12. Telpon Misterius

1.8K 107 36
                                    

Zyn Pov

Aku berjalan keluar dari kamar mandi. Setelah aku mandi badan ku menjadi lebih segar. Ku lihat para sahabat ku ini tengah membongkar isi kopernya.

Lalin dan Aiko duduk di karpet bawah sedangkan Jeung berada di atas kasur kingsize ku. Aku berjalan mendekati mereka.

"Kalian bawa apa saja kesini???" tanya ku. Aku pun duduk di sebelah Jeung. Semua pun sontak menatap ku.
"Wae?" kata ku.

"Tidak, kami hanya membawa baju, sepatu, dan beberapa barang saja" Jawab Aiko.

"Aku membawa salah satu barang yang tak bisa aku tinggalkan" kata Jeung.

"Apa itu???" tanya ku.

Lalu Jeung memasukkan tangannya kedalam koper lalu merogohnya dan mencari-cari sesuatu di dalam sana. Lalu wajahnya berubah sedetik kemudian ia mengangkat tangannya dari dalam koper yang otomatis membuat barang itu menjadi terangkat juga.

"Ini dia.... Tara...... " kata Jeung.

Aku terbelalak terkejut ketika melihat barang apa yang dimaksud Jeung.

"Wooow kau membawanya???" tanya ku.

"Apa kau bercanda? Kami semua membawanya" kata Aiko sambil mengeluarkan barang yang sama miliknya begitu juga dengan Lalin.

"Wow..... Itu akan sangat berguna nanti" kata ku sambil senyum smirk ku.

"Apa maksut mu???" tanya Lalin.

"Ani, tidak ada" kata ku.

"Lalu kenapa ku bilang seperti itu" kata Aiko. Dan semua menatap ku sekarang.

'Oh good! apa yang harus aku katakan sekarang??? Aku ingin memberitahunya nanti???' batin ku.

Tok... Tok... Tok...
Suara pintu diketuk. Sontak kami memandang pintu. 'Oh terimah kasih, siapapun itu kau sudah menyelamatkan ku' kata ku dalam hati.
Tok... Tok... Tok....
Pintu sekali lagi diketuk.

"Nona muda, semuanya sudah berkumpul untuk makan malam, semuanya menunggu anda nona" kata anjhuma di balik pintu.

"Nde ajhuma, sebentar lagi kami akan turun" teriak ku dari kamar.

"Baiklah nona" kata ajhuma lalu meninggalkan kamar ku.

"Ayo makan, nanti lanjutkan lagi beres-beresnya" kata ku.

Mereka pun kembali menutup kopernya. Lalu berdiri, aku pun berdiri dan berjalan keluar dari kamar ku di ikuti ketiga sahabat ku ini. Kami menuruni anak tangga dan melihat semua keluarga sudah duduk dengan rapi.

"Ah ternyata Siyeon eonnie ada di sini" kata ku. Lalu berlari kecil menghampiri Siyeon eonni yang duduk di samping oppa. Aku lalu memeluknya.

"Apa kabar mu Zein???" tanya Siyeon eonni dengan lembut.

"Ah aku baik eonnie, apa eonni sudah bertemu nenek?" tanya ku.

"Hm...." ia tersenyum. Aku pun duduk di meja makan.

"Ayo, kalian jangan diam saja, duduk lah" titah eomma pada tiga sahabat ku yang sendari tadi berdiri. Dan aku hampir saja melupakan mereka.

"Iya tante" kata Lalin.

"Nde tante" kata Jeung.

Mereka pun duduk, dan Jeung duduk di sebelah ku.

"Hei Zyn, apa itu tunangannya kak Jeno???" bisik Jeung pada ku.

"Hm... " jawab ku.

"Hei apa yang kalian bicarakan cepat makan" kata eomma. Sontak semua orang menatap ku dan Jeung.

Married With Bias Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang