Chapter16

47 4 0
                                    


"Jujur saja,
Ku tak mampu
..
Hilangkan senyummu
Di Mataku-"

◇◆◇

Kian waktu.
Aku selalu berusaha melupakan Bryan yang mungkin sekarang tlah bersamanya Rainy dan mungkin dia sudah lupa dengan ku.

Tapi ku akui,

"Melupakan itu sulit, dan mencintai itu mudah. Menurutku melupakan itu perlu rumus. Dan mencintai tak perlu itu".

Dalam anganku, dia selalu hadir, membuatku memutar kenangan masa lalu dengannya. Ini mungkin baru terjadi beberapa minggu lalu, jadi aku sulit melupakannya. Aku selalu berusaha berfikir begitu.

"Peserta 40,silahkan--"

"Woii buru majuu rii!!" Histeris Raisya padaku.

Aku tersontak kaget. Semua lamunanku buyar. Langsung berdiri dan menarik nafas panjang menuju panggung pementasan ''Remaja Tampil 2016'. Aku akan menampilkan lagu Cinta Terbaik-

... Teng teng teng...

"Ekhem!" Kataku sebelumnya.

..Jujur saja..
Ku tak mampu,
Hilangkan wajahmu di hatiku.
Meski malam mengganggu..
Hilangkan senyummu di mataku.
Ku sadari,aku cinta padamu..

Meski ku bukan yang pertama
Di hatimu, tapi
Cintaku terbaik untukmu meski
Ku bukan bintang di langit,
Tapi cintaku yang terbaik..

....
....

Tapi cinta ku yang terbaik,
Hoohohoo..
Tapi Cintaku yang ter-ba..ik

Jeng..jeng..jengg,,

Gemuruh riuh tepuk tangan dari para penonton. Terutama Dafon,Farrel,Raisya,dan Farah yang histeris bertepuk tangan.

Sepi..

Plokk..plokk..plokk

Seseorang bertepuk tangan disaat semua sudah mengakhirinya.

Semua pandangan tertuju padanya. Termasuk aku.

Aku membulatkan mataku.

"B-bry-an?" Kataku terbata.

Dia malah menghampiriku. Maju naik keatas panggung,

I'm Only one,
Call a way
Every body save the day..
Superman got nothing on me,
I'm Only one,
Call a way

....

Penonton seakan mengira ini drama, sekali lagi memeriahkannya dengan tepuk tangan.

**

"Gue suka cara lo nyanyi tadi,"

"Makasih" Balasku singkat.

"Gue juga suka pas lo tiba tiba nyanyi tadi," lanjutku dengan nada datar.

"So pasti lahh,"
"Maaf yaa,aku peka ko bu..Cqcq"
Jawabnya.

"Apaan sih lo!" Kataku kesal sambil terkekeh.

Kami saling berkejaran di tengah cerahnya langit dan sejuknya pepohonan.

"Mentari Pagi!" Pekik seseorang.

Aku menghentikan langkah, begitu juga dengan Bryan.

"Ya?" Tanyaku memecah keheningan.

"Sampai jumpa(;" Ujarnya seraya melambaikan tangan dan melengkungkan bibirnya.

"Maksud lo?" Dengan heran aku melontarkan dua kata singkat itu.

"Gue dikeluarin dari sekolah,jadi gue bakal pindah sekolah ke luar negeri,dan gue mau pamit ke lo." Jelasnya yang sempat membuatku terpaku.

Aku mendekat.
"Gak mungkin! Lo bercanda kan rel, Farrel!! Lo bercanda kan!?!" Pekikku histeris dengan seribu pertanyaan ku lontarkan sambil menggoyangkan bahunya.

Berkali kali dia hanya menggelengkan kepala. Dan itu membuatku semakin penasaran akan apa yang sebenarnya terjadi.

"Farrel!? Ini gak lucu! Lo bercanda kan!!"

"Gue serius," Katanya kemudian.

Tanpa sadar aku menitikkan air mata. Entah kenapa rasanya aku tidak akan sanggup berpisah dengannya.

"Gue mohon jangan nangis," Pintanya seraya menghapus air mataku.

Aku terus menatap wajahnya,

"R-rel,"

"Hm?"

"Ini,ini dari lo kan?" Kataku yakin seraya memegang origami burung yang kubawa dalam tas kecil pink ini.

"Itu nyampe ke lo? Gue harap lo selalu nyimpen itu ya,dan gue pengen dengan itu lo selalu inget gue(:" sekali lagi dia melengkungkan senyum.

"Plis, lo jangan kek gini." Kataku sambil menitikan air mata lagi.

Dia hanya memipiskan senyum lagi padaku.

Bryan hanya berdiri mematung menyaksikan semuanya.

***

Jangan lupa Vomment-nya yaa♥♥(:

Mentari Pagi (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang