Chapter15

41 6 2
                                    

"Cinta memang tidak bisa diungkapkan dengan kata kata.
Tapi Cinta yang tulus dapat dirasakan seiringnya waktu".

◇◆◇

Malam Minggu.
Malam yang membosankan.
Karena aku tidak dapat pergi main kemanapun. Ya karena banyak faktor. Ini dan itu lah. Intinya sih ortu ngelarang.

Ku tatap langit langit kamar yang remang dengan lampu yang hampir padam.

Sengaja aku tidak menggantinya.
Agar setidaknya dapat menunjukkan perasaan yang ada di benakku.#gaje:v

Malam ini,ribuan bintang bertaburan, menghiasi langit hitam. Sangat indah.

Ku buka jendela kamar. Agar setidaknya suasana ini tidak terlalu membosankan.

Lengan menjadi tumpuan dagu-ku saat ingin berlelap pada dasar jendela.

Sesuatu mendarat tepat di wajahku.

Apa ini?  Batinku sambil memperhatikan benda yang ada di hadapanku itu.

"Origami?" Tanyaku pada diri sendiri.

Dari siapa ya? Kira kira apa isinya? Apa dari Bryan? Arka? Dofan? Atau..
Shhh!? Gumamku memecahkan pertanyaan aneh di otak ini.

Aku langsung membulatkan mata. Tertuju pada bagian badan origami burung itu.

"To; Mentari Pagi(; "

"Aku tau siapa pengirim origami ini.Hmm" Kataku sekali lagi pada diri sendiri.

Penasaran aku pun membaca isi origami itu.

Ternyata isinya ada pada bagian sayap kiri dan kanan origami burung.

Aneh,bingung,baper,...
Ahh entah apa rasa ini. Saat ku membaca isinya, aku sepertinya--

"Mentariiiii..riiiii...oiiii" Pekik seseorang di depan rumah.

"Siapa sihh!!!" Balasku kesal.

"Jahaat loo!!!"

"Emangnya siapa sihh!!!!"

"Inii Dafonnn yangg gantenggg... Eoiiii"

Aku memegang leherku. Lalu mengambil segelas air.

Glek-

Aku meminumnya.

"Ada apa sih teriak teriak gitu?" Terdengar suara Tanteku yang sepertinya terganggu.

Aku mengabaikan.

**

"Ngapain?"

"Malem mingguan yukk!"

"Shutt!! Ntar tante gue yang super galak itu denger!" Kataku.

"Cqcqq. Yaudah berarti mau kan?"

Aku hanya bisa mengangguk kala itu. Lagipula ini memang sungguh membosankan.

Aku menggeletakkan origami tadi di meja belajar. Dan berlalu pergi bersama Dafon.

Cinta itu sulit diucapkan dengan kata kata.
Tatkala cinta itu untuk dirasakan.

Lewat tulisan,
Makna cinta kan- tersurat.

Mungkinkah aku mulai menyukai Farrel?! Ishhh tidak mungkin!

**

"Bintang malam, cantik ya!" Katanya.

"Banget(:" balasku.

"Kek kamu?(;"

Aku mengukir senyum. Suasana kota makin sepi karena sudah malam. '23.30' ya! Sudah pukul setengah duabelas.

Dafon menggeserkan posisi duduknya. Mendekat padaku, dan--

Dia MERANGKULKU! :v

"Biarkan aku bisa berada di dekatmu setiap waktu seperti ini".
Batin Dafon.

***

Maaf yaa baru up lagi..hehe
Ikutin kelanjutan ceritanya yaa..
Moga suka, Vomment?♥




Mentari Pagi (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang