Chapter7

85 7 4
                                    

Siapa dia?:v

◇◆◇

"Rainy!" Pekik seseorang sambil menepuk pundakku.

"Eh?" Kataku heran padanya.

"Eh?" Katanya melontarkan perkataan yang sama. Dan sontak menciptakan tawa ditengah keheningan ini:v

Setelah lama mengobrol, kami pun duduk di bangku taman.

"Nama lo siapa?" Tanyanya.

"Mentari."

"Lo?" Kataku lagi.

"Bryan." Balasnya.

"Nama lo secantik orangnya
ya?:v"

"Hahah, bisa aja(;" kataku pura pura gak baper:v.

"Lo juga. Nama lo seganteng orangnya..cqccqq"
Tapi ini emang bener. Bryan orangnya putih,idungnya mancung,gak terlalu tinggi sih. Tapi ganteng deh pokoknya. Style nya juga wahh:v

"Makasih loh:v" katanya dengan nada datar.

Kami pun mengobrol cukup lama. Mengobrolkan hal yang tidak terlalu penting. Tapi itu asyik:v

"Nom. Telpon,boleh minta?" Tukas Bryan.

"08734511202"

"Thanks, gue balik ya. Byee(;"

"Iyaa"

Entah kenapa saat pertama kenal dengan Bryan. Aku sudah seperti kenal dekat dengannya. Bahkan diantara kami tidak saling canggung saat bicara. Entah mungkin karena apa? .. batinku.

**

Semenjak itu aku jadi sering sms-an sama Bryan.

"Mentari."

"Ya?"

"Hai(;"

"Juga"

"Ko garing ya chatnya:v"

"Se garing kacang ya:v"

"Lebih malah."

"Btw,gue gk tau ni spa:v"

"Njisunn_- ini Bryan Mentari coegg!"

"Eh Bryan:v sorry2 :v"

"Pantes balesnya garing"

"Maklumin aja gua ngantuk:v"

"Eh iya udah jam 23.59"

"Iya maka dari itu yan."

"Lo manggil gue yan?!"

"Salah?:v"

"Itu ecean gua pas SD, jdi flashback ah:v"

"Sumpah? :v"

"Iya gua sering dikatain yan yan_- berasa anak curut tau gk!-_"

"Ngakak.:v"

"Udah ah tidur sanah ntar sakit, gua yg salah:v.. nightt"

"Too(;"

Read.

Emot nya?:v batinku yang salfok sama emot love yang dikirim Bryan.

**

Pagi.
Hari ini sekolah libur.
Aku hanya menghabiskan waktu di rumah.

Rainy? Batinku.

Aku mencoba mengingat awal pertemuan dengan Bryan. Waktu itu dia sempat mengira bahwa aku itu Rainy?  Tapi siapa dia?

Aku terus memikirkan hal itu sambil memeluk bantal dan bersender pada kasur.

Bryan ng-sms aku.

"Ketemuan di taman waktu itu ya?"

Read.

Nampak siap dengan sweater abu polos dan jogger motif segitiga biru dongker. Aku pun segera beranjak ke taman.

Taman.

"Hai," sapaku.

"Juga."

"Sini duduk," katanya lagi.

Aku hanya menganggukkan kepala tanda setuju seraya duduk di sebelahnya.

"Ada apa?"

"Gua mau curhat:v wkwkwkk"
Katanya sambil terekekeh terus#cowokCurhat?:v

"Ko ngakak ya?v: ,, tapi boleh deh, apa?" Balasku.

"Soal Rainy,"

Aku spontan mendadak serius saat Bryan menyebut nama Rainy. Tentu aku penasaran.

Aku mulai mendengarkan.

"Rain--"

Belum sempat Bryan melanjutkan,

"Rain itu hujan. Pulang yuk hujan gede nih" Kata Bryan dengan muka datarnya.

"Main hujan asik nih(;" kataku sambil hendak berlari ke arah jalan.

"Jangan!" Bryan menahanku dengan memegang tanganku.

"Ntar lo sakit" sambungnya lagi.

Aku hanya senyum senyum sendiri mendengarnya.

Tapi aku tetap bersikeras untuk main dengan hujan, dan akhirnya aku dan Bryan hujan hujanan.

"Gue pengen jadi hujan(;" Pekikku ditengah derasnya hujan.

"Kenapa?" Sahut Bryan.

"Karena hujan bisa buat semua orang bahagia. Dan dia bisa menyembunyikan sedihnya. Dan menurut gue hujan itu luapan sedihnya. Dan hebatnya walaupun begitu semua orang tetap merasa bahagia(:" Balasku

"Iya juga ya, ngedengerin lo jadi inget--"

"Eh udah jam 15.00 nih ntar gue dimarahin ortu."

"Gue anterin?"

"Gausah gue naik taxi aja(;"

"Sippo, biar gue cariin"

"Thanks(;"

                                                           

Maaf yaa baru update bab baru lagi. Maaf juga lama update bab barunya:v. Suka?
Vomment ya(;



Mentari Pagi (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang