Note: Putar video di atas ya untuk lagunya biar makin ngena, huhu😭
Song: Kassy-Story Of Night Fall
/Jin Pov/
Sudah 3 hari ini aku jarang mendapatkan kabar dari cewek manis itu. Iya, cewek yang mendapatkan gelar sebagai pacarku. Sebenarnya aku penasaran dengan apapun yang dia lakukan, apa lagi akhir-akhir ini, namun Jisoo merupakan pribadi yang sulit ditebak. Kadang dia ceria seperti anak kecil kadang juga misterius seperti pembunuh berantai. Ok, Jisoo bukan pembunuh berantai.
Percakapan kami di telepon atau pun chat di whatsapp juga bisa tergolong merenggang. Hanya sekedar aku yang bertanya "kamu kenapa?" Dan dijawab "kenapa? Gak apa-apa kok." Menyebalkan sebenarnya, apa lagi rasa takut kehilangan dan curiga bahwa dia punya pengganti semakin menggerogotiku. Tidak, Jisoo cewek baik-baik, aku yakin.
"Malam ini jadi, 'kan?"
Jisoo nampak diam seperti menimbang jawaban yang akan dia lontarkan padaku.
"Hmm, kalo lusa aja gimana? Pasar malamnya berlangsung tujuh hari, 'kan? Kita masih punya banyak waktu."
Aku menatapnya sejenak, mencari alasan kenapa dia membatalkan rencana kita di wajah manisnya itu. Dan bukannya menemukan jawaban aku malah terpesona melihat Jisoo menatapku dengan lembutnya. Aarrrgghh! Kenapa aku bisa jatuh cinta sedalam ini kepadanya?
"Iya udah gak apa-apa, kamu ada acara apa memangnya?" ya, mengalah adalah cara terbaik.
"Quality time sama Mama, aku jarang ngumpul sama Mama, jadi sekarang waktu yang tepat aku rasa."
Memang betul, Mama Jisoo terlalu sibuk bekerja sebagai salah satu staf di perusahaan ternama. Dan Jisoo selalu disibukan oleh tugas-tugas sekolah. Keduanya jarang ada waktu untuk bersama. Aku rasa aku harus lebih pengertian kali ini.
"Yaudah, have fun ya," ucapku seraya mengusap rambut hitam panjang miliknya.
Di luar dugaan, Jisoo tiba-tiba memelukku. Ok, anggap saja aku aneh. Tapi, jantung sekarang sedang loncat-loncat dengan girangnya. Ya, bukan hanya kalian para cewek yang bisa deg-deg an, kami para cowok juga bisa. Memangnya kalian pikir kami ini sejenis apa tidak bisa gerogi? Patung pancoran?
Namun aku sadar, pelukannya sedikit aneh sekarang. Dia seperti sedang menahan beban, aku ingin sekali bertanya kenapa? Namun, jawaban Jisoo pasti tidak berubah. Jadi, alih-alih memberi pertanyaan yang malah nantinya akan membebani dirinya. Aku pun hanya balik memeluknya seraya mencium puncak kepalanya.
"Apapun masalah kamu, ceritain kalau udah siap. Jangan ditanggung sendiri kalau berat, ok?"
Jisoo mengangguk dan itu sangat memukul hatiku. Jadi, dia sebenarnya punya masalah? Kenapa dia begitu ragu untuk berbagi denganku? Ok, berbagi masalah mungkin bukan hal yang menyenangkan. Tapi selama itu dilakukan dengannya, aku ikhlas. Terserah kalau kalian menganggapku bucin dan sejenisnya, nyatanya memang aku begitu kok.
Sepulang sekolah aku mengantarkan Jisoo pulang ke rumahnya, lalu menunggu sampai cewek itu tersenyum dan melambai seraya masuk ke rumah.
Ok, lebih baik aku quality time juga bersama teman-temanku. Sudah jarang kami berkumpul bersama, dan beruntungnya sama sepertiku mereka juga merindukan masa-masa sering berkumpul kita dulu.
Dan malam ini, di sini lah aku. Salah satu caffe baru di kota. Tempatnya lumayan bagus dan ramai karena tempat ini baru-baru saja dibuka. Jika masuk ke dalamnya kita akan langsung disambut dengan pencahayaan lampu orange yang meredup ala caffe anak jaman sekarang, di luarnya terdapat kursi dan meja bagi yang ingin menikmati angin malam sembari menikmati secangkir kopi dan memandang lampu-lampu kecil yang berkelap-kelip seperti bintang. Aahh, akan ku ajak Jisoo ke sini lain kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
I NEED YOU! (Revisi Besar-besaran)
RomanceKak Suga masih menatap ku dengan tajamnya. "Puas lo?" ucapnya. "Hah?" "Puas lo, hah?! Puas?! Lo ambil semuanya dari gue! Lo ambil Papa, lo ambil Jennie sama mama! Lo ambil temen-temen gue! Dan sekarang... Elo! Elo ambil Rose juga dari gue!" "Sekaran...