Chapter10

51 6 0
                                    


Bagaimana caranya,
Untuk..
Agar kau mengerti bahwa..
Aku Cinta(;

◇◆◇

Rumah.

Aku yang sedari tadi memainkan laptop, merasa bosan.

Aku tersenyum sambil memerhatikan boneka pemberian Bryan.

Entah kenapa bagiku ini sangat berarti(;#eaa:v

Ahh sudahlah! Batinku mengelak.

Message from Raisya.

"Heii(;"

"Jugaa(;"

"Hmm..udh lupa sama gue kah? Smpe lo jarang chat_-"

"Gak mungkin lah, lo kn shbat gue(;"

"Okk gue prcya."

"Nahh gtu dong."

Read.

Hari ini sekolah diliburkan karena ada momentum kelas9.

Tapi Bryan tetap masuk karena dia termasuk berkepentingan.

**

Taman.

"Acaranya dah kelar?" Tanyaku memulai obrolan.

"Yupp." Balas Bryan singkat.

"Hmm.. lo sebagai cewek suka apa?" Tanya nya kemudian.

"Gue sih sukanya boneka atau coklat. Kebanyakan cewek pasti suka dua hal itu(;" balasku sambil senyum senyum sendiri yang menebak Bryan akan memberiku sesuatu.

"Okk.. thanks(;"

Aku tidak menjawabnya, seraya berniat untuk ke rumah Farah.

Dijalan aku terus memikirkan perkataannya,

Lo sebagai cewek suka apa?

Kata kata itu yang terus ada di benakku.

Aku menatap jalanan dan,,

Brakk!!

Aku menabrak seseorang, lantas aku melihatnya.

"Farahh??" Kataku histeris.

"Ehh lo Ri, gue kira siapa..hehe"

"Lo kira siapa hah?!" Kataku mengintrogasi.

"Gakk rii:v"

"Gue cabut yaa buru buru mau pergi sama mamah:v" Katanya lagi seraya melihat kaca mobilnya yang terbuka. Ada Tante Moniq di dalamnya. Dia itu ibunya Farah.

Spontan aku menghampiri mobilnya.

"Tante(;" Sapaku seraya mengulurkan tangan hendak salim#sokAlim:v

Dibalas dengan uluran tangan tante Moniq dan selepas itu aku bagaikan anak ilang yang gak tau mau kemana:v

Rumah?,toko roti?,toko boneka?,butiq? Batinku yang bingung ingin kemana.

Tanpa sengaja aku melihat--

Mataku mulai berkaca kaca, aku melihat Bryan di depan toko boneka. Dia sedang memberikan boneka teddy bear pada seorang perempuan. Entah siapa dia, mugkin kah Rainy? Aku tidak tahu.

Aku tak sanggup lagi menahan rasa sakit ini. Aku meluapkannya dalam tangisan.

Cuaca mengertiku sore ini.
Hujan turun sangat deras kini.
Aku sengaja tidak berteduh di suatu tempat. Aku sengaja! Aku tidak tahu lagi harus berbuat apa! Ini jalan terbaik melupkan rasa sedihku bersama hujan.

Aku mencoba berteriak tapi semua itu tertahan. Tidak bisa aku berteriak!

"Ternyata dia menanyakan semua itu untuk perempuan itu!! Aku memang selalu punya firasat yang salah!! Selalu salah!! Aku memang tidak pantas berharap!! Apalagi darinya!" Pekikku kesal. Aku meluapkan apa yang ada di hatiku saat kini. Tidak peduli apa kata orang.

Sesorang tiba tiba datang, menepuk pundakku yang sedang tertunduk diam dalam kesedihan.

"Lo selalu jadi pagi gue. Tapi kenapa lo jadi malam buat lo sendiri?" Katanya.

Aku tahu khas bahasanya.

"F-f-arrel?" Kataku dengan terisak.

"Iya ini gue, yang bakal selalu ada buat lo."

Aku hanya tersenyum.

Aku berteduh dibawah pohon yang lumayan rimbun bersamanya.

"Kalo lo mau, lo boleh pinjem bahu gue buat sandaran lo(;" katanya.

Refleks aku tersandar di bahunya.

Sejenak semua masalah terasa hilang. Entah kenapa aku merasakan itu.

Aku berfikir,
Lo gak akan ngerti yan, kalo gue cinta sama lo(';

Dia mungkin selalu berfikir logika. Sehingga tidak sadar akan semua perhatian dan sikap yang kutunjukkan padanya.

Untuk saat ini mungkin berada dekat Farrel aku merasa lebih baik(;

Ku tak percaya..
Kau ada di sini,
Menghapus semua..
Sakit yang kurasa(;

                                                     

Vomment ya(;

Mentari Pagi (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang