Author Pov
Keempat gadis itu kini telah menginjakkan kaki mereka didepan sebuah villa besar dan mewah. Mereka berdiri didepan pintu pagar kayu yang besar dan tinggi menjulang.
"Woah..... Dari depan saja sudah sangat bagus, bagaimana dalamnya ya?" kata gadis bermata agak sipit.
"Hmm... Aku juga penasaran" sahut yang lainnya.
"Kajja Zyn kita masuk, aku dan yang lainnya sudah tidak sabar" kata gadis yang bernama Lalin mengintrupsi.
Tangannya sudah merangkul mesra tangan kiri Zyn. Yang dirangkul hanya tersenyum sambil berjalan gontai menyeret koper putih miliknya.
Pasalnya gadis itu sudah kelelahan karena perjalanan yang cukup melelahkan. Perjalanan dari Seoul ke Jeju cukup memakan waktu dan menguras tenaga.
Namun tidak untuk ketiga temannya, ketiga temannya terlalu terbakar semangat yang menggebu sehingga kata lelah bahkan tak menyentuh ketiga temannya itu.
Mereka pun melangkah masuk dengan menyeret koper masing-masing. Senyum seakan menempel permanen pada mulut mereka masing-masing.
Author Pov End
Zyn Pov
Aku menyeret koper ku memasuki villa terlebih dahulu. Ketiga teman ku hanya mengikuti ku dari belakang. Ku letakkan koper ku asal. Ku lempar kan bokong ku dipermukaan sofa.
"Huft... Akhirnya sampai... Perjalannannya sungguh melelahkan" ku sandarkan kepala dan punggungku pada samdaran sofa beludru. Aku menutup kedua mata ku melepas penat yang sendari ku pendam selama perjalanan.
"Woahh... Villa mu sangat indah Zyn"
"Hm... Kurasa aku tak mau pulang"
"Yes, liburan kali ini pasti akan sangat menyenangkan"
Suara-suara mereka mulai menghiasi ruangan yang sunyi. Bibirku membentuk sebuah lengkungan tipis, dan aku masih enggan untuk membuka kedua mataku. Terkadang aku heran dengan ketiga sahabat ku. Aku selalu berfikir mereka tercipta dan terbuat dari apa?
Saat perjalanan tadi hampir tidak ada kesunyian, entah ada saja topik pembicaran diantara kami. Dan saat sampai pun mereka sepertinya tidak merasakan kelelahan.
"Tentu saja menyenangkan, karena kita liburan bersama" sahut ku sambil bangkit dari duduk ku. "Kajja, ke kamar" ajak ku, sambil menyeret koper ku.
"Kamar kita yang mana Zyn?" tanya Jeung. Aku pun hanya tersenyum.
"Terserah kalian pilih yang mana, pilih sesuka kalian" kata ku.
"Ada berapa kamar Zyn disini?" tanya Aiko.
"Sebelas, satu kamar pelayan" kata ku santai.
"Woah" kata mereka bersamaan.
"Ah nona ternyata sudah datang" sapa bibi kwon sambil tersenyum. Dan aku hanya membalasnya dengan senyuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Bias
FanfictionDijodohkan? Bagaimana jadinya jika seorang fangirl garis keras seperti Lee Eun Za dijodohkan dengan pria yang tak dikenal? Entah keberuntungan apa yang ia dapat hingga ia harus menikahi Jeon Jungkook, yang mana adalah bias nya sendiri. ⚠️ DROP (kare...