4

35.4K 676 3
                                    

Di part ini juga ada adegan NC nya, jadi dihimbau untuk para readers di bawah umur jangan membacanya.

Happy reading^^

---------------------

Kris kembali ke apartemen miliknya dengan wajah kusut, terlihat sekali dia sangat lelah setelah pulang dari pemotretan.

Tentu saja, dia berangkat pukul 11 siang tadi dan pulang ke rumah pukul 9 malam. Belum lagi tadi ia sempat kesal karena pemotretan ditunda setengah jam.

Kris berjalan menuju dapurnya, ia kemudian membuka kulkas dan menenggak bir kaleng miliknya yang selalu tersedia di kulkasnya.

Ia berjalan menuju ruang tengah lalu matanya terbelalak melihat sosok Hana yang tertidur dengan vibrator yang masih bergerak di dalam tubuhnya. Dan jangan lupakan sofa yang menjadi basah karena cairan kenikmatan Hana.

"Shit! Aku benar-benar melupakannya!"

Kris berjalan menuju handycam miliknya yang sudah mati karena kehabisan baterai. Ia lalu melirik ke arah Hana yang terpejam dengan keadaan mengenaskan.

Kris mendekati tubuh Hana, mengambil vibrator yang berada di dalam milik Hana lalu melepas ikatan pada tangan Hana. Hana sama sekali tak bergerak

Mungkinkah Hana pingsan? Tapi Kris tak peduli, toh jika Hana pingsan, nanti juga akan sadar dengan sendirinya.

Kris mengangkat tubuh Hana, menggendongnya ala bridal style lalu membawanya menuju kamar Hana.

Ia meletakan tubuh Hana ke atas ranjang dan menatap tubuh polos Hana sebelum menutupi tubuh Hana dengan selimut.

"Sial! Hanya dengan melihat tubuh telanjangnya kenapa aku merasa bernafsu?"

Kris membelai kejantanannya yang agak mengeras karena melihat tubuh polos Hana, apalagi saat menggendong Hana ke kamarnya. Kris mati-matian menahan dirinya agar tak menerkam tubuh Hana yang menggiurkan.

Kris menundukan wajahnya, menempelkan bibirnya dengan bibir milik Hana.

Kris merasakan sensasi aneh saat bibirnya menempel dengan milik Hana, ia menginginkan hal lebih selain ini.

Kris melumat bibir Hana perlahan, mencoba menahan hasrat agar tak membangunkan Hana. Namun bukan Kris namanya jika dia bisa menahan nafsu.

Kris mulai melumat bibir Hana kasar, mengecapnya, melumat lagi dan menjilatnya.

Saat lidah Kris mencoba menerobos masuk. Hana membuka matanya. Ia terkejut karena Kris sedang menciumnya.

Hana mendorong pundak Kris, namun tenaga Hana masih lemah karena kegiatannya tadi yang bermain dengan vibrator.

Kris mengunci lengan Hana keatas kepala Hana, ia menggengam kencang kedua tangan Hana. Sedangkan tangan satunya lagi membelai pundak Hana yang memiliki tanda kepemilikan dari Kris dan turun untuk menyibakan selimut yang menutupi tubuh Hana.

Kris menyesap lidah Hana keras agar lidah Hana terhisap ke dalam bibirnya. Kris menggigit kecil lidah Hana untuk menggodanya. Sesekali Kris mendorong-dorong lidah Hana dengan lidahnya.

"Ahhhh"

Hana mengerang saat Kris melepaskan ciuman brutalnya. Dengan rakusnya Hana mengambil oksigen untuk mengisi paru-parunya.

Tangan Kris turun kebawah, menyentuh kemaluan Hana.

"Ah, milikmu sudah sangat basah. Tidak perlu pemanasan, aku akan langsung memasukimu"

Kris membuka celana miliknya dan juga celana dalamnya.

"T-tuan, tapi aku lelah"

Hana berkata dengan suara yang serak dan lemah. Mungkin saat bermain dengan vibrator tadi ia banyak mendesah.

Trafficking [NC 21] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang