Chapter9

41 6 0
                                    


Jangan anggap hatiku..
Jadi tempat,
Persinggahanmu.
Untuk cinta sesaat..

(HiVi-Pelangi).

◇◆◇

Sekolah.

"Mentari." Sapa Dafon ramah.

Aku hanya membalasnya dengan senyuman.

Semua murid mendadak bangkit dari duduknya kemudian berlari ke arah kericuhan.

Aku yang penasaran pun mengikuti mereka.

Ku lihat terbaring Farrel dengan wajah yang babak belur. Sepertinya dihajar kakak kelas itu.

Farah dan Raisya yang melihat kejadian itu. Sontak membantuku membawa Farrel ke UKS dibantu beberapa siswa lain.

Dan nampaknya kakak kelas itu dipanggil ke ruang BK.

"Biar gue aja ri." Cegah Dafon yang melihatku sedang susah membawa Farrel ke UKS.

"Gue aja. Lagian Farrel itu udah gue anggep sahabat gue." Balasku cepat lalu dengan terburu buru berjalan.

Dafon tercengang mendengar perkataanku barusan seraya memasang muka kesal dan menepuk pundak Arka.

"Gue ke sana ya fon!"

Tidak ada balasan dari Dafon akan pernyataan Arka.

**

Sadar.

"Lo kenapa?" Tanyaku khawatir.

"Lo bisa liat kan sekarang gue kenapa. Lagian lo siapa sih!!!" Balas Farrel dengan nada kasar. Dan seolah tidak pernah tau siapa Perempuan yang tengah bicara padanya kini. Tapi itu karena kepribadiannya yang tidak stabil.

Beberapa menit.

Aku mencoba menahan tangis. Siapa yang merasa tidak ingin menangis saat dibentak?#Angin gak ngerasa mungkin:v.

"Mentari pagi. Lo disini?" Tanyanya kemudian.

"Iya, lo udah baikan?"

"Iya"

"Hmm.. Mencoba lah seperti angin. Yang selalu mengerti keadaan." Kataku.

"Lo emang selalu menjadi pagi gue(;" balasnya.

**

Rumah.

Message from Bryan.

"Lo marah ya?"

"Menurut lo?"

"Iya"

"Yaudah!"

"Sorry. Padahal gue gk tau apa slh gue."

"Iyy. Lo emng gk akan ngerti."

"Tapi apapun. Gue minta maaf(:"

"Iya"

"Pleasee(:"

"Iya"

"Ketemuan yuk!"

"Dimana? Kapan?"

"Di hatimu(;"

"Ihh serius:v"

"Iya serius(:..hehe. ketemuan di Caffe HelOne yaa."

"Hmm..okk,"

"15 menit ya! Gue ada sesuatu buat lo(; Tapi kalo lo telat dateng gue gak jadi kasih:v"

"Hmm..okk siapa takut:v"

"Yaudah,buruu!"

"Iyy."

Read.

**

Caffe HelOne.

"Tepat!" Sambut Bryan padaku yang datang tepat dengan waktu yang diberikannya.

"Iya lah?(;" balasku.

Aku memperhatikannya. Berharap dia peka:v, kalau aku mencari sesuatu yang dia bilang tadi:v#ngarep:v

"Nih!" Katanya kemudian sambil memberikan sekotak kado.

Perlahan aku membukanya.

Ahh robek aja langsung:v. Brekkkkk..

Boneka Kelinci Pink sambil memengang hati bertulis "I Love You" batinku.

Itu adalah isi hadiahnya.

"Ihh lucu, aku sukaa♥" Kataku dengan menahan baper:v#baper eh:v

"Iya lahh, aku kan tau kamu suka pink?:v"

"Hehe iya:v"

Aku sempet salfok sama tulisan "I Love You" di boneka itu. Entah hanya tulisan atau sebagai ungkapan perasaannya?:v yang jelas aku baper:v.

"Makasihh yaa(;"

"Gak ngambek lagi kan?:v"

"Gakk, hehe."

"Gitu kek senyum:v kan cantik(:"

"Masa sih?:v"

"Iyaa gaboong deh:v"

Ku lihat Bryan memperhatikan Jam tangannya. Seraya mengatakan,

"Gue balik dulu yaa, byee(:"

"Ko buru buru?"

"I-iya ada janji sama Rai--"
"E-eh byee(:"

Dia sengaja tidak melanjutkan perkataannya. Padahal aku tau dia ingin mengatakan Rainy(:#fakesmile

Ku lihat dari jauh Bryan mengantar Rainy dengan motornya.

Aku semakin bingung akan sikap Bryan. Apakah dia menyukaiku? Tapi dia seakan menggantung. Membuatku tidak bisa mengeluarkan kepastian. Satu hal "tolong jangan jadikan hati ini sebagai tempat persinggahanmu"
Batinku seraya berjalan pulang.

                                                      









Mentari Pagi (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang