15. Konser

1.9K 115 9
                                    

Zyn Pov

"Yak!!! Ayo cepat! Palli! Palli!" kata ku pada ketiga sahabat ku ini.

"Iya-iya.... Kami sudah siap" kata Aiko. Kini semua telah berkumpul di depan pintu sambil membawa barang bawaan mereka.

"Apa kalian sudah membawa semuanya??? Apa tidak ada yang ketinggalan???" tanya ku mengecek.

"Tenang, kami sudah membawanya" kata Lalin.

"Tiket???" tanya ku.

Semua pun membuka slingbag mera lalu mengeluarkan tiket mereka masing-masing. Lalu menunjukkannya pada ku.

"Ini" kata mereka bertiga.

"Oh ya sudah, kajja kita berangkat sebelum ramai dan kita akan sulit masuk nanti, Jun ajhussi juga sudah menunggu dari tadi" kata ku.

"Baiklah" kata Aiko.

Kami berempat pun masuk kedalam mobil dan segera berangkat ke tempat konser. Di dalam mobil kami berbicara banyak hal.

"Untung saja kalian semua kesini membawa lightstick army bomb" kata ku.

"Tentu saja, itu barang yang tak bisa aku tinggalkan" kata Lalin.

"Iya, aku juga, bisa-bisa jika ku tinggal di rumah ibu akan membuangnya" kata Jeung.

"Hm... Iya benar sekali, makanya kami membawanya, juga membawa yang lainnya, seperti album, photocard, dan poster" kata Aiko.

"Yah, dan besok kami akan meminta tanda tangan semua member pada semua barang kami" kata Lalin.

Aku hanya mendengarkan mereka berbicara dikursi depan sambil terus tersenyum.

"Uhhhh...... Aku nanti akan meneriakkan nama J-Hope oppa dengan sangat keras" kata Jeung antusias.

"Hm... Aku juga" kata Aiko.

"Yaaaa.... Aku sudah tidak sabar" kata Lalin.

"Sudalah" kata ku.

Mobil pun memelan dan berhenti.

"Nona kita sudah sampai" kata Jun ajhussi.

"Kajja, ayo" kata ku. Kami berempat pun turun dari mobil. Setelah turun pun mobil kembali kerumah dan akan datang lagi saat konser telah berakhir untuk menjemput kami.

Tempat konserpun sudah cukup ramai, tak buang waktu kami berempat langsung menuju tempat loket untuk menukar tiket kami dengan gelang penoton agar kami dapat segera masuk ke dalam tempat konser yang berupa lapangan indor. Setelah selesai kami berempat langsung masuk kedalam, dan masuk dizona penonton VIP, kami mendapat tempat yang cukup strategis yaitu berada didekat panggung. Kami berdiri berjajar didepan panggung, kami berdiri tepat diluar pagar hitam, sambil menunggu konser dimulai dan tempat terisi dengan penonton yang datang aku pun mengecek kamera yang telah mengalung indah di leher ku, sedangkan ketiga sahabatku sedari tadi tak bisa berhenti bicara.

"Yak, diamlah dan cepat berpose, aku akan memfoto kalian dengan background panggung konser" kata ku.

"Benar, ayo-ayo" kata Lalin. Mereka segera merapat dan berpose, ku dekatkan kamera ke arah mata ku, tanganku sibuk memutar lensa mengatur kefokusan gambar.

Cekrekk....

Cekrekk....

Cekrekk....

Beberapa foto pun telah terambil, dan otomatis moment ini telah terabadikan. Hatiku cukup senang dengan melakukan ini.

"Coba aku aku lihat hasilnya" kata Jeung. Aku pun melepas kamera yang ada dileherku lalu memberikannya pada Jeung.

Married With Bias Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang