18

13.1K 420 71
                                    

Kris mengerang merasakan pusing di kepala dan mual di perutnya, ia bangkit dari tidurnya dan berjalan sempoyongan menuju kamar mandi apartemennya

Hoek Hoek

Kris memuntahkan semua isi perutnya kedalam closet

Setelah selesai dengan urusannya, Kris bangkit dan menatap bayangan wajahnya pada cermin yang telah hancur dan ada bekas darah disana yang telah mengering

Yah, itu adalah bekas darah dari tangan Kris. Kaca itu hancur karena Kris meninjunya dengan keras. Melampiaskan amarahnya pada diri sendiri

Tentu saja tangan Kris memiliki bekas luka akibat tinjuannya itu, namun lukanya sudah hampir sembuh sekarang

"Hei kau..."

Kris menyeringai, menatap bayangan wajahnya yang nampak tak jelas karena kaca yang retak

"...pria kasar, kejam dan pengecut sepertimu tak seharusnya hidup"

Prang

Kris memukul bayangan wajahnya pada cermin, membuat cermin yang sudah hancur menjadi semakin hancur dan luka di tangannya yang hampir sembuh, terluka lagi ditambah dengan adanya serpihan kaca yang menempel pada kulit tangannya

Kris tertawa puas setelah melakukan hal itu, seolah-olah bebannya merasa hilang setengahnya

Kris berjalan keluar kamar mandi lalu pergi ke arah dapur , membuka lemari es yang hanya berisi kaleng-kaleng bir dan mengambil sekaleng bir, ia kemudian menenggak habis kaleng tersebut dan membuang kaleng itu sembarangan

Kris kembali mengambil sekaleng bir di dalam lemari es dan berjalan menuju ranjangnya. Menghabisi bir itu lagi kemudian merebahkan dirinya diatas ranjang. Sama sekali tak ada niatan untuk mengobati lukanya

"Sayang, Ibu datang"

Kris tak mempedulikan teriakan ibunya yang memasuki apartemannya, ia memilih untuk memejamkan matanya

"Astaga!"

Nyonya Wu membulatkan matanya melihat isi apartemen anak lelakinya yang sangat berantakan.

Kaleng kosong bir tergeletak dimana saja, bungkus makanan yang berserakan dan beberapa kantong kondom berisi sperma tergeletak begitu saja

Sebenarnya, setelah Kris kehilangan Hana, ia sering membawa jalang ke apartemennya untuk melampiaskan nafsu birahinya dan tentu saja membayangkan dirinya yang sedang bermain dengan Hana

"Kris! Bagaimana mungkin apartemen ini terlihat seperti kandang babi?!"

Nyonya Wu masuk kedalam kamar Kris dan melihat Kris yang tertidur dengan selimut menutupi dirinya

"Astaga! Anak ini benar-benar!"

Nyonya Wu berjalan kesal mendekati anaknya lalu menyibak selimut yang menutupi tubuh anaknya

"Kris! Kau--"

"ASTAGA!!!"

Nyonya Wu berteriak histeris saat melihat tangan kanan Kris yang berlumuran darah

"K-kris, a-apa yang terjadi padamu? Kau masih hidupkan?"

Tubuh Nyonya Wu bergetar, ia kemudian mengguncang bahu Kris kasar

"Ma, aku masih hidup"

Kris akhirnya bersuara dengan suara datarnya. Nyonya Wu menyeka air matanya yang telah tumpah

"Kenapa kau ini?!"

Nyonya Wu membentak Kris dengan keras, tentu saja ia merasa khawatir dengan anaknya ini

Trafficking [NC 21] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang