Dua minggu telah berlalu. Setelah kejadian itu, Ari benar benar menghilang. Tidak ada satupun orang yang tau keberadaan Ari, termasuk kedua sahabatnya. Hpnya tidak aktif. Tari tidak tau harus mencarinya kemana. Semua tempat yang pernah dikunjunginya bersama Ari, juga sudah Tari datangi. Namun nihil. Ari tidak ada disana. Tari pasrah. Tanpa Tari ketahui ada satu taman yang sangat indah, yang juga menjadi tempat favorite Ari. Tempat itu adalah tempat favoritenya saat ia masih kecil.
Jam telah menunjukkan pukul 13.45, 15 menit lagi bel berbunyi. Dara menunggu Ridho di depan gerbang saat pulang sekolah. Dara tau kalau Ridho adalah sabatnya Ari. Ada dua siswi SMA Airlangga yang berjalan dari arah parkiran.
"Shut shut" panggil Dara. Kedua anak itu nengok ke arah suara. Lalu Dara menggerakkan tangannya, meminta agar mereka mendekat.
"Lo tau yang namanya Ari?" tanya Dara saat anak itu berada dibalik gerbang.
"Kak Ari? siapa sih yang gak kenal dia?" ucap salah satu dari mereka.
"Bagus. Kalo Ridho lo tau?" tanya Dara lagi.
"Tau. Kak Ridho sahabatnya kak Ari kan?" tanyanya memastikan kalau Ridho yang dimaksud adalah Ridho sahabatnya Ari.
"Iya. Gue boleh minta tolong?" tanya Dara.
"Minta tolong apa?" tanya siswi itu.
"Tolong bilangin ke Ridho, Dara nunggu dia didepan gerbang" ucap Dara.
"Oke. Ntar gue sampein" ucap siswi tersebut.
"Oiya, lo tadi dari mana? kok diluar kelas" tanya Dara penasaran.
"Abis ngambil buku dimotor" jawabnya dengan menunjukkan bukunya.
"Oh gitu" ucap Dara sambil mengangguk.
"Oke. Gue kekelas dulu ya" pamit siswi itu. Dara mengangguk, dua siswi itu lalu berjalan kekelasnya, kelas sebelas.Bel telah berdering. Dua siswi itu langsung berjalan cepat ke kelas 12 IPA3. Mereka melihat Ridho dan Oji keluar dari kelas. Dengan cepat mereka memanggil Ridho dan Oji.
"Kak Ridho, kak Oji" panggil seseorang dari arah belakang. Sontak Ridho dan Oji membalikkan badan, mencari siapa yang memanggilnya.
"Ada apa?" tanya Ridho saat mereka berhadapan.
"Kak Ridho ditunggu didepan gerbang sama Dara" ucap salah satu siswi itu. Sontak Ridho dan Oji mengerutkan dahi. Mereka bingung, untuk apa Dara menemuinya?
"Oke. Thanks" ucap Ridho. Ridho dan Oji langsung melangkahkan kakinya ke arah gerbang."Ada apa?" ucap Ridho to the point, saat mereka bertemu.
"Gak bisa bicara disini. Kita ketemuan di kafe carlie" ucap Dara. Oji dan Ridho mengangguk. Dara berjalan ke arah jalan raya untuk mencari taxsi. Ridho balik badan ingin melangkah masuk kedalam sekolah.
"Mau kemana?" tanya Oji menghentikan Ridho yang sudah balik badan. Mendengar pertanyaan Oji, Ridho pun balik badan menghadap Oji.
"Ngambil mobil, bego" jawab Ridho kesal, lalu balik badan dan meneruskan langkahnya ke arah parkiran. Oji hanya ngengir kuda. Tak lama mobil Ridho keluar gerbang dan Oji langsung naik ke mobil."To the point aja, apa yang mau lo omongin?!" ucap Ridho saat berada di meja Dara. Mereka duduk berhadapan.
"Sebelumnya gue mau nanya. Matahari senja itu Ari atau Ata?" tanya Dara memastikan.
"Ari" ucap Ridho santai.
"Jadi bener Ari itu Matahari senja?" tanya Dara refleks.
"Lo kemana aja? bukannya lo temen kecilnya dia?" tanya Oji sewot. Dara tidak menjawab.
"Ata!" Desis Dara dengan suara pelan namun dengan seluruh amarahnya.
"Kenapa? lo nyesel sekarang?! puas udah bikin Ari hancur?! puas?! temen macem apa lo?!" tanya Oji benar benar kesal. Ini adalah pertama kalinya Oji marah pada cewek.
"Slow brother" ucap Ridho menepuk bahu Oji pelan. Oji menarik nafas panjang untuk menurunkan amarahnya.
"Gue minta maaf" ucap Dara lirih. Oji dan Ridho tidak menjawab. Oji masih kesal pada Dara. Sedangkan Ridho terlihat berfikir keras. Ata? kenapa Dara menyebut nama Ata?
"Tunggu, Ata? kenapa lo nyebut nama Ata?" tanya Ridho tidak bisa menahan kebingungannya.
"Iya. Ini semua rencana Ata" ucap Dara yang langsung mendapat tatapan tajam dari Oji.
"Gak usah fitnah deh lo!" ucap Oji kesal. Dia tidak percaya kalau Ata dalang dibalik semuanya. Dara tidak mau permasalahan ini semakin panjang.
"Percaya atau enggak itu hak lo. Gue ngaku, gue juga salah. Tapi plis, gue nemuin kalian karena gue butuh bantuan kalian" ucap Dara. Kata kata Dara barusan membuat amarah Oji sedikit berkurang.
"Apa?" tanya Ridho.
"Ari harus baikan sama ceweknya" ucap Dara. Sontak Oji dan Ridho menyatukan alis. Tidak percaya dengan apa yang barusan didengarnya.
"Lo yakin?" ucap Oji refleks.
"Kenapa?" tanya Dara bingung.
"Bukannya lo suka sama Ari?" tanya Ridho. Dara hanya tertawa geli mendengar pertanyaan Ridho barusan.
"Maksud lo, gue mau ngerebut Ari dari Tari?" tanya Dara memastikan. Ridho hanya mengangguk.
"Lo salah. Gue disuruh Ata" ucap Dara jujur.
"Kok lo mau?" tanya Ridho bingung.
"Gue gak bisa bedain mana Ata mana Ari" ucap Dara.
"Maksud lo?" tanya Ridho lagi, karena dia masih belum mengerti.
"Ata bilang kalo dia Matahari senja" jelas Dara.
"Maksud lo, dia ngaku ngaku jadi Ari?" tanya Ridho memastikan. Dara hanya mengangguk.
"Lo temen kecilnya kan? lo pasti tau kalo nama penggilan Matahari senja itu Ari, bukan Ata" ucap Oji.
"Dia bilang dia ganti nama penggilan jadi Ata. Gue ngerasa bego banget. Gue langsung percaya gitu aja" ucap Dara menyesal.
"Trus kenapa lo mau disuruh? lo tau kan itu perbuatan jahat?" tanya Ridho pada Dara.
"Gue tau. Matahari senja itu temen kecil gue. Gue udah janji, gue akan bantuin dia kapanpun dia butuh bantuan" jelas Dara.
"Waktu gue gak banyak. Gue harus balik ke Singapore" lanjutnya. Dara tidak bohong karena 5 hari lagi, tepatnya hari minggu ini dia harus pulang ke Singapore untuk melanjutkan sekolahnya.
"Lo serius?" tanya Oji. Dara hanya mengengguk.
"Yaudah trus gimana?" tanya Dara kemudian.
"Oke kita bantu. Tapi kita gak bisa sepenuhnya, lo harus ngelakuin sendiri!" ucap Ridho.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga Untuk Matahari *fanfiction
FanfictionTari adalah seorang cewek yang sangat beruntung karena bisa mendapatkan cowok seperti Ari. Tapi untuk tetap bisa bersama Ari, membutuhkan perjuangan yang sangat besar. Siap fisik dan hati. Ata adalah orang yang dibutakan oleh benci. Tidak memandang...