17

13K 393 12
                                    

"...bisakah kau melakukannya? Bisakah kau belajar mencintaiku? Hana"

______________________

Hana terdiam saat mendengar pertanyaan Tao. Ah tidak, nada bicaranya seperti sedang memohon

Dia benar-benar tidak tahu harus menjawab apa, hal seperti ini bukanlah hal yang ia inginkan. Tao memang sangat baik padanya, tapi ia sama sekali tak memiliki perasaan padanya.

Jika Hana mencoba untuk mencintainya, bisakah? Sedangkan hatinya penuh dengan sosok Kris. Ahhh, ia tidak yakin

"Kau tidak perlu menjawab sekarang, pikirkanlah baik-baik"

Tao tersenyum pada Hana, namu Hana dapat melihat kesedihan dibalik senyuman itu

Tegakah diriku menyakitinya padahal dia sudah sangat baik padaku? Aku memang manusia tak tahu diuntung

Tao berdiri dari duduknya hendak pergi, namun Hana menahan tangannya. Tao menatap Hana dengan nanar

"Aku akan melakukannya, aku akan belajar mencintaimu"

Tao terlihat terkejut dengan pernyataan Hana

"Kau tak perlu memaksakan dirimu jika tidak mau"

Hana menggeleng

"Aku benar-benar akan belajar mencintaimu dan tiga bulan lagi kita benar-benar akan menikah"

Hana tersenyum selebar mungkin pada Tao, mencoba menutupi kegelisahan dalam dirinya

"Terima kasih Hana, aku mencintaimu"

Tao memeluk Hana erat, mengecup dahi Hana dengan lembut

Kris, mungkinkah aku sudah gila karena memiliki perasaan padamu? Kau yang selalu bertindak kasar dan kejam padaku, entah mengapa aku bisa memiliki perasaan pada pria brengsek sepertimu

***

"Jadi tiga bulan lagi mereka akan menikah?"

"Ya, Tuan"

"Hummm..."

Pria yang dipanggil Tuan itu mengusap-usap dagunya, ia memunggungi bawahannya menatap jendela ruang kerjanya yang menunjukan pemandangan malam Kota Beijing yang indah

"...Zhin, bukankah kau tahu Ketua menginginkan gadis jalang itu?"

"Ya, Tuan"

Pria tua itu, membalikan badannya, menatap bawahannya, Zhin, yang sedang menunduk patuh

"Kalau begitu, tugasmu adalah mengambil gadis jalang itu..."

"...bawa gadis jalang itu dalam keadaan hidup atau mati, itu yang di katakan Ketua"

"Baik Tuan"

Zhin berdiri lalu memberi bungkukan hormat pada atasannya, Tuan Yuan. Lalu melangkah pergi meninggalkan ruang kerja Tuan Yuan

Tuan Yuan membalikan badannya, menatap pemandangan kota Beijing dari jendela ruang kerjanya

"Hana Liu, kau akan berada ditanganku lagi"

***

Kris menenggak minuman alkoholnya tanpa henti, di samping kanan dan kirirnya terdapat dua wanita jalang yang hanya menggunakan pakaian dalam dan sedang menggerayangi tubuh Kris dibalik kemeja hitamnya

"Kris, ayo bermain"

Wanita jalang yang duduk disamping Kiri Kris berbisik pada Kris. Namun, Kris tak mempedulikannya, ia terus menenggak minuman alkoholnya

Suara dentuman musik yang keras tak membuat Kris keluar dari pikiran kosongnya

"Kris, aku bisa memuaskanmu"

Bisik seorang jalang yang duduk disamping Kanan Kris

"Tidak ada yang dapat membuatku puas selain Hana!"

Kris membentak para jalang yang menggerayangi tubuhnya, menyentak tangan wanita-wanita itu

"Ayolah Kris, kami rindu dengan milikmu. Kau bahkan sering bermain bersama kami"

"Ck! Milik kalian berdua sudah longgar karena sudah sering dipakai!"

Dua wanita jalang itu berdecak kesal kepada Kris lalu pergi meninggalkan Kris, mencari mangsa baru

"Woohhh Kris, berhenti minum"

Seorang pria tampan duduk disamping Kris dan menarik gelas berisi alkohol dari tangan Kris

"Aisshhh, Aku haus!"

Kris mendorong pria yang duduk disampingnya dan kembali meraih gelasnya di meja, namun pria itu kembali merebut gelas itu dari Kris yang membuat Kris kesal dan memegangi kepalanya

"Kau sudah terlalu mabuk Kris"

"Aku tidak mabuk!"

Pria itu menghela nafas kasar dan menatap Kris yang terlihat sangat frustasi

"Sebenarnya ada apa denganmu? Aku tak pernah melihatmu sekacau ini"

Kris menatap Pria di sampingnya dengan pandangan sedih

"Luhan, apa kau pernah merasakan jatuh cinta?"

Pria yang duduk disamping Kris, Luhan, menaikan alisnya mendengar pertanyaan Kris

"Sepertinya aku sedang jatuh cinta Lu, aku jatuh cinta pada budak sex-ku sendiri"

Kris tertawa di akhir kalimatnya, menertawakan diri sendiri lebih tepatnya

Luhan nampak terkejut dengan ucapan Kris.

Kris, si pria kasar, angkuh dan dingin terhadap wanita ini bisa merasakan jatuh cinta juga? Daebak

"Lu, kau tahu? Gadisku pergi meninggalkanku. Itu semua karena sikapku yang kasar padanya. Aku selalu menyiksanya sehingga dia pergi dariku"

Luhan menatap punggung Kris yang bergetar, ia tahu sahabatnya ini sedang menangis.

Sebegitu cintakah kau pada gadis itu Kris? Aku tak pernah melihatmu seperti ini sebelumnya

"Aku sangat menyesali perbutanku Lu, aku tak bisa melakukan apapun untuk membuatnya kembali, dia pasti menolak untuk kembali bersamaku. Aku juga tak bisa memilih antara gadisku atau karirku. Bukankah aku sangat pengecut, Luhan?"

Kris menatap mata Luhan dengan tatapan seperti tak ada tujuan hidup. Hati Luhan merasa perih melihat sahabatnya sekacau ini.

Kris yang tegas, Kris yang dingin, Kris yang kasar, Kris yang kejam, Kris yang tak pernah menangis. Bukanlah Kris yang berada di hadapan Luhan sekarang

"Sudahlah, ayo pulang. Kau mabuk"

Luhan memapah tubuh tinggi dan besar milik Kris dengan kesulitan karena tubuhnya yang lebih kecil dari Kris. Walaupun begitu, Luhan berhasil membawa keluar Kris dari club dan membawanya ke apartemen Kris
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC


Au ah, makin kesini ceritanya makin gaje ㅠ.ㅠ

Part ini lebih sedikit dari biasanya? Iya emang sengaja

Maaf ya selama ini menghilang, karena saya sibuk. Sibuk hibernasi lebih tepatnya 😆

Makasih juga buat yang kasih vomment dan masih setia sama cerita ini. Big Thanks all^^

Trafficking [NC 21] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang