21

10.2K 340 24
                                    

Pagi buta ini, Kris berjalan keluar dari mobilnya, sesekali ia menggosokan kedua tangannya sekedar untuk mencari kehangatan, ia merapatkan jacketnya karena merasakan angin dingin yang berhembus menerpa tubuhnya. Kaki panjangnya berjalan memasuki sebuah rumah yang terlihat megah

Kris menekan tombol bel saat ia sudah menapakan diri di teras rumah itu

"Oh, Kris. Akhirnya kau datang"

Kris tersenyum kecut melihat seseorang yang membukakan pintu untuknya

"Hei, kenapa kau memasang wajah begitu? Haha"

"Kau merebut waktu tidurku, Lu. Sebenarnya ada apa kau menyuruhku datang kerumahmu pagi buta begini? Kau lihat, bahkan matahari belum menampakan sinarnya"

Kris menunjuk langit yang masih terlihat gelap, ia kesal karena tidurnya terganggu oleh panggilan masuk dari Luhan yang menyuruhnya untuk segera datang kerumahnya

Luhan tertawa melihat wajah Kris yang kesal

"Masuklah, akan ku jelaskan di dalam"

Kris mengekor di belakang Luhan, mereka berjalan menuju dapur rumah Luhan, rumah Luhan terlihat sangat sepi karena dia tinggal seorang diri dan hari ini Luhan meliburkan semua pembantunya

"Kau duduk disini saja, aku ke kamar sebentar"

Kris mengangguk. Lalu luhan berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Kris mengambil selembar roti tawar yang tergeletak di meja makan, lalu melumurinya dengan selai coklat, ia kemudian memakan roti itu dengan lahap karena perutnya sudah sangat lapar

"Hyung"

Kris tertawa mendengar sebuah suara yang sepertinya sedang memanggilnya

"Sudahku duga, kau pasti akan menemuiku"

Kris mengeluarkan smirknya, ia sudah menduga bahwa orang ini akan menemuinya cepat atau lambat

Kris berbicara tanpa memalingkan pandangannya, rasanya enggan sekali untuk dirinya menghadap kebelakang dan melihat sosok yang sedang berdiri dibelakangnya

Pria yang memanggil Kris dengan julukan Hyung itu pun menghela nafasnya kasar. Ia sudah menduga akan mendapatkan perlakuan dingin dari Kris

Pria itu berjalan menuju kursi yang berhadapan dengan Kris, ia duduk memandangi Kris yang sedang sibuk memakan rotinya dan bahkan tak memandangnya

"Hyung, aku merindukanmu"

Kris tersenyum kecut mendengar ucapan itu, ia mengunyah roti terakhirnya dan memandang seseorang yang sedang duduk dihadapannya dengan tatapan dinginnya

"Kau membuatku merasa jijik, Zi Tao. Jangan memanggilku Hyung, karena aku sudah bukan Hyung-mu lagi"

Tao tersenyum miris mendengar ucapan Kris, mungkinkah tidak ada kesempatan lagi untuknya berbaikan dengan Kris?

"Apa kau tidak akan memaafkanku?"

"Kau sudah tau jawabannya"

Kris berdiri dari duduknya dan hendak pergi, namun ucapan Tao membuatnya menghentikan langkahnya

"Apa Hana bersamamu?"

Kris membalikkan tubuhnya dan menatap Tao bingung

"Apa maksudmu? Bukankah kau yang membawa kabur dia dariku!"

Tao terdiam mendengar ucapan Kris, jika Hana tidak bersama Kris, lalu dimana dia sebenarnya?

Kris menggertakan giginya melihat wajah Tao yang terlihat panik. Tidak salah lagi, pasti sesuatu terjadi dengan Hana

Trafficking [NC 21] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang