2. Surat dari Indonesia

3.8K 189 0
                                    

Zyn Pov

Sesampainya di rumah kulihat oppa disambut pelukan hangat dari eomma dan appa. Aku sangat senang karena keluarga ku bisa berkumpul seperti ini. Karna biasanya appa pergi berminggu-minggu untuk mengurus bisnisnya. Tapi appa tetap memperhatikan ku dan keluargaku.

"Sayang, bagaimana keadaan nenek mu di sana???" tanya eomma pada oppa.

"Setelah aku kesana keadaan nenek bertambah baik eomma, paman pun sudah pulang dari Jerman jadi aku pulang" jelas oppa pada eomma.

"Oh, jadi seperti itu, pasti kau lelah bukan?, sekarang mandi lalu turun untuk makan dan selanjutnya beristirahatlah" titah eomma pada oppa.

"Nde eomma," oppa pun berjalan menuju kamarnya.

Aku hanya duduk disofa sambil memperhatikan keluarga ku ini. Dalam hati ku, aku sangat bahagia melihat keluargaku dapat berkumpul seperti ini. Lalu aku pun mengambil remote tv dan menyalakannya.

"Zein-ya!!!" ku dengar oppa berteriak memanggil ku.

"Nde oppa!!! Ada apa!!! " balas ku berteriak.

"Aish, jangan teriak-teriak seperti itu, lebih baik kau hampiri saja oppa mu" titah eomma pada ku.

"Nde eomma" jawab ku, lalu aku pun beranjak dari sofa dan pergi menuju kamar oppa.

Tok... Tok...Tok... Ku ketuk pintu kamar oppa. "Oppa ada apa memanggil ku???" tanya ku dari balik pintu.

Ceklek..... Ku lihat oppa membuka pintunya. "Masuklah " kata oppa. Aku pun masuk kedalam kamar oppa dan duduk di tepian ranjang oppa.

Ku lihat oppa berjalan menuju kopernya. Membuka dan mengambil beberapa amplop dari sana. "Ini" kata oppa sambil menyodor kan amplop itu pada ku.

"Apa ini oppa???" tanyaku sambil meraih amlplop itu dari tangan oppa.

"Itu dari sahabat mu yang ada di Indonesia, mereka menitipkannya padaku" kata oppa.

"Jinjja! Tumben mereka mengirim surat segala, biasanya aja chatingan di line" kata ku.

"Aish, kau ini seharusnya kau senang sahabat mu mengirim surat untuk mu bukan, itu tandanya mereka sayang padamu dan ingin membuat kan sesuatu yang spesial untuk mu " nasihat oppa pada ku sambil mengacak-ngacak rambutku.

"Nde-nde" jawabku sambil beranjak pergi dari kamar oppa.

Aku berjalan menuju ruang tengah dan duduk lagi di sofa. Aku memilih satu dari ke tiga amplop itu. "Aku akan membaca surat dari Lalin dulu". 'Paling isinya hal-hal konyol' pikir ku, aku pun membuka amplop berwarna kuning muda itu. Ku buka kertas yang ada di dalamnya.

" KAU PASTI SEDANG MEMBACA SURAT INI BUKAN???

Dan kau pasti sangat kesal karena membaca nya...

Tapi aku tahu, kau pasti sangat merindukan ku...

Aku tahu itu, karna aku juga sangat merindukan mu Zyn.

With Love
Lalin "

"Dasar konyol, kau memang tak pernah berubah Lalin, tulisan mu saja masih jelek seperti waktu dulu" gerutu ku. 'Dasar konyol, sudah ku duga kau akan menulis seperti ini' umpat ku dalam hati

"Sepertinya ini dari Jeung" aku pun membuka amlplop yang berwarna biru muda. Dan aku pun membuka isinya.

" Zyn...

Apa kau masih ingat waktu kita berasama....

Saat kau pulang ke Indonesia...

Aku merindukan masa-masa itu Zyn...

Aku harap kenangan-kenangan itu dapat kembali terulang...

Dan kita dapat berkumpul kembali seperti dulu...

Miss U
Jeung "

"Kita pasti akan bertemu Jeung, itu pasti" kata ku. 'Aku akan menumui kalian, entah kapan tapi ku pastikan itu akan terjadi' tekad ku dalam hati.

"Hm.... Ini yang terakhir, pasti dari Aiko" kata ku. Segera saja ku buka amplop berwarna pinksoft itu dan membuka isinya.

" Hai Zyn...

Apa kabar mu???
Pasti baik-baik saja bukan???

Zyn...
Apa kau tak merindukan ku???

Kalau kau merindukan ku, dan menyayangiku sebagai sahabat, maka berjanjilah pada ku ...

Berjanjilah bahwa kau akan menemui ku ke Indonesia...

Janji ya???

Aku pegang janjimu Zyn. Dan kau harus menepati janji mu pada ku.

Salam Kangen
Aiko"

"Hm...., dasar sahabat-sahabatku ini ada-ada saja kelakuan konyolnya" rutuk ku sambil senyam-senyum sendiri.

Tiba-tiba eomma datang dan duduk di sebelah ku. "Surat dari siapa???" tanya eomma.

"Dari siapa lagi eomma, kalau bukan dari sahabat-sahabatku yang konyol yang ada di Indonesia" kata ku.

"Gitu-gitu kan sahabat mu Zein, jadi kau harus menyayanginya" ucap eomma.

"Nde eomma, aku memang sangat menyayangi mereka" kataku.

Ting-Nung... Tiba-tiba ponsel ku berdering, ku lihat ada beberapa pesan dari line yang masuk. Ternyata itu chat dari Lalin, Jeung, dan Aiko.

GROUP LINE

D'Bdugal

Lalin :
Zyn, apa kau sudah menerima suratnya???

Jeung :
Apa kau sudah membacanya Zyn???

Me :
Aku sudah menerimanya @Lalin
Dan aku sudah membacanya @Jeung

Aiko :
Apa kau suka Zyn dengan kejutan dari kami???

Me :
Awalnya sih aku terkejut

Lalin :
Benarkah???

Me :
Iya, aku sangat terkejut tapi aku langsung bisa menebak isi dari surat kalian

Aiko :
Ya...
Bukan kejutan lagi dong???

Jeung :
Kau curang Zyn, seharusnya kau tidak boleh menebak isi suratnya

Me :
Maafkan aku guys...
Hehehehe...

Jeung :
Ya sudahlah tak apa, lupakan saja

Me :
Ya sudah lah guys aku mau makan dulu, mau isi perut, ah kosong nih
BYE

Lalin :
Ya sudah selamat makan Zyn...

Aiko :
Selamat makan Zyn...

Jeung :
Bye Zyn...

Zyn Pov End
.


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Author Pov

Akhirnya chapter 2 udah publish.... 😊😊😊

Makasih ya buat chagiders yang udah baca ni ff......😳😍😘😚

I lop you chagiders..... 😍😍😍😘😘😘

Married With Bias Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang