Lima belas

1K 19 0
                                    

Hari ini, hari kamis. Dara akan menemui Tari dirumahya jam 4 sore.
"Tok tok tok" Dara mengetuk pintu rumah Tari. Tari membuka pintu itu. Sebenarnya dia sedang malas bertemu siapapun karena hatinya sedang dalam kondisi tidak baik. Tapi ya mau gimana lagi, dirumah hanya ada dirinya seorang. Tari cukup kaget saat melihat siapa yang berdiri didepan pintunya.
"Ada perlu apa?" tanya Tari langsung tanpa basa basi.
"Gue mau bicara sama lo. Ikut gue sebentar" pinta Dara pada Tari. Lalu Tari menutup pintu dan mengunci. Dara membukakan pintu sebelah kiri untuk Tari. Dan dia langsung masuk kedalam mobil.

Dara membawanya ke sebuah taman, taman dimana dulu pertama kali Dara bersama Ari. Setelah sampai di tempat tujuan, Dara meminggirkan mobilnya. Mereka turun dan berjalan ke arah air mancur.
"Kenapa lo bawa gue kesini?" tanya Tari saat mereka sampai di depan air mancur.
"Karena tempat ini adalah tempat pertama kalinya drama ini dimulai" ucap Dara.
"Drama?" tanya Tari bingung.
"Iya. Drama yang dimulai karena kebodohan gue" ucap Dara menyesal dengan kepala menunduk.
"Dan ditempat ini, gue akan ngejelasin semuanya" lanjutnya dengan wajah menatap Tari.
"Udahlah. Percuma juga lo ngejelasin semuanya" ucap Tari dengan tatapan lurus kedepan.
"Tar ini semua murni kesalahan gue" ucap Dara.
"Ini bukan kesalahan lo sepenuhnya. Kak Ari juga salah dalam hal ini" ucap Tari dengan sedikit kesal. Ya, walaupun Ridho dan Oji telah menjelaskan semuanya, tapi tetap saja dia kesal kalau mengingat hal hal yang dia lakukan dengan Dara.
"Ari gak salah. Kalo lo mau marah, marah sama gue jangan sama Ari. Dia gak tau apa apa" ucap Dara menyalahkan dirinya.
"Tapi kalo dia mau? gue bisa apa?" tanya Tari pada Dara.
"Tar, gue tau lo kaya gini karena lo cemburu. Tapi bukan berarti lo bisa ngambil kesimpulan kalo Ari salah" ucap Dara.
"Kalo lo suka, ambil aja. Kak Ari juga kayaknya suka sama lo" ucap Tari pada Dara. Dara tesenyum dalam hati. Dara senang, Ari teman kecilnya mendapatkan cewek seperti Tari. Dara tau, Tari sangat sayang pada Ari.
"Gak Tar, lo salah. Ari sayang sama lo" ucap Dara mewakili perasaan Ari.
"Kalo dia sayang, kenapa dia sama lo?" tanya Tari masih dengan nada kesal.
"Dan kalo dia gak sayang, kenapa dia milih pergi dari gue? cuma buat lo!" ucap Dara. Sontak Tari langsung menghadapkan wajah kesamping *menghadap Dara.
"Hah?! buat gue?" tanya Tari tidak percaya.
"Tar, gue ini temen kecilnya dia. Gue tau dia kaya gimana orangnya. Tar gue yakin, lo masih sayang sama Ari. Pertahanin Ari. Dia cowok baik. Gue berani sumpah kalo lo ngelepasin dia, lo gak akan pernah dapet cowok kaya dia" ucap Dara serius. Tari menarik nafas berat.
"Gue aja sekarang gak tau kak Ari ada dimana" ucap Tari.
"Maksud lo?" tanya Dara tidak mengerti.
"Waktu lo nemuin gue disekolah, gue minta kak Ari pergi dari hidup gue" jelas Tari.
"Dan semenjak itu, gue udah gak pernah ngeliat dia lagi" lanjut Tari.
"Lo harus cari Ari!" ucap Dara.
"Dimana? semua tempat udah gue kunjungi, tapi nihil. Dia gak ada" ucap Tari pada Dara.
"Lo kan belakangan ini sama dia, apa lo beneran gak tau dia kemana?" lanjutnya. Tari bertanya pada Dara saat dia ingat kalau Dara lah yang belakangan ini bersama Ari.
"Gue jadi bingung. Lo yang ceweknya aja gak tau dia kemana. Apalagi gue yang cuma temen kecilnya. Gue belakangan ini emang sama Ari tapi gue beneran gak tau dia ada dimana" ucap Dara jujur. Dara tidak bohong karena selama dia sama Ari, mereka hanya ketempat tempat yang dapat dibilang familiar.
"Temen kecil?" tanya Tari dengan seluruh bingungnya.
"Iya. Gue temen kecilnya Ari. Kalo lo mau lebih jelasnya, tanya aja sama Ridho atau Oji. Mereka tau semuanya" jelas Dara.
"Gue gak butuh penjelasan dari mereka. Sebenernya gue juga percaya kalo kak Ari gak akan berpaling dari gue" ucap Tari.
"Maaf banget ya, gue udah bikin lo jadi salah paham. Gue udah bikin semuanya hancur" ucap Dara tulus.
"Iya gpp. Sekarang yang terpenting adalah kita harus cari kak Ari" ucap Tari. Tari benar, dia harus menemukan Ari secepatnya dan menjelaskan semuanya sebelum permasalahan ini semakin panjang.
"Iya lo bener. Oke, gue akan ngabarin lo kalo gue ketemu atau tau keberadaan Ari" ucap Dara pada Tari.
"Oiya gue sekalian mau pamit. Hari minggu gue harus balik ke Singapore" ucap Dara.
"Singapore?" tanya Tari bingung.
"Iya gue emang tinggal disana" jawab Dara.
"Trus lo kesini buat apa?" tanya Tari penasaran.
"Sengaja. Buat nemuin Ata. Sekaligus nemuin temen kecil gue, Matahari senja" ucap Dara jujur.
"Nemuin Ata?" ucap Tari mengulang ucapan Dara.
"Jangan jangan..." ucap Tari menebak nebak. Dara mengangguk malu.
"Gue doa'in deh supaya lo bisa ngedapetin Ata" ucap Tari dengan senyum lebar.
"Thanks" ucap Dara. Mereka lalu bercanda dengan membawa bawa nama Ari dan Ata. Entah mengapa, sekarang mereka berdua terlihat seperti sahabat.

Hari ini, hari minggu. Hari dimana 3 minggu Ari menghilang. Tari merasa lelah. Dia benar benar tidak tau harus mencari keberadaan cowok itu dimana lagi. 
Dho Ari ada di taman hanzle isi pesan Dara untuk Ridho.
Tau dari mana lo? balas Ridho
Barusan gue liat dia masuk kesitu! jelas Dara.
Oke. Thanks balas Ridho mengakhiri pesan. Tanpa babibu, dia langsung mencari nama Tari dan mengirimi pesan. Tar, jam 3 gue jemput! pesan Ridho.
oke. balas Tari singkat

Jingga Untuk Matahari *fanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang