Chapter1

142 10 0
                                    

Awal Cerita
◇◆◇

Bruk!
Berkas dan buku-ku jatuh berserakan. Seseorang menabrakku.

Spontan aku jongkok dan membereskan bukunya.

Dia tidak ikut membantu-ku. Dan hanya mengatakan,

"Sorry." dengan entengnya padaku. Dan berlalu pergi.

"Ih! Tuh cowok nyebelin banget sih!" Gerutuku kesal.

"Heh! Dia tuh Farrel. Anak cowo yang terkenal jailnya. Tapi tadi gue takjub liatnya, soalnya seumur umur yang gue tau Farrel tuh gak pernah bilang Maaf kalo dia salah!" Tutur Farah panjang lebar padaku.

"Ya trus? Gue harus bilang wow gitu!" Balasku yang masih kesal.

Oh ya. Aku anak baru di sini, aku pindah ke SMPN 2baruJaya. Untuk duduk di kelas8. Aku pindah karena tugas papahku yang pindah ke daerah sekitar sini.

Aku dapat kelas di VIII-C.

"Silahkan, perkenalkan diri." Ucap bu Fenny wali kelasku sekarang.

"Hai,saya Mentari. Saya pindahan dari SMPN Nusa1." Ucapku memperkenalkan diri.

"Kamu bisa duduk di situ ya." Kata bu Fenny sambil menunjuk bangku yang kosong. Bangku ketiga dari belakang barisan kedua.

"Lo? Yang tadi kan?"

Aku menoleh kearahnya. Spontan aku kaget.

"Lo lagi?!"

Gak lain gak bukan dia Farrel yang tadi pagi menabrakku.

"Santai kali. Gue Farrel. Lo siapa?"

"Lo gak denger pas gue ngenalin diri barusan!?" Ucapku dengan nada kesal.

"Iya gue gak denger." Balasnya.

"Ihh dasar Conge! " kataku kesal.

***

Aku,Farah,dan Raisya pergi ke kantin bareng. Seperti kantin pada umumnya. Sangat ramai seperti kerumunan pasar.

"Eh itu siapa?" Tanyaku pada Raisya sambil menunjuk seseorang disana. Memakai rompi OSIS. Dengan atribut yang lengkap. Jam tangan kerennya,sepatunya pun. Dia membawa setumpuk berkasnya. Hendak ke ruang aula.

"Itu? Itu Arka. Dia tuh tajir loh, pinter lagi. Masih kelas8 aja udah menjabat jadi ketua OSIS. Kurang apa coba dia? Aku aja kagum." Jelas Raisya.

"Pantes. Mayan ganteng ya. Udah punya pacar blom dia?" Aku melontarkan pertanyaan pada Farah dan Raisya.

"Hmm..dia tuh orangnya gak suka sama cewek. Sikapnya terlalu susah ditebak." Tutur Farah.

"Haha..becanda lahh." Kataku.

"Murid baru ya?" Seseorang menghampiriku dan melontarkan pertanyaan.

Aku menoleh kearahnya.
"I-iya." Jawabku gugup.

Orang itu ternyata Arka?!

"Lo ikut gue. Kita cari bidang ekskul apa yang cocok buat lo." Tutur Arka. "Tapi lo gak keberatan kan?" Tanya nya lagi.

"Nggak ko."

Arka menunjukkan ku beberapa Display ekskul.

Aku tertarik dengan ekskul buluTangkis. Memang tidak terlalu mahir aku bermain.

"Ka, gue tertarik ekskul bulu tangkis deh." Kataku pada Arka.

"Hmm..ok, biar gue yang daftarin. Btw, gue juga ikut ekskul itu." Balas Arka.

"Serius? Cqcqq." Tanyaku sambil terkekeh pelan.

"Gue ikut ekskul bulu tangkis itu cuma pengen ngewarisin hoby ibu gue. Sekarang dia udah gak ada. Dan satu satunya yang bisa gue lakuin ya main bulu tangkis. Dan gue seenggaknya berasa ketemu dia." Tutur Arka menjelaskan.

"Ooh, maaf ya ka." Balasku.

***

Kejadian tadi. Langsung menjadi gosip terhangat pada jam pelajaran yang free class ini.

"Beruntung banget sih lo, ri." Kata Laura padaku. Dengan senyuman sinisnya.

"Iya lah ya Alhamdulillah." Balasku dengan nada santai.

Laura kalah set berdebat denganku. Lagian Mentari dilawan.

Farah dan Raisya hanya bisa menahan tawa akan jawabanku barusan.

"Se datar itu ya jawabannya? Wkwkk." Ucap Farah.

"Eh tapi tadi tuh. Gue takjub banget liat nyaa." Kata Farah lebay:v.

"Iya sih aku juga gak nyangka."
Balasku.

"Aku sih nyangka nyangka aja..haha" balas Raisya si cewek anti cowok.

◇◆◇




Mentari Pagi (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang