/Jennie pov/
Perlahan aku mundur dan melepaskan pelukannya. Astaga, betapa malunya. Aku masih menunduk, sambil memejamkan mata. Ku angkat kepalaku pelan, dan mencoba membuka mata. Jimin menatapku sambil tersenyum. Lalu dia tertawa. Menyebalkan! Aku berdiri dan merampas hp ku lalu keluar dari perpustakaan dengan raut muka marah. Astaga, aku benar-benar malu!
Aku berjalan di koridor menuju kelas. Tunggu! Jisoo masih di sana. Aku memutar arah untuk krmbali ke perpus dan...
Deg!
Jimin tepat di hadapanku. Jarak kami cukup dekat. Aku langsung mundur dengan cepat. "Lo! Ngapain sih ngikutin gue?!", dia hanya menatap ku sambil senyum senyum gaje. "Minggir!" Aku langsung melewatinya. Lalu dia nenahan tangan ku. "Lo malu Jenn?", aku hanya menatapnya dengan tatatapan jutek. Lalu di tersenyum. Lagi. Ooh.. mengapa dia keliatan sangat begitu tampan? Lalu aku menghempas tangannya. Dan berjalan melewatinya menuju Jisoo.
/Jisoo pov/
Jennie meninggalkanku. Menyebalkan. Terkutuklah dia. Sekarang aku berjalan layaknya orang bingung.
"Sendirian Jis?" Aku berbalik dan mendapati Lisa menyapaku. "Eh? Lis? Tadi sama Jennie cuma gue di tinggalin." Lisa hanya ber-oh ria. "Terus, yang di belakang lo itu siapa?" Spontan aku langsung berbalik ke belakang. "Kak Jin?" Lalu dia tersenyum. "Ekhem.. ya udah gue pergi dulu ya?" Lalu Lisa pergi. Dan tersisa aku dan kak Jin. Astaga bahagianya.
"Kakak dari tadi di belakang aku?", "enggak kok Jis, baru aja nyampe.","terus kakak mau ke mana?", "kantin yuk", "ha?" Kak Jin menarik tangan ku. Dengan mudahnya? Gak tau apa jantungku rasanya mau copot gini?
Sesampainya di kantin kak Jin memesankan bakso. Dan duduk berhadapan dengan ku. Berasa pacar/eh/.
"Lo ada acara gak ntar sore", "enggak. Emang kenapa kak?, "jalan yuk? Bosen gue di rumah.", "tapi...", "gue jemput kok Jis", "iya udah. Jam berapa?", "4 sore ya?", aku hanya mengangguk.
/author pov/
Rose hanya memikirkan cowok menyebalkan itu. Lisa yang dari tadi merasa terganggu dengan sifat Rose yang ngomel ngomel sendiri pun akhirnya membuka suara. "Lo kenapa sih war?", "Lo tau gak? Tadi gue ketemu lagi sama kakel itu. Tambah nyebelin tau gak?! Dia nabrak gue lagi. Dan bukannya minta maaf dia malah ngata ngatain gue nyolot. Iikh! Sebel tau gak?!", lagi lagi Lisa ternganga dengan cara ngomongnya Rose. "War? Lo kalo ngomong bisa gak pake titik koma?", "Lalisa?! Lo malah buat gue tambah badmood tau gak?!
Sangking sebalnya, akhirnya Rose memilih keluar kelas, sebelum lonceng masuk.
Rose melewati mading dan melihat pengumuman yang membuatnya cukup tertarik.
Pengumuman!
-Akan diadakan lomba menyanyi antar kelas. Acara akan di adakan di aula sabtu depan pada jam 09.00 am. Bagi siswa-siswi yang berniat mengikuti lomba silakan mendaftar pada ibu Lily di ruangannya. Pendaftaran di tutup pada hari kamis ini. Sekian dan terima kasih-Mata Rose langsung berbinar binar. Dia langsung pergi ke ruangan ibu Lily. Namun sayangnya sudah lonceng. Akhirnya dia ke kelas nya.
Setelah lonceng istirahat akhirnya dia langsung ke ruangan bu Lily. Dia ngambek sama Lisa jadi dia pergi sendiri. Anak anak mulai keluar masuk ruangan bu Lily. Kini tiba giliranya untuk masuk. Tapi dia tidak sendiri melainkan ada anak perempuan yang ikut masuk bersamanya. Jadi mereka mendaftar berdua. Setelah mengisi formulir dan keluar dari ruangan Rose mengajak ngobrol anak itu.
"Hay?", sapa Rose. "Eh, iya?" Balas anak itu. "Gue Rose" Rose mengacungkan tangannya dan di jabat oleh anak itu. "Gue Jisoo", 'Lo hobi nyanyi?", "iya. Lo juga?", Rose mengangguk. "Lo kelas mana?" Tanya Jisoo "kelas X-A. Kalo lo?" Akhirnya mereka ngobrol agak lama.
Lisa mencari cari Rose tapi gak ketemu-ketemu juga. "Iihk. Rose mana sih?!" Dumel Lisa. Lisa berhenti ngedumel melihat sosok di depannya.
Deg!
Deg!
Kak Suga?
Lisa berjalan menuju Suga. Sesampainya di sana dia melohat kak Suga tidak sendiri, dia bersama teman temannya.
Ini bukan waktu yang tepat-lisa
Dia berbalik dan mengurungkan niatnya untuk menemui Suga. Saat berbalik Lisa mrnabrak seseorang yang membuatnya tersungkur.
Orang itu langsung nenolong Lisa untuk berdiri. "Jungkook?", Jungkook tersenyum. "Lo kenapa? Kayak orang gelisah gitu Lis?", "ah.. enggak kok. Eh gue balik ke kelas dulu ya?" Lisa pun pergi.
Dia kenapa?-Jungkook
Suga sempat memperhatikan gerak gerik Jungkook dengan Lisa tadi. Setelah Jungkook sampe Suga memutuskan untuk bertanya.
"Emm.. kook?", Jungkook langsung noleh "ya ga?", "lo ad hubungan apa sama cewek yang barusan lo tabrak?", "ooh itu. Cuma temen sih. Kenapa emang?", "ah enggak nanya doang."
Setelah lama ngobrol Rose kembali ke kelas dan mendapati Lisa yang duduk dengan kepala tertidur di meja.
1
2
3
"WOY!!!" Rose menggubrak meja dan mengagetkan Lisa. "Ihh mawar apaan sih lo?!", "elo yang kenapa? Gak ke kantin lo?", "males banget gue ke kantin sendiri.", "oooh.. pantes Jungkook ke sini.", "hah? Maksud lo?" Rose menunjuk dengan dagunya dan menampakan Jungkook yang berdiri dan melambai pada Lisa di depan pintu. Lisa langsung buru buru nyamperin Jungkook.
"Lah kook? Bukannya tadi elo di kantin ya?", "hehe, iya. Gue cuma khawatir sama elo aja.. habis tadi gue liat muka lo gak enak banget. Lo kenapa? Sakit?" Kata Jungkook sambil memegangi kening Lisa dan sukses mendapat dehaman dari Rose dan teman teman sekelasnya. Lisa buru buru merunduk. "Apaan sih kook? Orang gue gak apa apa gini loo", "ya habis muka lo kayak gitu." Lisa cuma senyam senyum. Mereka ngobrol di depan kelas Lisa sampai lonceng masuk. Gak peduli kaki mereka pegel. Dan Rose? Dia bingung harus ngobrol ama siapa? Soalnya baru 2 hari mereka sekolah di sini dan belum mendapat terlalu banyak teman.
"Udah ngobrol ama gebetanya?" Celetuk Rose ke Lisa. "Apaan sih lo war?", "alaah.. gue emang benerkan?", "paan coba?", "ngomong aja kali Lis. Lo suka kan ama Jungkook.", Lisa tak menjawab dan Rose makin menggodanya. "Ayolah Lisa jujur...." Lisa tak menghiraukannya. "Lalisaa..." Rose narik narik lengan Lisa. Karna sebal akhirnya Lisa buka suara. "Iya, iya. Gue suka ama Jungkook. Puas lo?!" Rose makin menjadi-jadi "tuu kaan.. gue bener!", "eh? Lagi pula siapa coba yang gak suka ama Jungkook? Udah ganteng, berbakat, pinter, rajin, perhatian pokoknya sempurna deh.", "iya iya. Tapi hati hati aja. Siapa tau dia playboy?", "iya juga sih war. Gue harus hati hati." Rose cuma ngangguk ngangguk.
Lisa tersenyum jail ke arah Rose. Rose yang merasa risih pun segera protes. "Lo ngapain sih liat liat gue kayak gitu?", "Roseeee...", "wahh ada maunya nii", "hehe, bantu gue selidikin tentang Jungkook ya?" Rose hanya menghela napas panjang. "Iya iya gue bantu. Tapi ada syaratnya." ,"apa?", "kalo kalian jadian PJ nya harus mahal terutama buat gue.", "yeeee mawar. Iya deh iya." Rose mengacungkan jempolnya.
Author kehabisan akal...
Votenya pliiiissssssss.......
KAMU SEDANG MEMBACA
I NEED YOU! (Revisi Besar-besaran)
RomanceKak Suga masih menatap ku dengan tajamnya. "Puas lo?" ucapnya. "Hah?" "Puas lo, hah?! Puas?! Lo ambil semuanya dari gue! Lo ambil Papa, lo ambil Jennie sama mama! Lo ambil temen-temen gue! Dan sekarang... Elo! Elo ambil Rose juga dari gue!" "Sekaran...