai membuatnya terlihat anggun.

"Kau terlihat seperti jalang Hana"

Hana menatap pantulan dirinya dengan tatapan sendu. Kenapa dia harus berakhir seperti ini? Menjadi korban trafficking dan berakhir dengan menjadi pelacur di negeri orang.

"Hahaha, hidupmu benar-benar menyedihkan"

Hana tertawa miris, menertawai kehidupannya yang kelam. Kenapa semua ini harus terjadi? Apa kesalahannya di masa lalu hingga membuatnya harus menanggung penderitaan ini?

"Hei! Jalang baru! Sudah saatnya kau pergi menemui penyewamu!"

Zhin berkacak pinggang di depan kamar yang digunakan Hana. Hana menatap Zhin dengan jengah, Zhin memang tampan. Tapi dia terlalu suka merendahkan orang lain.

"Bisakah kau tidak memanggilku jalang? Aku bukan jalang!"

Zhin terkekeh mendengar protesan Hana.

"Untuk sekarang kau memang bukan jalang, kau masih seorang gadis. Tapi sebentar lagi kau akan dibobol oleh penyewamu itu. Haha"

Hana mengepalkan tangannya menahan amarah karena perkataan Zhin. Tapi bagaimanapun perkataan Zhin ada benarnya. Dia sudah di sewa oleh seseorang entah itu siapa. Dan Hana harus siap untuk kehilangan sesuatu yang berharga malam ini.

***

Hana memainkan kuku jarinya dengan gugup. Sesekali ia menelan ludahnya sendiri. Keringat dingin keluar dari pelipisnya.

Hana duduk di ranjang mewah sebuah hotel terkenal di Beijing. Matanya terus berputar kesana kemari. Giginya ia gesekan karena merasa gugup.

Hana terus memikirkan cara agar bisa keluar dari ruangan ini dan kabur dari Tuan Yuan (orang yang membelinya dan membuatnya bekerja menjadi jalang).

"Apa kau gugup hum?"

Seorang pria tua (anggap saja om) naik keatas ranjang yang di duduki Hana. Ia merangkul pinggang Hana dari belakang. Pria itu menggesek gesekan hidung mancungnya pada leher Hana yang sensitif. Hana menggigit bibirnya, mati-matian, ia menahan agar desahannya tak keluar.

"Ahh..shh.."

Hana tak bisa menahan desahannya lagi saat pria itu menciumi leher Hana dan tangannya yang mengusap perut Hana.

"He-hentikan..shhh..ahh.."

Hana menahan lengan pria itu saat tangan dari pria itu menyentuh dadanya yang masih terbalut dress ketat yang ia kenakan.

Namun pria itu tak menghiraukan ucapah Hana, ia malah memutarkan badan Hana agar menghadap kearahnya.

"Eumm..."

Desahan Hana teredam oleh ciuman penuh nafsu dan menuntut dari pria itu.

Setetes air mata jatuh ke pipi Hana, ia merasa kotor dan tak suci lagi. Ia sudah merasa hina karena tubuhnya telah terjamah oleh pria lain.

Trafficking [NC 21] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang