Chapter22

47 4 1
                                    


Keceriaan kembali.

•○•

"Hah?! Bikin Farrel cemburu?" Gertakku pada Farah yang mengusulkan suatu ide.

"Iya, biar buktiin. Dia tuh masih suka apa gak sama lo?" Timpal Raisya setuju.

Bola mataku tak henti hentinya melirik jarum jam dalam arloji yang melingkar di tanganku.

"Bt, pengen pulang." Gerutuku seraya memukulkan pandangan pada meja.

Teng teng teng--

**

"Eh itu Farrel!" Sergap Raisya padaku dengan histeris. Mendapati ada Farrel di bangku taman garden.

"Tau apa yang harus lo lakuin kan ri?" Bisik Farah pelan padaku. Seraya sesekali melirik Bryan yang kini ada bersamaku.

Anggukan pelan,adalah balasanku.

"Eh lo tuh ya, nakal banget." Goda Bryan memulai. Sengaja volume suaranya dibesarkan agar Farrel mendengar.

"Lo yang nakal!" Tambahku seraya memipis senyum yang manis.

Terlihat Farrel melirik lirih kearahku. Tangannya menggenggam penggaris plastik pundaknya mengangkut tas ranselnya yang tidak berat.

Mukanya memerah. Penggaris itu dipukulkannya ke kursi taman lainnya. Badannya dibungkukkan dengan tas yang kini dilepasnya.

Sebenarnya apa tujuan Mentari mau melakukan ini? Bukankah aku sendiri pacarnya!?  Batin Bryan dengan emosi yang meluap.

Gue sengajain aja. Bikin Farrel makin panas! Huh lagian gue gak percaya yang katanya gue adek dia. Tapi kalo beneran?--ishh udahlah.

"Beb,mau es krim gak?"

Mataku kini beralih pada Farah yang membalas tatapanku dengan raut herannya. Tangannya menggaruk bagian kepala nya yang tidak gatal.

Sikap Farrel semakin dingin. Dia semakin enggan menatapku.

Ah kurasa ini salah.

"Yan,pulang aja yuk." Kataku merendahkan suara.

**

Tapi,,Kejadian tadi membuatku senyum sendiri dan memikirkan-

'Berarti farrel menyukaiku kan?'

**

"Aduh!" Sontak aku kaget. Tanganku berusaha meraih semua barang yang jatuh. Termasuk origami burung yang selalu ku bawa.

Tangan seorang lelaki, yang jelas ku kenal. Membantuku merapikan semuanya.

"Mentari Pagi." Katanya seraya mengulurkan tangannya, membantuku bangun.

Aku tertegun. Entah perasaan apa ini. Senang,sedih,takut.

"Apa jawaban lo terhadap origami itu?" Tanyanya seraya mengalihkan pandangan dariku.

"Gue sadar. Kepergian lo, buat gue tau. Kalo gue sayang sama lo. Dan gue gak pernah mau lo ninggalin gue. Selama 1 taun yang gue jalanin gaada lo. Itu gak enak rel. Gue Rindu. Rindu sama apa yang biasa kita lakuin dulu. Kalo lo rasain yang sama. Tatap gue rel!"

Jawabku dengan mantap. Air mata di pelupuk mata ini sudah menggenang. Mata ini masih bisa tau kalau Farrel melihat kearah sini. Bulir air mata ini mulai jatuh perlahan.

Tangannya menghapus bulir air mata yang jatuh ini. Senyumnya mengembang. Tatapan matanya begitu tulus. Gerak tubuhnya seakan merasakan hal yang sama padaku.

"Cengeng." Goda Farrel padaku. Tangannya berusaha merangkulku.

Tanpa sadar. Senyum terpulas kembali di wajahku. Setetes harapan seakan muncul kembali. Membuatku cukup melupakan kejadian setahun lalu.

"Lucu deh,lo buat gue cemburu tadi." Katanya lagi. Kini tangannya mencubit pelan pipiku yang tidak chubby.

"Ah, ta-pi lo cem-buru ka-n?" Balasku dengan terisak.

"Iya ngaku deh." Jawabnya pelan.

Tatapan matanya melirik penampilanku dan apa yang ku bawa. Cukup mengartikan--

Mau kemana?

"Les, tapi mau bolos dulu ahh. Wkwk" Jawabku seraya melepas tangannya yang masih merangkulku.

Langkah kakiku terlalu mudah untuk melangkah. Aku berlari meninggalkan bekas jejak keceriaan baruku bersamanya tadi.

Setetes harapan muncul.
Bagaikan rasa manis,
Ditengah masamnya rasa.

Aku bahagia.
Kejadian lalu sekejap hilang.

Akhirnya,
Kerinduan bisa terganti dengan pertemuan.

Dia bagaikan awan.
Yang slalu bisa melindungiku.
Mentari yang merasa terlindungi dengan kehadiran awan.
Mentari yang merasa kehilangan karena kepergian awan.
Itulah aku jika dengannya dan tanpanya.

-Mentari

***

Sorry yaa baru up lagi.
Kehabisan ide. Jadi gini:v
Kalo ada yang mau saran, gimana keselanjutannya Mentari Pagi bisa comment kok,, pasti dipake sarannya♥.
Moga suka yaa..
Vomment? Thx((:

Mentari Pagi (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang