I NEED YOU! (Revisi Besar-besaran)

1

"Kakak mau ke mana? Acaranya kan belum selesai?" ucap Lisa sembari memegang tangan dingin yang sedingin sifat orangnya juga.

"Pergi," jawab Suga.

"Kemana, Kak? Kok Kak Suga tega ninggalin acara pernikahan Mama?"

"Lebih tega mana sama kamu yang udah rebut Papa aku?!" Bentak Suga membuat genggaman tangan Lisa lepas.

Otak anak kelas 6 SD itu berusaha mencerna apa maksud orang yang selama ini dia anggap Kakaknya itu.

Bukankah Ayah Suga adalah ayahnya juga? Kenapa Suga tidak mau berbagi? Apa kesalahannya?

Lisa bangun dari tidurnya dengan napas yang terengah-engah, keringatnya mengalir begitu deras.

Tok tok tok!

"Lisa? Bangun! Hari pertama udah bangun kesiangan, dikit lagi Rose pasti datang, cepet mandi!"

Lisa tidak menjawab suara penuh perhatian di luar sana. Dia hanya duduk lemas sembari memikirkan mimpinya barusan. Tidak, bukan mimpi. Itu kenangan masa lalunya, yang selalu mengganggu tidurnya.

"Lisa?!" satu teriakan dari Taeyeon, Ibu Lisa mampu membuat Lisa terlonjak kaget.

"Iya mah, ini lagi mau siap-siap kok,"

"Ya udah habis itu makan ya,"
    
Lisa segera bergegas ke kamar mandi dan menyiapkan semuanya sebelum mamanya mulai berteriak lagi.

Seusainya bersiap, Lisa segera turun ke lantai bawah untuk sarapan pagi.

"Eh, Mawar? Udah dateng aja? Tempo banget,"

"Pala lo tempo, lihat noh jam berapa,"

Lisa melirik jam di dinding. Kemudian terkekeh pelan sambil menggaruk tenguknya. Sudah pukul 7 pas, dan 15 menit lagi harusnya masuk.

"Hehe, santai aja. Ini kan hari pertama, gak mungkin dihukum," balas Lisa mencari pembelaan.

Mama Lisa hanya tersenyum melihat dua remaja itu.

"Udah-udah. Makan dulu baru berangkat,"

Seusai sarapan, mereka segera melaju ke sekolah menggunakan mobil milik Rose.

Ibu dan Ayah Rose memang cukup berada untuk membelikan anak semata wayangnya sebuah mobil BMW putih. Ini adalah hadiah untuk Rose sebelum ditinggalkan di Jakarta sendirian selama 5 tahun ke depan oleh kedua orang tuanya. Urusan bisnis mengharuskan orang tuanya untuk selalu berpindah tempat tinggal, namun Rose ingin tetap di Jakarta bersama Lisa. Jadi, saat dia tinggal di salah satu apartement menengah ke atas di Jakarta.

Sejujurnya, ini kali pertama Rose membawa mobil ke sekolah. Selama SMP dia hanya membawanya ke pantai dan beberapa kali di jalan raya bersama ayahnya. Itu pun dalam tahap belajar. Sekarang, dia harus bisa membawanya tanpa bantuan dan arahan dari ayahnya.

"War?"

"Hmm?"

"Lo udah mahir bawa mobil kan?"