21. ✌✌✌

2.4K 127 15
                                    

Zyn Pov

"Yaak... Kenapa kalian dari tadi memandangku dengan seperti itu, berhentilah!!!" kata ku mulai kesal.

Pasalnya dari kemarin ketiga cewek cantik agak idiot ini memandangiku sambil senyam-senyum. Siapa yang tak merasa aneh ples kesal dengan hal itu. Rasanya seperti kau dibully tapi mereka tidak pernah membully mu.

"Aaaaa.... Aku sangat iri dengan mu Zyn" kata Jeung.

"Memangnya ada apa dengan ku sampai kau iri pada ku???" aku pun mulai bingung.

"Aish yang benar saja? Anak ini bodoh atau pura-pura bodoh sih?" kata Aiko kesal.

"Apa? Apa salah ku?" aku masih bingung.

"Kau jangan pura-pura Zyn, kau kira kami tidak tau" kini giliran Lalin.

Dan lihatlah, kini aku seperti seorang terdakwa di sebuah persidangan. Dam mereka adalah hakim-hakimnya. Aku dilempari begitu banyak pertanyaan, yang tak bisa kujawab. Jangankan menjawab, aku saja tidak mengerti mereka bertanya apa.

"Sebenarnya kalian bicara apa sih? Aku tak mengerti, kalau bicara yang jelas, jangan berbelit-belit. Sudah tau otak ku ini kecil, kalian masih saja membuat ku bingung" kata ku kesal.

"Ah baiklah, arraseo arraseo" kata Jeung.

"Baiklah, sekarang katakan apa saja yang kau lakukan dengan Jungkook oppa kemarin???" tanya Lalin sambil menaik turunkan kedua alisnya. Aku hanya diam. Tentu saja aku malu
untuk mengatakannya.

"Ayo cepat katakan" pinta Aiko. Dan mereka merapatkan posisi duduk mereka kepada ku. Sambil menompang dagu mereka dengan kedua tangan.

"Hey... Itu privasi ku, jangan tanya tetang privasi orang lain, itu tisak sopan tau" kata ku menghindar supaya mereka tidak bertanya lagi. Dan semoga mereka tidak bertanya tengtang kemarin.

"Eoh jadi seperti itu, kau tak mau menceritakan pada kami? Baiklah, ku kira sahabat akan selalu berbagi. Jika begini ceritanya berarti tidak ada hubungan apapun, baiklah kalau begitu aku kembali ke Indonesia saja" acamnya. Dan nyatanya les ku tak berfungsi jika sudah dengan mereka.

"Nde, baiklah akan ku ceritakan" pasrah ku. Aku bingung harus berkata apa dan dimulai dari mana. Tapi aku teringat sesuatu. "Tunggu! Tunggu dulu" kata ku.

"Kenapa???"kata Aiko.

"Iya, ada apa Zyn???" tanya Lalin.

"Bukankah kalian juga melihatku kemarin??? Lalu kenapa kalian minta aku cerita lagi? Kan kalian sudah tau kejadiannya sendiri" kata ku.

"Aigooo, kemarin kami hanya melihat kau dan Jungkook oppa berdansa dan makan bersama, kami tidak tau kau bicara apa saja dengannya" jelas Jeung.

"Iya, dan kami ingin mendengar ceritanya secara rinci" kata Lalin.

"Ah baiklah-baiklah" pasrah ku. "Jadi kemarin ituuuu.... Saat aku ingin mengambil hp ku pada eomma, eomma menyuruh ku untuk mencari anak Minhyuk ajhussi karna dia tak kunjung kembali" cerita ku terpotong.

"Tunggu, jadi eomma mu kenal dengan appa nya Jungkook oppa???" kata Jeung.

"Hm... Nde seperti itu lah" kata ku.

"Kurasa ada sesuatu.... " kata Aiko. Aku penasaran apa yang dimaksud Aiko. Tapi sebelum bertanya Lalin sudah lebih dulu menyuruhku menyambung cerita ku.

"Lalu apa yang terjadi???" tanya Lalin pada ku.

"Tentu saja aku menyarinya, dan kalian tau saat aku menyarinya dia berada di studio ku" kata ku.

Married With Bias Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang