Zyn Pov
Kini aku duduk di sebelah eomma, sedangkan oppa duduk di sebelah appa. Kami sedang berada di sebuah restoran mewah untuk pertemuan antara keluargaku dan calon keluarga oppa.
Ku lihat seorang pria paruh baya dan seorang wanita paruh baya sedang berjalan menuju ke arah meja kami. Eomma dan appa pun berdiri diikuti oleh oppa dan aku, kami segera menyambut mereka.
Ku lihat appa berjabat tangan sambil memeluk pria paruh baya itu, sedangkan eomma sedang berpelukan dan cipika-cipiki dengan wanita tersebut. Sedangkan oppa dan aku hanya berdiri diam, lalu eomma menyuruh kami untuk memberi hormat.
Aku dan oppa pun membukukkan badan. "Anyyeong" kata ku dan oppa secara bersamaan.
"Wah Jeno tampan ya... " kata wanita paruh baya itu yang disambut senyuman oleh oppa. 'Pasti udah ge-er' batin ku.
"Mana Siyeon??? " tanya eomma ku pada wanita itu.
"Oh, dia ada di mobil, dia malu untuk kesini" jawab wanita itu.
"Jeno-ya tolong jemput Siyeon ke sini" titah eomma pada oppa. Oppa pun mengangguk dan melakukan apa yang diperintahkan eomma. Oppa pun berjalan keluar meninggalkan kami.
"Oh ya, silahkan duduk" ajak appa. Kami pun segera duduk.
"Maya-si, apa dia putri bungsumu???" kata wanita itu.
"Nde" jawab eomma sambil tersenyum.
"Cantik ya" kata wanita paruh baya itu, aku pun menjawabnya dengan senyuman manis ku. "Siapa namamu???" tanyanya padaku.
"Lee Eun Za imnida" kataku tak lupa sambil senyum.
"Andai aku punya anak laki-laki pasti kau akan aku jadikan menantuku" kata wanita itu.
Aku pun tertunduk malu. Semua yang melihat tingkahku hanya tertawa. Dari kejauhan kulihat oppa sedang berjalan kemari sambil menggandeng tangan seorang gadis yang sangat cantik menurut ku. Dan kelihatannya ia setahun lebih tua dariku. 'Baru kenal udah deket aja, mantra apa yang dipakek oppa, hingga eonnie cantik itu mau sama oppa' kata ku dalam hati.
"Nah itu dia,mereka sudah datang" kata eomma setelah melihat oppa.
"Wah-wah-wah ternyata kalian sudah dekat saja ya???" sahut appa.
Eomma appa dan temannya pun tertawa. Ku lihat oppa menarik satu kursi yang ada di sebelah ku yang dimaksudkan untuk eonnie. Eonnie cantik itupun duduk di sebelah ku. Dan oppa duduk di sebelah eonnie.
"Eonnie bagaimana bisa kau mau dengan namja jelek seperti oppa ku???" bisik ku pada eonnie disampingku yang bahkan belum aku kenal.
Ia pun tersenyum lalu membalas bisikanku. "Oppa mu sangat baik dia juga tampan, jangan bilang oppa mu itu jelek" kata eonnie.
"Hehehe... Mianhe eonnie" kata ku sambil nyengir.
"Siapa namamu???" tanya eonnie.
"Lee Eun Za, tapi untuk eonnie bisa memanggilku Zyn atau Zein" kataku.
"Oh... Baiklah" jawab eonnie sambil tersenyum.
"Eonnie aku belum tau namamu" kata ku.
"Park Siyeon" kata eonnie.
"Wah nama yang bagus" pujiku.
"Nama mu juga" kata eonnie.
"Tapi boleh kan, aku memanggil mu eonnie???" tanya ku.
"Tentu saja, kau kan sudah dari tadi memanggailku eonnie kenapa baru minta ijin sekarang" jawab eonnie.
"Hehehe... " balas ku dengan nyengir.
Ku lihat semua orang memperhatikan ku dan eonnie yang tengah berbicara.
"Aish, lihatlah mereka berdua sudah akrab dan asik mengobrol sendiri" kata eomma.
"Hahaha... Biarkan saja bukan kah itu bagus" sahut wanita paruh baya itu. Yang mungkin seharusnya ku panggil ajuma.
"Ah ya sebaiknya kita pesan makanan dulu" ajak ajushi.
"Kau benar juga" kata appa. Akhirnya appa pun memanggil seorang pelayan dan memesan makanan. Setelah appa seleasai memesan pelayan itu pun pergi meninggalkan kami.
"Jadi kapan pertunangan akan dilaksanakan???" tanya ajushi.
"Apa minggu depan???" tanya eomma.
"Aish, itu terlalu lama" kata ajuma.
"Lalu kapan??? " tanya eomma.
"Bagaimana kalau lusa, bukan kah lebih cepat lebih baik" kata ajuma.
"Kau benar, kita tidak boleh menunda pekerjaan baik bukan" sahut ajushi.
"Kalau aku sih setuju-setuju saja" jawab appa.
"Jeno Hani" panggil eomma.
Sontak aku, oppa, dan juga eonnie menoleh ke arah eomma.
"Apa kalian setuju???" tanya eomma.
Oppa pun menjawabnya dengan anggukan, begitu pun dengan eonnie.
"Baiklah kalau begitu acara tunangan akan dilangsungkan lusa" kata appa.
'Cepat sekali, mereka saja baru kenal' kata ku dalam hati. Pelayan pun datang membawa banyak sekali makanan.
"Wah.... Banyak sekali eomma" kata ku pada eomma. Eomma pun hanya tersenyum padaku.
"Ayo-ayo kita makan, makananya sudah datang" kata appa.
"Nde-nde" jawab ajushi.
Kami pun makan sambil berbincang-bincang. Suasana kekeluargaan begitu terasa, sangat hangat dan aku sangat menyukai suasana ini.
***
Setelah selesai makan keluarga eonnie pun pulang terlebih dahulu. Lalu kami pun pulang juga. Aku duduk di sebelah oppa.
"Oppa, eonnie sangat cantik ya" kata ku.
"Yang jelas sangat jauh dari mu" jawab oppa.
"Aish, jinjja? " jawabku kesal.
Kami pun tiba dirumah, setelah tiba semua segera masuk ke kamar masing-masing, begitu pun dengan aku. Segera saja aku masuk dan tidur, melepas penat hari ini.
Zyn Pov End
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Author PovAkhirnya.... 😄😅😃
Bisa juga Author bikin chapter yang radak panjangan.... 😇😆😊Maaf ya karna baru bisa buat chapter yang agak panjang.... 🙏🙏😫
Gumawo bagi chagiders yang udah baca dan ngikuti ni ff.... 😍😘😚😗😙
Thank you.... 😍😘
Terima kasih....😍😘
Gumawo.... 😘😍😚😙😗
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Bias
FanfictionDijodohkan? Bagaimana jadinya jika seorang fangirl garis keras seperti Lee Eun Za dijodohkan dengan pria yang tak dikenal? Entah keberuntungan apa yang ia dapat hingga ia harus menikahi Jeon Jungkook, yang mana adalah bias nya sendiri. ⚠️ DROP (kare...